Tubuh Earl sangat kotor. Bau dari tubuhnya sudah tidak bisa dibilang manusiawi. Ia tidak lagi mengeluarkan keringat semenjak siraman air es rutin setiap jamnya.
Pipinya sudah berkali-kali ditampar sangat kuat dan tinju di perutnya untuk menyadarkan dirinya dari pingsan. Kaki dan tangannya kaku. Bahkan setiap ia disiram dengan air es, Earl merasa mengantuk sampai tidak bisa lagi mengontrol emosi di tubuhnya entah dingin atau panas.
Earl tertidur. Di dalam mimpinya selalu mimpi-mimpi buruk yang mengganggu mentalnya secara perlahan. Lagu anak-anak yang diputar nyaring sepanjang penyiksaan menggema di kepalanya. Earl perlahan merespon pada tekanan tiap tekanan yang mereka lakukan.
Piiiiiipp
Earl mengerutkan alisnya. Suara sial itu lagi. Batin Earl dan kemudian mencoba merilekskan pikirannya. Penyiksaan paling mengerikan yang Earl rasakan.
I Love You, You Love Me
We're best friends like friends should be
With a great big hug and a kiss from me to you
Won't you say love me too