"Brengsek!" Maki Arthur kesal saat ponselnya berdering.
"Arthur! Kau-oh? Sedang panas-panasnya,"
Arthur hampir membuang ponselnya melalui jendela apartemen Earl. Beraninya begundal satu itu mengganggu waktu sakralnya. Kurang ajar sekali. Ia akan menghajarnya setelah ini.
"Berhenti bermain-main denganku brengsek! Aku sungguh akan patahkan batang lehermu jika kau mengerjaiku sekarang," Arthur mendengar suara tembakan di seberang sana. Dan jangan lupakan suara kekehan bodoh Jason.
"Aku tahu dari nafasmu yang terengah, bagaimana? Sudah sampai dimana?"
Klik
Arthur mengusap wajahnya. Padahal tadi itu kesempatan sekali. Kapan lagi itu terjadi bukan? Ia kemudian melihat Earl yang di bawah tubuhnya masih menatapnya dengan wajah memerah karena malu. Situasinya menjadi canggung sekali. Sialan!
Triinngg
"Berhenti menggangguku! Kau ingin aku membunuhmu dengan cara seperti apa?" Maki Arthur sudah menahan malu sejak tadi.