Orion segera menuju ke arah 2 goblin lainnya, 2 goblin itu cukup dekat dan mereka sudah sepenuhnya bangkit. Orion melempar sebuah bola cahaya yang terpecah dan melesat ke arah 2 goblin itu, kedua goblin mengeluarkan bola api yang menghancurkan bola-bola cahaya itu.
Dari asap yang sedikit muncul itu, Orion keluar. Orion melepaskan {Black rover} yang ada di tangannya dan mendekati goblin terdekat, goblin itu mengayunkan pedangnya ke arah Orion.
Orion berputar dan menendang pedang itu hingga pedang itu terlepas, Orion kemudian menendang kaki goblin itu dan membuat goblin tersebut kehilangan keseimbangan.
BUK
Orion menghantam goblin itu dengan pukulannya hingga goblin itu menghantam tanah dan menciptakan kawah kecil di sana, goblin itu tidak bergerak setelah itu.
.
[Skill: [Havoc blow] memperoleh +50 (+50%) poin pengalaman]
[Membunuh Goblin (C+) memperoleh +4.000 (+50%) poin pengalaman]
.
Orion langsung mengambil {Black rover} dan melemparnya ke arah goblin yang satu lagi, goblin itu masih terkejut akibat kematian rekannya yang tidak dia duga itu.
CLEP
.
[Membunuh Goblin (C+) memperoleh +4.000 (+50%) poin pengalaman]
[Clone membunuh 2 Goblin (C+) memperoleh +4.000 (+150%) poin pengalaman]
[Argus membunuh Goblin (C+) memperoleh +2.000 (+150%) Poin pengalaman]
.
Bilah pedang menancap tepat di dada goblin itu, Orion mencabut pedangnya dan melihat ke sekitarnya. Dia bergeming begitu mengetahui adanya 2 goblin yang menuju ke arah Kiana. Orion hanya melihat itu, dia pun pergi ke tempat goblin terdekat darinya.
...
Kiana sedang sibuk membantu yang lainnya dari tengah-tengah, pandangannya terus beralih setiap saat. Agar dia bisa memberikan bantuan yang optimal, dia juga harus berhati-hati dan teliti agar tembakannya tidak mengenai yang lainnya.
'Sepertinya kami bisa melalui ini dengan baik, syukurlah. Semuanya tidak terluka….' Kiana bergeming begitu melihat adanya 2 goblin yang menuju ke arahnya.
'Kurasa aku juga harus bergerak, bisa-bisa nanti Orion hanya akan memuji Kiara' Kiana menyimpan 1 handgunnya.
"[Blade]" Kiana berkata sambil merentangkan tangan kirinya ke samping.
Gelombang energi berwarna biru mengelilingi tangan kiri Kiana, energi itu terlihat mulai padat dan membentuk sebuah bilah pendek di sana. Kiana mengacungkan handgun di tangan kanannya ke arah 2 goblin itu.
"[Three tails spectrum]"
Dari moncong hangun itu, terkumpul energi biru yang membentuk bola. Bola itu terpecah dan melesatkan 3 gelombang energi biru panjang yang tipis, 3 tembakkan itu mengenai kaki kedua goblin itu.
Kiana melihat kesempatan di sana, dia dengan cepat menuju 2 goblin itu dan menyerang mereka dengan bilah energi yang ada di tangannya. Kedua goblin itu mencoba menahan serangan Kiana dengan perisai kayu, namun perisai itu dengan mudah di tembus.
Serangan Kiana melukai tubuh goblin itu, kedua goblin mundur dan Kiana tidak membiarkan itu. Dia kembali mengayunkan bilah energi yang ada di tangannya, salah satu goblin berhasil menghindar dan dengan cepat menghantam Kiana dengan sisa perisai yang ada di tangannya.
Kiana mundur sedikit, dia menembakkan peluru angin ke arah goblin itu. Goblin itu bisa menghalau serangan itu dengan sisa perisainya, dia kemudian melemparkan sisa perisai itu ke Kiana.
SLASH
Kiana dengan mudah memotong sisa perisai itu, goblin yang lainnya menyerang dengan pemukul kayu dari samping. Kiana menghindar dengan merunduk, dia menendang goblin itu ke belakang dan langsung mengayunkan bilah energi ke goblin itu.
SLASH
Bekas tebasan lainnya muncul di tubuh goblin itu, sekaligus mengakhiri hidup goblin itu. Kiana segera menjauh dari tubuh goblin itu, dia tidak ingin terkena darah yang begitu banyak.
Kiana melihat ke goblin yang lainnya, goblin itu mendekat dan melempar belatinya ke Kiana. Kiana terkejut, namun bisa menghindari belati itu mengenai bagian yang vital.
SRET
Belati itu menggores bahu Kiana, Kiana melihat ke bahunya yang mengeluarkan darah. Tampak jelas bahwa dia marah karena itu, Kiana mengacungkan moncong handgun itu ke goblin tersebut.
SRING
Dada goblin itu di tembus oleh bilah energi panjang yang muncul dari moncong handgun miliknya, goblin itu pun tumbang dengan dada yang berlubang. Kiana menghilangkan bilah yang keluar dari tangannya.
....
Orion sedang berhadapan dengan 5 goblin sekaligus, mereka mengepungnya dari 5 sisi. Orion tidak kesulitan, meski mereka berdiri pada Rank yang sama. Tapi kemampuan milik Orion sangat jauh di atas 5 goblin itu, justru Orion ada pihak yang mendesak kelima goblin itu.
Orion bergerak dengan cepat dan menghantam goblin terdekat dengan pukulannya yang sudah di perkuat oleh Mana, goblin itu terkena pukulan telak di dada dan terhempas setelah tak bernyawa.
.
[Skill: [Havoc blow] memperoleh +50 (50%) poin pengalaman]
[Membunuh Goblin (C+) memperoleh +4.000 (+50%) poin pengalaman]
.
Orion melihat ke arah 4 goblin lainnya, 3 di antara mereka terlihat di tutupi oleh aura merah yang bergejolak seperti api. 3 goblin itu menuju ke arah Orion, Orion bersiap dengan {Black rover} di tangannya dan maju juga.
Orion bersiap mengirim tebasan panjang agar langsung mengenai 3 goblin itu dan ketiga goblin itu masih terlihat akan menerjang Orion.
...
Kiara baru saja selesai membunuh goblin ke-4, dia sudah menghadapi menghabisi semua goblin yang datang kepadanya. Kiara melihat ke sekitar, semuanya masih terlihat baik-baik saja. Tersisa Orion yang melawan 5 goblin sekaligus.
'Kiara yang terbilang lebih kuat dari Orion, hanya bisa menghadapi 4 sekaligus. Tapi Orion bisa menghadapi 5 dan tidak terlihat terdesak, Orion memang hebat…'
'1 mati, sisa 4 lag-' Kiara bergedik dengan apa yang dilihatnya.
"Gawat, Orion dalam bahaya…" Kiara segera berlari ke arah Orion, dengan tangannya yang teracungkan ke Orion.
BUM
....
Ledakkan cukup keras terdengar di sekitar, membuat siapapun yang mendengarnya melihat ke sumber suara itu. Sosok Orion terlempar dari dalam asap yang menutupi tempat ledakkan itu, dengan keadaan yang terluka parah.
Asap di sekitar ledakan sudah menghilang, ada sebuah kawah yang cukup besar dan di tengah-tengah kawah itu terdapat energi kuning yang membentuk sebuah layar. layar itu cukup besar dan ada retakkan di mana-mana..
Orion berusaha bangkit, namun rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya. Orion memuntahkan darah beberapa kali, dia juga merasakan sensasi terbakar di kulitnya. Orion mencoba untuk mengangkat kepalanya.
'Ah, sakit sekali…Ini seperti terkena ledakan granat….'
'Aku tidak tahu kalau goblin bisa meledakkan diri, tapi aku beruntung. Kiara melindungi ku dengan perisainya…' Orion mencoba untuk mempertahankan kesadarannya, namun dia tidak bisa menahan itu dan pingsan.
Argus dan Rover langsung sampai di depan Orion, Argus mengambil tubuh Orion dengan perlahan dan hati-hati. Rover pergi untuk membunuh goblin yang tersisa sendiri itu, dia menyelesaikan itu dengan cepat.
Argus membaringkan Orion di bawah sebuah pohon yang rindang, dia melakukan itu dengan hati-hati. Kiara dan Kiana langsung datang, mereka tampak khawatir dan sedih. Argus mengatakan bahwa Orion masih bernafas.
...….
.
[Clone membunuh Goblin (C+) memperoleh +2.000 (+150%)
.
Orion membuka matanya, begitu mendengar adanya notifikasi dari system. Begitu kesadarannya kembali, dia juga bisa kembali merasakan nyeri yang tersisa dari ledakan sebelumnya.
Yang pertama kali dia lihat adalah wajah Kiana yang tertidur, Orion yang hendak duduk segera mengurungkan niatnya. Karena tangannya sama sekali tidak memiliki tenaga untuk mengangkat tubuhnya sendiri, dia pun berakhir dengan kembali berbaring.
'Ada sensasi empuk di kepala ku, aku pasti tidur di paha Kiana….'
'Tidak buruk juga, meski aku hampir mati' Orion tersenyum sambil menatap wajah kekasihnya itu.
"Wajah mu ketika tidur itu..…" Orion menggerakkan tangannya ke pipi Kiana.
"Sangat menggemaskan" Orion mengusap pipi Kiana.
"Umm…." Kiana membuka matanya dengan perlahan.
"ORION!!!" Kiana berkata setelah melihat tangan yang mengusap pipinya.
Perkataan Kiana itu membuat Argus, Kiara dan Rover yang berjaga di sekitar segera mendekatinya. Orion hanya tersenyum melihat sikap Kiana, sementara Kiana dan Kiara menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Sepertinya aku membuat kalian khawatir, ya" Orion berkata, menatap kedua kekasihnya.
TES TES TES
"Bodoh….Kenapa kau begitu ceroboh?" Kiana berkata, air mata mengalir turun mengenai wajah Orion.
"Jika tidak ada Kiara, O-orion pasti…." Kiara tidak ingin melanjutkan perkataannya.
"Iya, iya. Aku bodoh dan ceroboh, aku senang memiliki kalian di sisi ku…" Orion tersenyum.
"Kiara, terima kasih atas perlindungan mu tadi. Jika tidak ada itu, aku pasti tidak akan seperti sekarang. Aku juga tidak menyangka, kalau kau sudah menyempurnakan skill itu"
"Itu karena bantuan Orion, jika Orion tidak ada. Kiara dan Kiana tidak mungkin bisa mengembangkan skill kami hingga sejauh ini"
Orion memiliki pemahaman tentang hal-hal yang berhubungan dengan skill Kiara dan Kiara, dia mengerti tentang gravitasi, energi, ruang dan waktu yang merupakan dasar dari skill mereka berdua.
Sehingga dia memutuskan untuk membantu Kiara dan Kiana dalam mengembangkan skill-skill itu, meski ketika itu mereka bertiga hanya sebatas sahabat. Berkat bantuannya itu, Kiara dan Kiana bisa membawa skill mereka menuju tingkatan penggunaan yang lebih tinggi.
Perisai yang Kiara gunakan sebelumnya itu, merupakan salah satu dari penggunaan skill [Space]. Kiara menggunakan skillnya untuk membuat ruang yang padat di depan Orion, sehingga membentuk layar panjang yang merupakan hasil dari perhimpitan ruang di sekitarnya.
Orion duduk dengan perlahan, di bantu oleh Kiara dan Kiana. Dia melihat ke sekitar, mayat para goblin sudah di kumpulkan di satu tempat dan di bakar. Langit biru sudah berganti menjadi kuning, matahari juga sudah akan ke ufuk barat.
"Tuan, ini Core dari para goblin" Argus menyerahkan sebuah kantung kepada Orion.
"Ya, terima kasih" Orion mengambil kantung itu dan menyimpannya langsung.
"Itu sudah kewajiban ku, tuan"
"Argus, Rover. Kembalilah"
"Baik, sampai jumpa lagi. Tuan dan nona" Argus berkata dan masuk ke bayangan Orion.
"Gadis kecil, jaga tuan ku" Rover pun lenyap.
"Tanpa kau katakan, kami juga akan lakukan. Dasar menyebalkan!!!" Kiana berkata.
"Sudahlah, Rover memang begitu" Orion terkekeh.
"Tapi kenapa sifatnya berbeda dari Argus, Argus baik dan sopan. Sedangkan dia tidak sopan dan kasar kepada Kiara dan Kiana" Kiara berkata.
"Mau bagaimana lagi, dia itu iblis yang menjalani hidup yang lebih keras dari Argus. Mungkin saja dulu dia itu iblis yang seperti Argus, baik dan ramah"
Orion memutuskan untuk beristirahan sebentar lagi, Kiara dan Kiana mengerti. Mereka juga memutuskan untuk berjaga di sekitar, karena biasanya semakin gelap maka semakin banyak makhluk-makhluk yang berkeliaran.
.
Nama: Orion
Rank: C+
Energi sihir: 45.000
Tingkat kekuatan: 30.000
Poin pengalaman: (340.000/450.000)
Gelar:
Potensi: Tak terbatas
.
'Kurang lebih 100.000 poin lagi, tidak perlu terburu-buru….'
'Hmm?' Orion bergeming.
Notifikasi system masuk, itu berisi tentang skill-skill yang Orion peroleh dari membunuh goblin-goblin itu. Orion melihat skill itu satu persatu, dia memutuskan untuk tidak mengambil skill apapun. Karena semuanya tidak berguna untuknya.
Orion menyudahi istirahatnya, dia mengatakan itu kepada Kiara dan Kiana. Mereka pun segera pergi dari hutan itu, mereka merasa lega karena sepanjang perjalanan keluar. Tidak ada gangguan yang berarti, semuanya bisa di singkirkan dengan sangat mudah.