Chereads / Queen Of Ruler's From Another World / Chapter 2 - •Another World•

Chapter 2 - •Another World•

Lezzy menggeliat manja diatas kasur queen zise, kasur empuk dengan bed cover tebal masih membungkus tubuh mungil Lezzy.

Rasanya Ia tak berniat bangun hari ini bagaikan melayang diatas awan semua rasa lelahnya hilang dan diganti rasa nyaman.

Pagi ini rasanya sunyi tidak ada alarm yang mengganggu tidurnya, apa lagi dering ponsel dari Miya yang terus berbunyi, biarlah untuk hari ini saja Ia tidak masuk kuliah.

Lagian dosennya selalu bilang ambil cuti libur kuliah selama tiga hari, dan mungkin sekarang waktunya Lezzy harus libur.

Lezzy membalikan tubuhnya kearah lain, tangan lembutnya mulai bergerak meraba kasur yang sedang Ia tiduri, rasanya luas dan benar-benar empuk, belum lagi bau wangi dari khas bungan lily yang tercium harus dari bantal awannya.

Tunggu! Lezzy mulai tersadar dari khayalannya dan mulai membuka kelopak mata saviernya perlahan, bulu matanya mulai terangkat dan bangkit dari tidurnya.

Melihat menerawang ruang kamarnya yang berubah total.

'Kenapa ranjang tidurku senyaman ini dan kamar siapa ini?'

"Kau sudah bangun."

Lezzy terkejut mendengar suara Baritone yang sukses membuatnya sadar seutuhnya, Ia alihkan pandangannya ke depan dan melihat pria tampan menawan dengan wajah datar belum lagi tatapan tajamnya yang sukses membuat Lezzy ketakutan, sadar akan situasi Lezzy reflek melihat tubuhnya, Ia lega karena bajunya masih membungkus rapih.

Namun, Lezzy semakin menarik selimut tebal itu dan menutup tubuhnya saat pria itu berjalan kearah Lezzy dengan tatapannya yang masih tajam.

'Oh tuhan apa yang sedang terjadi, kenapa Aku bisa ada dikamar yang luas bagaikan kerajaan, belum lagi dengan kehadiran pria itu mungkinkah dia melakukan sesuatu kepadaku?'  

"Kau tidak perlu khawatir, tidak ada yang terjadi semalam Aku juga tidak melakukan sesuatu padamu, sebaiknya kau bersiap mandi jika sudah selesai turunlah Aku akan menunggumu." 

Seperti mengetahui isi kepala Lezzy pria itu tersenyum dan pergi meninggalkan Lezzy yang masih diam diatas ranjangnya, Lezzy juga hanya menatapnya saja dan mencoba mencerna kata-kata pria barusan.

"Ha! Tentu saja ada yang terjadi, dan yang terjadi adalah kenapa Aku bisa ada disini....."

"Itu karena Putri dibawa oleh Yang Mulia kemari...."

Lezzy langsung dibuat kaget dengan kehadiran perempuan yang tiba-tiba saja ada di sebelahnya, gadis cantik berambut pink buble gum dengan pakaian seorang pelayan belum lagi mata besarnya dengan warna setara dengan rambut pink-Nya.  

"Siapa kau, dan bagaimana kau bisa masuk?"

"Maaf Putri, jika kehadiran saya membuat anda terkejut, saya di utus untuk melayani semua keperluan anda selama disini."

"Aku, maksudmu kau akan melayaniku?"  

"Benar Putri, mari ikut saya sudah waktunya Putri mandi....."

Lezzy diam melihat gadis tadi berjalan menuju kamar mandi, Ia masih bingung dengan keadaannya yang sekarang dan masih menyimpan seribu pertannyaan di benaknya.

Lezzy berjalan mengikuti gadis tadi dan matanya dibuat takjub dengan kamar mandi yang waw, ini sudah tidak bisa di katakan kamar mandi lagi, tapi sudah jadi tempat pemandian air panas yang mungkin bisa mencakup 100 orang.

Terdapat kolam air panas luas dengan lima pilar yang mengelilingi kolam, di bagian atap ada lukisan awan belum lagi patung ikan air mancur yang berlapis emas, sebenarnya ada dimana Ia saat ini.

Sreet...  

Lezzy langsung berjalan menjauh dan menatap bingung, saat Ia tiba-tiba membuka resleting baju tidurnya.

"Maaf Putri tapi anda sudah harus mandi, Yang Mulia sudah menunggu anda."

"Ta..tapi tidak perlu membuka bajuku, Aku bisa sendiri lagian Aku bukan anak kecil yang harus dibantu."

"Maafkan saya Putri tapi ini tugas saya, jika Yang Mulia tau saya akan dimarahi."

"Memangnya ada tugas yang seperti itu?!"  

"Tentu Putri, bukan kah saat ini saya sedang melayani anda?"

Lezzy menatap tak percaya, Ia melirik kesal kearah lain dan sedikit mengacak rambutnya.

Kali ini apa lagi kenapa hidupnya menjadi berantakan, dan seharusnya saat ini dia bangun di rumahnya, oh tuhan kau mengujiku dengan satu juta cobaan.  

Lezzy tatap gadis itu, Ia juga tidak bisa menyalahkannya karena sepertinya itu memang tugasnya, orang macam apa yang menyuruh gadis cantik ini melakukan pekerjaan privasi seseorang.  

"Baiklah kau bisa membantuku, tapi sebelum itu berbalik lah Aku akan melepas sendiri pakaian ku dan kau bisa membantuku membersihkan diriku."

"Baik Putri."

-o0o-  

Lezzy menatap dirinya dengan gaun kerajaan berwarna pich, hiasan bunga putih dan pink yang ada di rambutnya menambah eksen elegan terhadap dirinya.

Bibir mungilnya yang tidak pernah perwarna menjadi warna soft pink. Lezzy berjalan mengikuti gadis pelayan tadi, setelah semua sudah beres dari mandi, make up, dan gaun semua di kerjakan gadis ini dengan cepat dan teliti.  

Lezzy mulai merasakan mual karena gadis pelayan tadi menarik kuat tali pada bagian pinggangnya hingga membuat perutnya terasa kencang.

Belum lagi Ia terus berjalan turun menuruni tangga yang entah sampai kapan anak tangga ini akan habis, emangnya seberapa tingginya tempat ini.

"Kita sudah sampai Putri."

"Ha?"

"Sudah waktunya anda sarapan Putri."

"Tunggu, dari tadi Aku ingin bertanya sesuatu denganmu?"

"Pertannyaan apa itu Putri?"

"Sebenarnya saat ini Aku ada dimana, dan kau juga kenapa memanggilku dengan sebutan Putri?"

"Maafkan saya Putri, nama saya Ariel Adult Him, saya seorang pelayan tugas saya saat ini melayani anda, dan mengenai pertannyaan Putri saya akan menjelaskannya setelah Putri sarapan. Jika Yang Mulia tau anda telat sarapan saya akan di hukum."  

Lezzy menatap bosan, dengan penjelasannya yang seperti itu masih belum bisa membuatnya memahami situasinya saat ini, tak mau ambil pusing Lezzy membuka pintu besar yang ada di depannya, dan sekali lagi Ia dibuat takjub dengan tempat ini.

Ruang makan yang sangat besar dengan arsitektur ruang yang dominan dengan kerajaan abad zaman dulu, belum lagi banyak patung-patung kuno bangsa yunani, dindingnya berwarna coklat paduan warna merah dan hitam.

Memang terkesan dingin dan menyeramkan tapi terasa hangat bagaikan sedang berada di zama Yunani kuno.

Lezzy berjalan kearah meja makan yang sangat panjang dengan terdapat 40 kursi yang mengitarinya, Ia bingung mungkinkah terdapat 40 keluarga di rumah ini? Entah lah lebih baik Lezzy duduk disalah satu bangku pertama, bisa Ia liat ada banyak jenis makanan yang belum pernah Ia rasakan.

"Maaf mengganggu anda Putri, apakah anda suka dengan sajiannya atau mau saya bawakan yang lain?"

"Tidak ini sudah cukup, malah terlihat sangat banyak." Ucap Lezzy sembari tersenyum.

"Emm…., setelah sarapan apa yang harus Aku lakukan disini?"

"Setelah ini, Putri bebas ingin pergi kemana saja karena anda adalah orang istimewa disini, kalau anda mau saya bisa menemani anda Putri."

"Istimewa?"

"Benar Putri, Anda di hormati oleh seluruh Kerajaan."

Lezzy mengedipkan matanya sebanyak empat kali, oky situasi ini semakin membingungkan dirinya, apa Ia saat ini masih bermimpi.

"Ada apa Putri?"

"Ah! Tidak ada, Emm baiklah kalau begitu kita berkeliling sekarang saja."

"Eh? Ta..tapi bagaimana dengan sarapan anda Putri."

"Ini sudah cukup, Aku sudah merasa kenyang."  

"Putri baru saja memakan tiga kali suapan, setidaknya habiskan sarapan Putri jika tidak anda bisa sakit."

"Kau bilang Aku bebas melakukan sesukaku, maka Aku bebas juga mengatur pola makanku, kau tidak perlu khawatir sebaiknya kita segera berjalan-jalan."

"Maaf atas ketidak sopanan saya Putri, kalau begitu anda ingin pergi kemana hari ini?"

"Emm.., bagaimana jika Perpustakaan^^"  

"Baik Putri, mari lewat sini."

Lezzy berjalan dengan wajah yang masih kagum dengan tempat ini, apa benar ini adalah Kerajaan, lalu dimana Ia sekarang? Setaunya hanya Negara Inggris yang masih mendominan kerajaan sebagai penguasa Negara.

"Oiya, kau bilang Yang Mulia yang membawaku kesini, orang yang seperti apa dia?"

"Emm, Aku belum pernah melihatnya secara langsung karena Beliau lebih sering menghabiskan waktunya di luar Kerajaan"

"Sesibuk itukah dia?"

"Ada begitu banyak masalah disini tapi semua akan terselesaikan dengan kehadiran Yang Mulia, semua akan tunduk dan tidak berani membantah, semua perkataannya adala titah yang paling mutlak Putri."

"Berarti dia orang yang baik..."

Seketika jalan Lezzy terhenti saat Airel diam, Lezzy berjalan maju menatap wajah Ariel dari dekat, bisa Lezzy lihat raut wajah Ariel tengah menegang memandang ketakutan.

"Ada apa denganmu, apa kau sakit?"

"Ah! Maaf Putri, saya baik-baik saja…"

"Lalu apa dia orang yang penuh kebaikan?"

"Maaf Putri Aku tidak berani membicarakan Yang Mulia  seperti ini rasanya tidak sopan."

"Kau tidak perlu khawatir, Aku tidak akan bilang siapa-siapa…" Terlihat rasa keraguan dari wajah Ariel.

"Emm, dari banyak mereka yang pernah bertemu dengannya, beliau tidak pernah memandang ramah bahkan tersenyum itu sesuatu yang mustahil, hanya tatapan tajam yang mampu membuat pengawal atau pelayan bertekuk lutut ketakutan….."

"Semenyeramkan itukah dia?"

"Saya belum pernah melihat Yang Mulia bertindak tapi dari semua pelayan yang pernah melayani beliau, Ia seorang yang Keji dan kejam jika ada dari bawahannya yang tidak patuh maka Ia akan menyiksa, menghukum dan lebih parahnya membunuhnya..."

Lezzy diam, Ia menatap takut setelah mendengar pernyataan Ariel.

"Ampun Putri sebaiknya kita segera menuju perpustakaan, saya yakin anda akan menyukai perpustakaan Kerajaan^^"

Ucap Ariel sembari tersenyum, melihat senyum itu Lezzy kembali memenangkan dirinya dan tidak terlalu menanggapi ucapan Ariel.  

Sesampainya di perpustakaan Lezzy  semakin membinarkan mata biru Saviernya, melihat perpustakaan yang sepertinya ini adalah perpustakaan yang terlengkap dan terbesar, kampusnya saja tidak sebesar ini.

Mungkin Ia akan lebih mudah mengerjakan proposalnya jika mencari buku disini.  

"Ariel, kurasa sudah cukup kau membantuku…, Aku ingin sendiri disini sepertinya kau masih memiliki pekerjaan lain."

"Baiklah Putri, jika anda membutuhkan sesuatu, anda bisa memanggil saya."

Mendengar Itu dengan cepat Lezzy berjalan menelusuri labirin rak buku yang begitu rumit, Lezzy begitu suka dengan buku terkadang Ia sering seharian di perpustakaan kampus jika tidak ada pekerjaan lain, namun rasa senang Lezzy hilang saat Ia membuka semua buku pilihannya dan Ia tidak mengerti dengan tulisan itu.

Hemm sepertinya Ia perlu pindah fakultas ke sejarah agar bisa memahaminya, Lezzy letakan kembali buku itu dan menelusuri perpustakaan, mata Savier  birunya menangkap buku yang taka asing baginya.

"Darkness World…, sepertinya buku ini cukup terkenal hingga ada di perpustakaan ini….."

"Apa yang kau lakukan disini..?"

__-o0o-__

image