"Darkness World…, sepertinya buku ini cukup terkenal hingga ada di perpustakaan ini….."
"Apa yang kau lakukan disini..?"
Bukh!!
Lezzy menjatuhkan buku itu, dan menatap terkejut dengan suara Baritone yang sama persis dengan suara Pria ketika di kamarnya tadi pagi, Ia tatap pria yang ada di hadapannya.
Wajah tampan berambut hitam panjang sedikit berantakan dan mata berwarna merah, apa lagi aura yang pria itu keluarkan begitu tajam dan dingin menimbulkan kesan tegang terhadap Lezzy.
"Aku tannya, apa yang kau lakukan disini?"
"Aa..Aku hanya membaca buku disini…" ucap Lezzy menundukan kepalanya, Ia benar-benar takut dengan tatapan Pria itu.
"Memangnya kau bisa membacanya?"
Lezzy menggelengkan kepalanya, Pria itu menatap buku yang yang di jatuhkan Lezzy tadi dan kembali menatapnya.
Lezzy masih menundukan kepalanya lalu sedetik kemudian bisa Lezzy rasakan saat Pria tersebut memegang dagunya dan mengangkat wajahnya, Ia usap lembut wajah Lezzy dan jemarinya berhenti di bibir mungil Lezzy, sedangkan Lezzy hanya memejamkan matanya dengan menahan degupan detak jantungnya.
"Kau tidak perlu menundukan wajahmu saat bersamaku Lezzy..."
Lezzy membuka matanya menampilkan mata birunya, Ia menatap terkejut terhadap Pria yang masih setia mengusap wajahnya, Lezzy ingat suara itu, suara yang selalu membuat Lezzy penasaran saat Ia bermimpi.
"Aa..apakah kau Pria yamm...…."
Cup
Lezzy diam saat Pria di hadapannya mengecup singkat bibirnya, wajah porselin Lezzy berubah seketika seperti kepiting rebus, degupan jantungnya semakin berdegup kencang mata birunya semakin bersinar terang.
Beda dengan Pria itu Ia hanya tersenyum miring melihat reaksi wajah Lezzy yang menurutnya itu Manis.
"Kau mau ikut denganku, disini ada taman yang indah bagaimana jika sebaiknya kita kesana dari pada di sini."
Tak ada respon dari Lezzy, Ia masih diam terpaku dengan perlakuan yang tiba-tiba, tak mau ambil pusing dengan cepat Pria itu menggenggam tanggan Lezzy dan meninggalkan perpustakaan.
'Oh tuhan, itu ciuman pertamaku dan aku melakukannya dengan orang yang tak ku kenal...'
Pria itu tertawa kecil di sela jalannya, Ia benar-benar senang mendengar suara batin Lezzy.
"Benarkah? Kalau begitu Aku orang yang beruntung."
"Ha? Kau bilang aa..apa tadi?"
"Bukan apa-apa…."
"Le…lepaskan tanganku, kau membuat Aku jadi sorotan pelayan disini..!"
"Biarkan saja, tidak akan ada yang berani menegurmu."
"Ta tapi tetap saja kau membuatku merasa tidak enak…."
"Kalau begitu kau ingin Aku membawamu seperti apa?"
"Ha?! Kau masih bertanya, tentu saja Aku ingin kau membawaku dengan normal!!"
ucap Lezzy sedikit meninggikan nada bicaranya.
Pria itu Nampak berfikir kemudian tersenyum licik kearah Lezzy, melihat itu Lezzy dengan reflek berjalan mundur perlahan dan menatap was-was dengan pria di hadapannya.
Dengan gerakan cepat Pria itu mengangkat tubuh Lezzy ala bridal style, sontak hal itu membuat Lezzy semakin terkejut dan malu, tanpa memikirkan perasaan Lezzy Pria itu berjalan melewati para Pelayan yang membungkuk hormat sembari menatap terkejut.
Sedangkan Lezzy menutup kedua wajahnya dengan tangannya, Ia arahkan wajahnya ke dada bidang Pria tersebut, hancur sudah kesan elegannya.
'Akan ku bunuh Pria ini nanti!!'
Ucap Lezzy merutuki sifat Pria ini, sedangkan Pria itu hanya tersenyum menang.
-o0o-
Helaian hembusan angin menerpa taman bunga luas, ilalang tinggi yang berada di pinggir sungai menari bebas mengikuti nada angin tak berwarna, air terjun yang tak jauh dari sungai menumpahkan air jernih membuat suara kesegaran mengarus bebas kesungai.
Padang rumput hijau menggelar luas bagaikan permadani di taman dengan seribu jenis bunga, Lezzy diam meresapi rasa nyaman dari sambutan alam, semua kemarahannya tadi hilang seketika dan memunculkan rasa hangat, coba saja tadi Ia langsung pergi kesini pasti sedari tadi Ia tidak akan merasakan jenuh.
"Kau menyukainya?"
"Hmm, Aku tidak tau disini terdapat taman seindah ini."
"Syukurlah kau menyukainya, Aku membuat dan merawat tanaman disini hanya untuk mu…."
"Ha? Untuk ku, memangnya Aku siapa?" Tanya Lezzy tidak mengerti.
"...Nanti kau akan tau sendiri…." Ucapnya sembari berjalan.
"Tunggu, Aku masih bingung dengan keadaan saat ini, bisa kah kau menjelaskannya?"
"Hem..., saat ini kau sedang berada di Darkness World sebuah dunia yang penghuninya selalu kau anggap mitos….."
"Ha? Tidak bisakah kau menjelaskannya dengan detail."
"Huft…,maksudnya ada tujuh golongan kaum/bangsa, ada bangsa Elf, Fairy, Vampire, Merrmaid, Warewolf, Witch, dan Mirach. Mereka semua tinggal di dunia ini, semua bangsa ras memiliki daerah kekuasaan dengan di pimpin oleh Raja dan Ratu mereka, Tapi itu hanya menyangkup sebuah daerah mereka dan di Darkness World seluruh bangsa itu akan tunduk pada satu penguasa itu saja Ia disebut sebagai Lord dari kaum Demon…."
"Demon? Berarti harusnya ada 8 ras bangsa dong…"
"Bukan, seorang Lord tidak bisa dikatan kaum/bangsa karena sebutan itu hanya menjadi rakyatnya saja, dan nama kerajaan itu adalah Kingdom Lucifer, dan disini lah kau berada di kerajaan penguasa tertinggi dari yang tertinggi, raja dari seluruh raja, Ia pemlik dunia Darkness World."
"Tidak mungkin, itu hanya sebuah dongeng Aku pasti masih bermimpi, Iya setauku Aku tidur dan kembali pada mimpi aneh itu...."
"Lezz..."
"Diam! katakan semua itu bohong…."
"Apa yang ingin kau dengar, semua yang Aku katakan adalah kebenarannya."
"Lalu siapa Aku, kenapa mereka memanggilku dengan sebutan Putri"
"Ka..kau adalah Mempelai disini."
"Ma..maksudmu?"
"Kau calon Permaisuri di kerajaan ini dengan kata lain Kau akan menjadi Istri dari Lord Penguasa di dunia ini..."
"Jadi maksudmu, Yang Mulia yang memimpin kerajaan ini adalah Lord?"
"Benar, ada apa?"
"...Tidak! bawa Aku kembali pulang."
"Aku tidak akan pernah melepaskanmu!"
"Memangnya siapa kau?!"
"Aku...aku, Aku adalah tangan kanan Lord."
".....Tapi.."
"Sepertinya kau sudah kelelahan beristirahat lah, dan tenangkan pikiran mu..."
Pria itu lalu memanggil Pelayan untuk mengantarkan Lezzy kembali ke ruangannya, Lezzy diam Ia hanya berjalan pelan sembari di tuntun oleh Ariel, tubuhnya terlalu lemas untuk bertannya lagi, oh kenapa dewi fortuna tidak pernah memihaknya, apa Lezzy akan selalu merasakan kesialan dan penderitaan ini terus, dan yang paling membuatnya terpuruk adalah takdir pasangannya adalah orang yang paling kejam di dunia ini.
"Saya permisi Putri…"
Lezzy diam diatas ranjangnya yang empuk dengan ukuran queen zise, wajah cerianya kembali suram, apa dirinya telah di kutuk hingga tidak boleh merasakan kebahagian.
Air matanya kembali turun dari pipinya Ia peluk kedua lututnya erat menenggelamkan wajahnya dan menghapus pelan air matanya.
"Aku selalu berharap...hiks, Pria yang akan menjadi Suamiku kelak, adalah seseorang yang bisa menarikku keluar dari penderitaan kehidupan ku..hiks, tapi kenapa Aku harus di takdirkan untuk seorang yang keji dan kejam...hiks, ini tidak adil."
-o0o-
Seorang pria tampan duduk di singgahsananya dengan gagah sembari memutar perlahan cawan emas yang berisi darah yang ada di tangannya, Ia menatap tajam dan dingin pada seluruh pengawalnya hingga membuat mereka semua menahan rasa takut.
"Katakan padaku berita apa lagi yang kau bawa?!"
"Aa…ampun Lord, mereka berhasil kabur dari Penja..."
Prang!!
"Dasar tidak berguna!!"
Pria yang di panggil Lord itu berjalan setelah membanting gelasnya kearah pengawal yang ada di hadapannya, setiap langkah Lord adalah nafas akhir bagi pengawal itu, Ia menatap takut kepada Lord-Nya hawa gelap menyelimuti tubuh pengawal itu dan seketika tubuhnya terangkat.
"Aa…ampun Lo….Lord, Akh!!"
Ucapnya terbata-bata saat hawa gelap itu mulai mencengkram jantungnya, saraf uratnya mulai timbul, rasa sakit yang sangat teramat pedih mulai ia rasakan di seluruh tubuhnya.
Ia pandangi Lord yang sudah memancarkan hawa membunuh, kuku runcingnya mulai menajam, mata merah iblisnya mulai menderang tajam.
"Aku melihat kebohongan darimu, dia tidak melarikan diri tapi kau membantunya melepaskan diri dari penjara...…"
"Ti..tidak Lo…Arrggggh!!!"
"Kau adalah kaki tangannya, beraninya kau menghadap dan mengatakan kebohongan kepadaku!! Kau tidak layak hidup di dunia ku matilah!!"
Crashh!!!
Brukh!!
Seketika tubuh pengawal itu terjatuh dengan luka cakaran yang berhasil merobek tubuhnya, membuat noda darah pada lantai putih di bawahnya, bahkan tanpa menyentuh tubuh pengawal itu Pria itu mampu membuat luka cakar yang bisa merobek lawannya.
"Kalian yang berani menentangku, akan Aku buat kalian mati menjijikan sepertinya!!"
Ucap sosok yang menyandang Lord penuh penekanan di setiap kata-katanya, Ia menyibakkan jubah kebesarannya dan berjalan menaiki tangga menuju tempat singgahsananya dengan hawa membunuh yang mematikan, semua pengawal yang berjaga didalam maupun di luar ruang gemetar ketakutan akibat hawa kegelapan yang di keluarkan dari Lord mereka.
"Briant!!"
Ucapnya memanggil salah satu tangan kanan kepercayaannya, lalu Pria yang bernama Briant muncul di hadapan singgahsana Lord besar, Ia bertekuk lutut memberi hormat.
"Saya Briant Stone Ware, menghadap anda Yang Mulia Lord."
"Kembalilah ke Castle Vodmorld dan beri tau Raja Vampire itu jika Ia ingin menjadi penguasa besar datang dan hadapilah Aku sendiri!!"
"Akan Saya laksanakan Lord."
Dan dengan kecepatan angin Briant hilang untuk melaksanakan tugasnya, Lord berjalan keluar dari ruangan Singgahnya, semua pengawal dan pelayan yang melihat kehadiran Lord bertekuk lutut memberi hormat dengan rasa gugup dan penuh gemetar.
"Salam Lord, para tahanan Witch mulai memberontak di penjara bawah tanah."
"Jadikan mereka makanan Dragon kesayanganku, sudah 50 tahun Aku tidak memberi hewan peliharaanku makan."
"Baik Lord."
"Alberd!"
"Iya Lord?"
"Suruh Styvn untuk mengawasi Lezzy saat dia tidak berada dalam pengawasanku!"
"Akan saya sampaikan pesan anda Yang Mulia Lord."
Alberd undur diri dan Pria lord itu berjalan menelusuri lorong Kerajaan kebanggaannya dan berhenti di salah satu Pintu.
Ia buka Pintu Emas itu dengan perlahan, takut seseorang yang ada di dalamnya terganggu, namun sepertinya suara decitan pintu tidak membuat sosok Wanita yang tangah tertidur itu terbangun. Ia duduk di sebelah ranjang Lezzy, membelai lembut helaian rambut yang menutupi wajah porselin Lezzy dan menyelipkannya di kuping mungilnya.
Terlihat bekas air mata di pipinya dan sedikit sembab pada kedua kelopak matanya, Pria itu menatap sendu seolah merasakan kesedihan dari Lezzy.
"Aku tidak ingin melihat air matamu lagi Lezzy, itu cukup membuatku terluka, Aku ingin kau tetap disini, Aku menunggumu selama 210 tahun lamanya dan tidak akan pernah melepasmu lagi."
Ucapnya penuh dengan nada lirih, Pria itu berbaring di sebelah Lezzy mengecup lembut kening Lezzy, Ia tarik selimut tebal menutupi seluruh tubuh Lezzy agar merasa hangat, terlihat kerutan ketakutan pada wajah Lezzy sepertinya Ia sedang mimpi buruk.
Melihat itu Pria yang masih mengenakan pakaian kebesarannya sebagai Lord memeluknya dengan kasih dan lembut.
"Tidurlah Lezzy, Aku berjanji akan selalu melindungimu karena kau adalah Queen ku."
-o0o-
image