"Kau tidak tahu apa-apa. Jangan mencampuri urusanku dengan Earl," Duke mendengus kasar."Earl tunanganku. Kau selalu membawa petaka pada Earl setiap kali kau berusaha mendekat ke arahnya. Berapa kali kau melakukan itu dan sekarang? Kau masih membawa semua kesialanmu pada Earl," Arthur menundukkan sedikit pandangannya dan berjalan maju untuk mendekati Duke."Dengar, kau tidak tahu apa-apa tentang kami. Kau memang tunangannya, tapi aku masih memiliki perasaan Earl seluruhnya terhadapku. Kau berhentilah mengkhayal terlalu jauh atau kau akan semakin sakit ketika terjatuh," Arthur berkata sesuai dengan kenyataan yang begitu menyakiti Duke sampai ke jiwanya. Ia mendorong dada Arthur agar menjauh darinya."Kau tidak punya kesempatan apapun lagi. Kau yang berhenti mengkhayal!" Arthur tertawa. "Kita lihat saja. Siapa yang akan Earl pilih diantara kita. Pahlawan kesiangan," Arthur menyentuhkan jari telunjuknya di dada Duke.