Gelap.
Kegelapan adalah rumahnya. Bahkan mungkin adalah seluruh hidupnya.
Karena tidak pernah ada cahaya dalam hidupnya.
Di dalam sunyinya malam disinari oleh cahaya bulan sebuah bayangan hitam dengan cepat melompat dari satu bangunan kebangunan yang lain tanpa meninggalkan jejak seperti tidak pernah ada sesuatu yang melewatinya.
Dia adalah raja dari malam sang penguasa kegelapan Glenn Marcellus.
2 tahun lalu adalah pertama kalinya semua orang tahu tentang keberadaannya.
Kemunculannya adalah sesuatu yang tidak akan dilupakan oleh semua orang.
Dia memberi keadilan dengan hukumnya sendiri. Tidak pernah ada hukum yang bisa mengikatnya karena dia adalah hukum itu sendiri yang semua orang mulai katakan sebagai hukum Dark King.
Banyak orang yang tidak percaya dengan keberadaannya. Namun dia tidak membutuhkan kepercayaan mereka karena dia telah memiliki seluruh kegelapan yang melihat dan mempercayainya.
Dia tidak pernah membutuhkan seseorang yang mengkhawatirkannya karena dia memiliki seluruh kegelapan untuk menjadi temannya.
Dia tidak pernah membutuhkan sebuah "rumah" untuk pulang karena dia memiliki seluruh kegelapan sebagai tempat pulangnya.
Atau lebih tepatnya dia yang membawa kegelapan itu.
Dia seperti seorang raja yang sombong berdiri di atas semua orang yang ada di bumi. Dia memberikan hukuman kepada orang yang baginya pantas menerima hukuman.
Dimana-pun dia berada darah pasti akan bercucuran dan kegelapan pasti akan memeluknya.
Kegelapan adalah kekuatannya dan darah adalah pengorbanannya.
Angin malam sangat dingin hingga bisa menusuk kulit. Sepertinya angin pun memperingatkan semua orang untuk tetap terbangun malam itu.
Saat menunggu waktu sepertinya berjalan lebih lambat dari yang dipikirkan.
Glenn yang sedang berdiri di atap bangunan hanya melihat dengan tenang ke arah kamar hotel yang ditempati oleh dua orang dengan salah satu menjadi targetnya.
Nama: William Henry.
Umur:28
Pekerjaan: Senior polisi dari ibu kota.
Kejahatan: Pembunuhan 2 orang gadis dan seorang wanita. Kejahatan memperkosa dan penyalahgunaan kekuasaan.
Keahlian: Penggunaan 2 bentuk senjata mencakup beberapa jenis senjata api dan berbagai jenis pisau.
Penjahat:★★☆☆☆
Selagi menunggu, Glenn mengeluarkan ponselnya dan merekam sebuah pesan suara yang akan secara anonim menghubungkan panggilan ke kantor polisi setelah mengatur waktu selama 30 menit penundaan lalu melempar ponsel itu kesembarang tempat.
Melihat kembali ke kamar hotel yang digunakan targetnya dia hanya berdiri diam disana dengan tenang. Menunggu waktu dimana dia akan di adili. Saat dimana kegelapan akan menguasai dunia juga saat dimana kegelapan paling rapuh. Yaitu pada tengah malam dimana seluruh daratan telah ditutupi oleh kegelapan bahkan cahaya yang paling terang-pun akan terlihat menjadi lebih redup pada saat itu.
Bukan karena tidak ada alasan bahwa semua orang memanggilnya dengan nama Dark King. Seperti penjahat yang lain dia melakukannya dalam kegelapan namun ada yang membuatnya menjadi penjahat yang paling diburu polisi selama 2 tahun.
Alasannya adalah karna dia akan melakukan aksinya pada waktu yang sama setiap saat dan akan berakhir dengan waktu yang sama pula. Setiap malam pada jam 12.00 malam akan selalu ada telpon anonim yang terhubung kekantor polisi mengatakan bahwa terjadi pembunuhan disana dan meminta untuk mengirim polisi kesana.
Namun setiap kali mereka datang hanya akan ada satu kata yang tertera disana yaitu Dark King. Seperti sebuah kutukan nama itu akan selalu terlihat setiap bulan yang sama, minggu yang sama, waktu yang sama, dan panggilan yang sama.
Setelah untuk yang entah keberapa kalinya. Polisi memutuskan untuk meminta bantuan kepada seorang hacker untuk mencari keberadaan nomor anonim itu namun yang membuat mereka terkejut adalah bahwa setiap kali nomor itu dipanggil akan menggunakan ponsel yang berbeda.
Polisi mengirim beberapa orang untuk mencari tau kebenarannya dan apa yang mereka lihat adalah ponsel disetiap lengan polisi yang sudah cukup untuk membuat sebuah tumpukan.
Setiap ponsel memiliki merek, bentuk, harga, dan berat yang berbeda. Bisa disimpulkan bahwa mereka tidak bisa mendapatkan petunjuk apapun kecuali kemunculannya.
Jadi jika dia tidak ingin memberikan petunjuk kepada polisi maka tidak akan ada yang bisa mencari tahu tentangnya dengan cara apapun.
Tepat pada tengah malam terdengar suara angin yang berderu seakan mengetuk jendela. Jarum-jarum jam berdetak setiap detiknya seperti jantung manusia. Memberikan perasaan mencekam tertentu.
Mengambil langkah mundur lalu berlari cepat Glenn melompati satu bangunan terakhir dan menggantung dengan satu tangan di dinding bangunan sedangkan lengan yang lain dia gunakan untuk memegang pisau yang sedang berusaha membuka jendela.
Aksi itu terlihat sangat lancar dan profesional. Bilah tajam pisau perak dengan lancar membuka jendela kamar yang terkunci. Di bawah cahaya bulan bilah peraknya terlihat berkilauan seperti rambut peraknya.
Dibandingkan Glenn yang sedang mencoba membuka jendela kamar hotel, secara bersamaan terdengar suara dering telpon diseluruh kantor polisi. Membuat ruangan yang sunyi dan tenang itu penuh dengan suara dering ponsel.
Dibandingkan dengan sunyinya ruangan. Wajah semua orang disana terlihat tidak terlalu bagus. Menyaksikan telpon yang terus berdering akhirnya salah satu orang memberanikan diri dan mengangkat telpon.
Setelah diangkat terdengar suara remaja yang tenang dan tenang menyuarakan hal biasa yang dia katakan. Yang juga sangat familiar ditelinga para polisi dikantor itu. Mungkin lebih tepatnya yang selalu menggentayangi pikiran mereka.
Glenn: "Terjadi pembunuhan di hotel xxx di kamar 31. Tolong kirimkan seorang polisi ke sini untuk mengambil mayat."
Mendengarkan suara yang akrab itu ditelpon semua orang memiliki keinginan untuk menagisi kehidupan mereka. Entah sudah berapa kali mereka dihadapkan dengan kasus ini jika dalam waktu setengah tahun mereka masih belum bisa menangkapnya mungkin mereka harus segera merelakan pekerjaan mereka padanya.
Namun seseorang masih dengan baik hati mengingatkan pria yang mengangkat telpon tadi.
"Cepat hubungi dia. Berdoa sajalah bahwa kali ini dengan bantuannya kita bisa menangkap Dark King itu." Ucap seorang pria yang terlihat lebih muda.
Mendengar saran dari juniornya pria itu tidak lagi bernostalgia dan langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor yang tidak memiliki nama. Segera telpon itu terhubung dan mentransmisikan suara merdu seorang pria yang terdengar malas dan lesu.
"Apakah dia sudah bergerak?"
"Ya," Ucap polisi itu dengan cepat.
Mendengar jawaban polisi itu seseorang disisi lain terdiam sejenak dan kemudian kembali dengan sebuah pertanyaan lain.
"Dimana?"
"Di hotel xxx kamar nomor 31."
Mendengarnya dengan cepat sisi lain memberi perintah dengan malas.
"Hubungi pihak hotel dan coba untuk menutup semua jalan keluar yang ada di hotel termasuk ventilasi udara. Kirimkan kelompok 3 kesana dengan kecepatan tercepat dan cobalah untuk mengecek kamera pemantau disana," Dibandingkan dengan cepatnya dia berbicara itu bahkan tidak mempengaruhi suasana hatinya. Wajahnya tidak menunjukan sedikitpun perasaan tegang maupun gugup bahkan ada sedikit rasa senang dimatanya.
Setelah menutup hubungan telpon. Dengan cepat pria yang sedang berada disisi lain telpon membanting setirnya dan dengan cepat memutar arah untuk berangkat kearah hotel.
Glenn yang telah berhasil membuka jendela dengan cepat masuk dan seketika lampu diseluruh hotel padam menelan seluruh hotel kedalam kegelapan.
Ini jugalah mengapa dia akan dipanggil sebagai Dark King. Tidak ada cahaya yang tidak bisa dia tundukan. Saat memulai pekerjaannya tempat itu akan tertelan oleh kegelapan. Seperti kegelapan itu sendiri menyambutnya.
Bukan kegelapan yang pertama terlihat olehnya melainkan darah. Tanpa sadar tangan disisi tubuhnya mengepal.
Di tempat tidur terlihat tubuh seorang pria dan wanita. Tubuh pria itu berlumuran darah namun tidak terluka. Sedangkan tubuh wanita itu tersayat dimana-mana sampai meninggal karena kehabisan darah.
Jika kau tanya kenapa dia tidak menolongnya saat dia masih bisa menolongnya tadi. Dia akan menjawab bahwa kematian lebih baik daripada hidup.
Dia melihat seluruh proses dimana wanita itu mati dan lebih tau daripada siapapun bahwa setelah dinodai dia ingin bunuh diri. Namun takdir berkata lain mungkin daripada membiarkannya melakukan hal kotor seperti bunuh diri lebih baik membuatnya mati tanpa siksaan lebih lanjut.
Saat matipun Glenn bisa melihatnya tersenyum lega. Itulah yang membuatnya tidak sanggup untuk menyelamatkannya.
Dengan lambai-an tangan sebuah jarum perak melesat langsung kearah tengkuk leher pria itu.
Berjalan selangkah demi selangkah sepertinya dia tidak takut bahwa polisi akan datang saat dia melakukan pekerjaanya.
Melihat kearah bulan yang masih bersinar diluar. Tangan yang menggengam pisaupun diperketat.
Di bawah cahaya bulan wajahnya yang indah menunjukan senyum berbahaya. Aura membunuh menyeruak dari tubuh rampingnya secara serempak seperti telah diaktifkan.