Chereads / System penakluk / Chapter 67 - Kelompok Goblin

Chapter 67 - Kelompok Goblin

Orion dan kedua kekasihnya berjalan menuju ke gerbang kota, mereka akan keluar. Sebelum mereka pergi, mereka sudah mempersiapkan peralatan dan hal-hal yang perlu untuk di bawa.

Begitu mereka di luar, Orion langsung memimpin kedua kekasihnya. Mereka berjalan menuju ke hutan Tri, hutan besar yang ada di dekat kota Anfield. Hutan itu menyimpan banyak cerita yang banyak beredar, bahkan hutan Tri terkenal di beberapa kerajaan lainnya.

"Orion, kita akan ke mana?" Kiara bertanya.

"Sebenarnya aku ingin mengajak kalian ke hutan Tri, tapi kurasa lebih baik itu tidak di lakukan terlebih dahulu. Kita tidak tahu bahaya seperti apa yang menunggu kita di sana…."

"Jadi ku putuskan saja bahwa kita akan menjelajah hutan kecil ini saja" Orion menunjuk ke hutan yang ada di depan sana.

"Apa hutan ini bagian dari hutan Tri?" Kiana bertanya.

"Tidak, ini adalah hutan Loper. Hutan ini memang tidak bisa di katakan aman, tapi makhluk-makhluk yang ada di dalam sana tidak sekuat dan berbahaya seperti yang di hutan Tri"

Mereka sampai di depan hutan Loper, mereka pun memasuki hutan. Mereka berjalan mengiringi hamparan pohon yang tidak begitu rapat dan lebat, itu membuat mereka sedikit lega.

"Oh, iya. Aku ingin tahu, apa kalian ada mengalami peningkatan?" Orion bertanya, dia melihat ke kedua gadis yang ada di belakangnya.

"Kiara pikir, Kiara memang mengalami peningkatan. Bahkan Kiara pikir, Kiara sudah menerobos ke Rank yang lebih tinggi" Kiara menjawab, setelah terlihat berpikir sejenak.

"Begitu juga dengan ku, itu terjadi kemarin" Kiana menambahkan.

"Ho...." Orion memastikan.

.

Nama: Kiara

Rank: B

Tingkat kekuatan: 65.000

.

Nama: Kiana

Rank: B

Tingkat kekuatan: 62.000

.

'EEE!!!' Orion terkejut melihat itu.

'Apa-apaan dengan peningkatan mereka ini? Aku yakin sekali bahwa mereka ada pada Rank C+ beberapa hari yang lalu, tapi kenapa sekarang….'

'Ini benar-benar membingungkan, jika itu B- masih wajar. Tapi, peningkatan 2 kali dalam waktu yang dekat itu tidak pernah ku dengar'

"Orion? Ada apa?" Kiana melihat ke Orion dengan bingung.

"Bu-bukan apa-apa, aku sekarang bisa merasakan kekuatan yang besar datang dari kalian. Peningkatan kalian memang hebat" Orion mengusap kepala kedua kekasihnya.

"Kiara senang, Orion memuji Kiara" Kiara berkata sambil tersenyum-senyum.

Mereka pun melanjutkan perjalanan, semakin masuk mereka ke dalam. Mulai muncul gangguan dari makhluk-makhluk yang hendak menyerang mereka, tapi itu bisa di kalahkan dengan mudah oleh mereka.

Setelah berjalan cukup jauh dan dalam, mereka memutuskan untuk beristirahat sambil makan dengan apa yang mereka temukan di perjalanan tadi.

"Ini, Kiara. Makanlah daging kelinci ini sebelum dingin, nanti tidak enak" Orion menyodorkan daging tusuk yang masih mengeluarkan asap.

"….." Kiara hanya diam, dia tampak enggan.

"Aku tahu kalau kau kasihan kepada kelinci itu, tapi kau juga harus tahu. Bahwa memang beginilah rantai kehidupan, tapi…"

"Setidaknya untuk menghargai kelinci itu, kita harus memanfaatkan apa yang tertinggal dari dirinya" Orion berkata, dia masih menyodorkan daging itu ke Kiara.

"Baik, Orion. Kiara mengerti" Kiara mengambil daging itu dan memakannya.

"Bagaimana, enak?"

"Ya, apa Orion yang buat?"

"Tidak, Kiana yang membuatnya. Dia membawa mentega buatannya sendiri dan itulah yang menjadi penyedap rasa untuk daging ini. Kiana memang hebat" Orion melihat ke Kiana sambil mengacungkan jempolnya.

"Ini baru permulaan, Orion. Aku memiliki banyak racikan bumbu yang bisa membuat masakan yang ku buat lebih enak"

"Ya, tapi sebelum itu. Kupikir lebih baik jika kau belajar cara memasak dengan benar"

"Orion benar, ini gosong dan tidak enak" Kiara berkata.

"Ah, bohong. Tadi kau bilang enak"

"Tadi Kiara pikir itu buatan Orion, tapi sekarang rasanya menjadi tidak enak"

"Memangnya kau bisa buat? Jangan menilai sesuatu dengan kritikan yang buruk, jika kau tidak bisa membuatnya juga. Simpan saja kritikan buruk itu untuk diri mu sendiri"

"Kiara bisa membuat yang lebih enak"

"….." Kiana hanya diam.

"Sudah, sudah. Jangan berkelahi, ini enak. Meski sedikit gosong, tapi tetap enak" Orion berkata.

Setelah makan, mereka memutuskan untuk tetap di sana selama beberapa waktu. Menyusun rencana untuk ke depannya dan memutuskan akan kemana setelah itu, mereka pun berencana untuk pergi lebih dalam.

Karena mereka pikir bahwa, bahaya yang ada di hutan itu masih bisa di tangani. Di sela-sela istirahat itu, Orion memanggil Argus dan memperkenalkannya kepada kedua kekasihnya itu.

Argus bersikap sopan kepada mereka berdua, dia melakukan itu bukan karena tahu bahwa mereka berdua adalah kekasih dari tuannya. Tapi karena instingnya yang menyuruhnya untuk begitu, Kiara dan Kiana melihat ke Argus dengan ragu.

Karena mereka merasa takut dengan penampilan Argus, meski hanya terlihat seperti baju zirah berjalan. Orion menyuruh Argus untuk menunjukkan sedikit dari kelebihannya, Argus menunjukkan sayap hitamnya.

3 pasang sayap hitam yang ada di punggungnya mengepak dengan pelan, membuat beberapa helai bulu hitam berguguran. Melihat itu, rasa takut yang ada pada Kiara dan Kiana menghilang sedikit demi sedikit.

Selain itu, Argus juga bicara dengan baik dan sopan kepada mereka. Tentu itu membuat suasana yang mengerikan bagi Kiara dan Kiana, menjadi lebih baik.

"Argus, dari pada memanggil kami dengan sebutan "Nyonya". Kami ingin kau memanggil kami dengan panggilan "Nona" saja" Kiana berkata, Kiara mengangguk menyetujui itu.

"Baik, nona" Argus membungkukkan tubuhnya.

Setelah itu, mereka berempat melanjutkan perjalanan. Berbeda dari sebelumnya, mereka sama sekali belum bertemu dengan apapun yang mengganggu. Itu membuat Orion semakin waspada dan berpikir.

'Sepertinya makhluk yang ada di sekitaran sini, sedikit lebih cerdas. Mereka tahu bahwa tidak seharusnya mengganggu kami'

SRET

Orion menghentikan langkah semuanya dengan merentangkan tangan ke samping, mereka berhenti. Mereka bertiga pun sadar dengan maksud Orion, ada suara tidak jauh di depan sana.

Orion menyuruh Argus untuk terbang di atas hutan, agar bisa melihat lebih jelas. Tentang apa yang ada di depan sana, Argus mengepakkan sayapnya dan melesat ke udara.

Mereka menunggu Argus di sana dan tak lama setelah itu, Argus mendarat di depan mereka dan memberitahu apa yang terjadi.

"20 goblin mengalahkan 4 serigala raksasa…..Ini sulit di percaya" Orion tentu terkejut.

Secara individu, seekor serigala raksasa seharusnya cukup untuk melawan 7 hingga 10 goblin. Karena jumlah goblin yang tergolong kuat itu tidaklah banyak, goblin termasuk makhluk yang memiliki gejala End phase yang cepat.

Sehingga rata-rata Rank goblin berkisar antara C- hingga ke C+, jika lebih dari itu. Maka goblin itu termasuk langka dan memiliki kemungkinan untuk berevolusi menjadi Hobgoblin yang lebih kuat dari hobgoblin biasa.

Tapi goblin-goblin biasa pun bisa berevolusi juga, meski nantinya peningkatan kekuatannya tidaklah sebesar goblin yang langka itu. Peningkatan Rank mereka hanya naik ke Tingkat B dan terbatas pada B+, sangat berbeda dari goblin langka yang di perkirakan hingga ke Rank A+.

"Bagaimana jika kita pantau saja, Orion?" Kiara berkata.

"Aku setuju dengan ide Kiara, jika kita melihat dengan mata sendiri. Maka kita bisa memperkirakan kemungkinan kita menang melawan mereka" Kiana menambahkan.

"Argus, apa kau tidak melihat mayat goblin di sana?"

"Tidak tuan, hanya 4 ekor serigala raksasa yang tergeletak di sana dan 20 goblin yang bersimbah darah"

"Kurasa itu tidak perlu, memantau mereka. Mendengar mereka bisa membunuh 2 serigala raksasa saja sudah pasti mengejutkan orang-orang. Tapi mereka membunuh 4 ekor dan tidak ada korban dari sisi mereka"

"Tapi Orion, memantau mereka juga bisa menjadi persiapan untuk kita. Mungkin saja nanti kita harus melawan mereka, persiapan sejak dini adalah pilihan terbaik" Kiara melihat ke Orion.

"…." Orion diam sejenak.

"Baiklah, tapi kita hanya akan memantau mereka"

"Baik" Kiara dan Kiana menjawab dengan semangat.

Mereka bergerak tanpa banyak suara, Argus terbang di antara pepohonan, Orion bergerak di antara dahan pohon, Kiara dan Kiana mengendap-endap di antara pepohonan.

Mereka di posisi masing-masing dan dari sudut pandang yang berbeda, Argus mendarat di dahan yang ada di pohon sebelah Orion berdiri. Kiara dan Kiana ada di bawah pohon yang ada di depan Orion, melihat melalui sela-sela rerumputan.

'Mereka memiliki pelindung dan senjata dan mereka mengolah serigala itu terlalu baik, mereka mengambil Core dan daging serigala itu….'

'Bahkan mengambil taring dan tulang mereka, seolah mereka tahu apa yang sedang mereka lakukan…'

'Mereka memiliki kecerdasan'

TAP

Orion bergeming begitu melihat Kiara dan Kiana berdiri di atas dahan pohon, Orion memanggil mereka dengan pelan.

"Apa yang kalian lakukan?" Orion berkata, hampir seperti bisikan.

"Tenang saja, Orion" Kiara melihat ke Orion.

"Ya, tenang saja…" Kiana mengacungkan jempolnya ke Orion.

"Kami bisa melak-"

Kiana terpeleset dan jatuh, Orion dengan cepat melompat untuk menangkap Kiana. Dia berhasil dan mendarat dengan baik, namun itu juga membuat dirinya terlihat oleh para goblin. Para goblin berkomunikasi satu sama lain dan mengeluarkan senjata mereka.

"Ah, sial…" Orion berkata, dia menurunkan Kiana dari gendongannya.

"Kita tidak bisa lari"

"Orion, aku minta maaf"

"Itu memang tidak bisa di hindari lagi…Jangan di pikirkan" Orion tersenyum kepada Kiana.

"Argus, Kiara. Keluarlah…" Argus dan Kiara keluar.

"Kita harus bertarung…Semuanya bersiap dengan senjata masing-masing!!!" Orion mengeluarkan pedang besinya.

Argus menghunuskan pedangnya, Kiara mengeluarkan belati dari tas miliknya dan Kiana mengeluarkan 2 handgun miliknya.

"Maju dengan perlahan, kita harus membuat ruang di sekitar kita lebih luas. Agar lebih leluasa bergerak dan untuk sekarang tetap berdekatan" Orion berkata sambil melangkah maju dengan perlahan, di ikuti oleh yang lainnya.

Mereka memasang posisi siaga, begitu juga dengan para goblin. Mereka sudah siap dengan senjata masing-masing dan memperhatikan mereka dengan siaga juga, para goblin mulai menyebar secara perlahan.

'Mereka ingin mengepung kami…'

"Kita akan ke tengah, semua tetap bersama dan siaga" Orion berkata.

"Tapi, Orion. Mereka akan mengepung kita" Kiana berkata.

"Aku tahu, tapi aku punya rencana. Kuharap kalian mau mengikuti saja untuk sekarang, nanti akan ku beritahu"

Mereka pun mengikuti Orion, sekarang mereka sampai di tengah-tengah. Para goblin sudah mengelilingi mereka, meski dari jarak yang cukup jauh. Orion melihat ke semua goblin itu, dia menilai kekuatan mereka.

'Semuanya berada di Rank C+, tapi aku yakin dengan kekuatan kami'

"Semua, dengarkan rencana ku…."

"Argus dan Kiara, kita akan menyerang mereka. Kiana akan di sini dan membantu kita dari jauh, kita bertiga akan terbagi….."

"Berusaha untuk tidak berdekatan satu sama lain, karena itu hanya akan mengundang lebih banyak goblin dan jangan menerjang mereka…."

"Tetap jaga jarak dan sesekali serang mereka dengan sihir" Orion berkata, mereka bertiga mengangguk. Mereka berempat sama sekali tidak memalingkan wajah dari para goblin.

"Orion, aku akan mengatakannya sekarang. Aku tidak bisa mengeluarkan peluru api, itu akan mempercepat pemanasan pada laras handgun ini. Aku sadar bahwa ini akan menjadi pertarungan yang cukup panjang"

"Ya, aku mengerti" Orion tersenyum tipis.

"Sekarang, kita akan bertarung" Orion maju ke arah goblin yang jauh di depannya, Kiana menembakkan beberapa peluru udara untuk mengiringi Orion.

Argus dan Kiara pun melakukan hal yang sama, meninggalkan Kiana di sana sendirian. Kiana bersiap dengan kedua handgun miliknya, dia menembakkan beberapa peluru udara yang mengiringi Argus dan Kiara.

BUK

Orion melayangkan pukulannya ke salah satu goblin, goblin itu menahan pukulan Orion dengan perisai kayu. Tapi kekuatan pukulan Orion lebih besar dan menghancurkan perisai kayu, serta membuat goblin itu terlempar ke belakang.

.

[Skill: [Havoc blow] memperoleh +50 (+50%) poin pengalaman]

.

"Rover, kau lawan yang di kanan itu" Orion mengeluarkan {Black rover} dan memanggil clonenya yang di isi oleh Rover.

"Baik, tuan" Rover pun pergi.

'Jika ini hanya aku sendiri, aku tidak akan repot-repot menggunakan clone. Setidaknya hingga aku benar-benar terancam….'

'Tapi kali ini Kiara dan Kiana ada bersama ku, aku tidak mungkin membahayakan keselamatan mereka hanya untuk keegoisan ku' Orion pun maju untuk menyerang goblin yang agak jauh di kirinya itu.

Orion menebas ke arah goblin itu, pedang besinya bertemu dengan perisai kayu. Orion menarik pedangnya dan kembali mengayunkan pedang itu, pedangnya berhasil membelah perisai itu.

Orion menendang tangan goblin itu yang memegang sebuah belati, hingga belati itu terlempar. Orion kemudian mengayunkan tangannya ke goblin itu, namun goblin itu menghindar dan tangannya tiba-tiba putus.

.

[Skill: [Water cutter] memperoleh +100 (+50%) poin pengalaman]

.

'Dia bisa mengetahui itu…' Orion langsung mundur begitu melihat 3 bola api melesat ke arahnya.

'[Terra wall]' Orion menyentuh tanah dan dinding tanah tercipta tepat di depan Orion.

BUM

.

[Skill: [Terra wall] memperoleh +200 (+50%) poin pengalaman]

.

Suara ledakkan terdengar begitu 3 bola api itu menghantam dinding tanah Orion, dinding tanah Orion masih berdiri. Meski sudah tidak kokoh sebelumnya, Orion menghancurkan dindingnya itu dan melihat ke depan.

'Sekarang ada 4 dari mereka…' Orion melihat ke belakang.

'Setidaknya aku tidak perlu mengkhawatirkan bagian belakang ku'

Orion kembali maju, untuk menghadapi 4 lawannya. Keempat goblin itu juga maju, namun tiba-tiba mereka terlempar ke berbagai arah. Sebuah bola udara yang cukup besar meledak di dekat mereka dan menghempaskan mereka, Orion melihat ke Kiana yang hanya tersenyum.

"Terima kasih, Kiana" Orion berkata, dia tahu Kiana tidak akan bisa mendengar itu. Tapi dia tahu bahwa Kiana pasti bisa melihat gerakkan mulutnya.

"Sama-sama" Balas Kiana, dia pun kembali fokus membantu Kiara, Argus dan Rover.

Orion mengejar salah satu dari goblin itu, selagi mereka masih terlihat bingung dengan apa yang terjadi. Begitu sampai di hadapan 1 goblin, dia langsung menebaskan pedangnya ke goblin itu.

.

[Membunuh Goblin (C+) memperoleh +4.000 (+50%) poin pengalaman]

[Clone membunuh Goblin (C+) memperoleh +2.000 (+150%) poin pengalaman]

[Argus membunuh 2 Goblin (C+) memperoleh +4.000 (+150%) Poin pengalaman]

.

'Argus berhasil membunuh 1 dan begitu juga dengan Rover, seperti yang ku pikirkan. Bahwa clone ku juga bisa menghasilkan poin pengalaman untuk ku'

Orion merentangkan tangannya ke goblin terdekat, 3 buah bola api melesat menuju goblin itu. Goblin itu di hantam oleh 3 bola api, hingga dia terlempar cukup jauh.

.

[Skill: [Fireballs] memperoleh +100 (+50%) poin pengalaman]

[Membunuh Goblin (C+) memperoleh +4.000 (+50%) poin pengalaman]

.