Anjas tak bisa menahan senyumnya, ternyata... Reka yang keras kepala luluh di depan orang tuanya.
"Kapan kita nikahkan mereka? " Tanya Maminya Anjas.
"Mari kita duduk dulu... biar lebih asyik ngobrolnya" Kata Kakek mengingatkan mereka karena dari tadi mereka hanya berbicara sambil berdiri, di dekat pintu malah..
mendengar perkataan kakek, mereka semua tertawa karena baru sadar dari tadi mereka hanya ngumpul di sana. Reka satu-satunya orang yang tidak ikut bahagia dengan keputusan ini.
"Sayang.... apa kamu tidak setuju? " Bisik Anjas pada Reka, sehingga wajah Reka bertambah kesal.
"Aku akan berusaha agar kau mencintai ku " Bisiknya lagi lalu berlalu meninggalkan Reka yang masih terdiam karena keputusan mendadak itu.
Reka minta izin meninggalkan mereka, tapi mereka berfikir kalau Reka malu mendengarkan apa yang akan mereka sampaikan.
Dalam kamar... Reka merenung.. hubungannya dengan Fatih memang tak bisa di teruskan, Fatih adalah suami sah seseorang, sementara... Ayah dari putrinya bersedia menikahinya, begitu juga dengan keluarga laki-laki itu, menerimanya dengan tangan terbuka dan mereka sangat menyayangi Anjela.. Reka berfikir dia sungguh beruntung. Tapi sayangnya dia sama sekali tak mencintai laki-laki itu. Apakah dia mampu untuk bersamanya seumur hidupnya? terlebih bayangan hitam masa lalu itu masih terus membayanginya.
"Apa yang harus aku lakukan? " Gumam Reka sendirian.
karena pusing, Reka menghubungi Fatih..
" 📞Ya sayang... " Kata Fatih begitu menerima panggilan Reka.
" Bang Fatih... sepertinya kita harus mengakhiri hubungan kita " Katanya gugup.
Fatih yang tadinya duduk sambil tersenyum, langsung berdiri karena kaget dan berkata..
"📞Apa maksudmu? " Tanyanya tak percaya.
" Aku harus menikah dengan ayah dari putriku" jawab Reka berusaha tenang.
"📞Aku akan menganggap putrimu seperti putriku sendiri.. aku janji.. aku bisa melakukan itu.. ku mohon Re...jangan tinggalkan aku" Katanya dengan suara serak menahan emosi nya.
"Kedua orang tua ku sudah setuju.. mereka ada di sini sekarang.. Ayah sangat marah.. dia memaksaku harus nurut.. lagi pula bukankah Bang Fatih sudah menikah? aku datang hari itu ke restoran itu, dan aku mendengar semua cerita kalian.. Kak Mala tidak hamil bukan? jadi pernikahan kalian sah... aku tak mau merusak sebuah hubungan, dia sangat mencintaimu bang... aku tak ingin menyakitinya.. " Kata Reka dengan nada lirih.
" 📞Kau tak ingin menyakitinya.. tapi kau menyakitiku.. Aku tak ingin kau menikah dengan laki-laki lain" Kata Fatih geram. Reka kaget mendengar nada suara Fatih yang selalu lembut tiba-tiba seperti itu.
📞"Re... aku ingin bertemu denganmu hari ini juga.. aku tak bisa ngomong di sini.. kita harus ketemu, jika kau ingin mengakhiri hubungan ini, kita harus ketemu" Sambung Fatih setelah beberapa saat dia terdiam.
" Baiklah... dimana kita ketemu? " Tanya Reka
Fatih menyebutkan alamatnya..
"Aku akan datang " Jawab Reka setelah mengetahui dimana lokasi dan waktu mereka bertemu.
.....
"Re..... aku akan membuat kamu jadi milikku.. jika orang tua mu ingin kau menikah dengan ayah dari anakmu.. maka aku juga akan memberikan seorang anak untukmu agar kau menikah denganku" Katanya dengan emosi yang tertahan.
Mala yang dari tadi mendengarkan perkataan suaminya menjadi kaget, dia tak menyangka Fatih bisa senekat itu. Mala saat ini malah mencemaskan keadaan Reka jika bertemu dengan Fatih nantinya.
Diam - diam mala meninggalkan Fatih dan berjalan ke kamar nya, dia mondar mandir tak karuan, berfikir bagaimana cara menyelamatkan perempuan itu dari emosi suaminya. Mala takut kalau suaminya akan melakukan hal yang tak pantas pada Reka agar dia bisa mendapat kan perempuan itu.
......
Sore itu, Fatih sudah tampak Rapi..
"Mau kemana Mas? " Tanya Mala cemas..
"Aku ada urusan" jawabnya datar. Mala terdiam... tak biasanya Fatih berbicara dengan nada itu.
"Aku tak pulang malam ini" Sambungnya lagi.
Mendengar itu Mala terdiam dan mengangguk. kemudian Fatih pergi meninggalkan rumah itu.
Mala berlari ke kamarnya... hatinya sangat pedih, suaminya sangat mencintai wanita lain sampai menghalalkan segala cara untuk mengikat wanita itu, sementara dia tak pernah dianggap ada.
"Aku gak bisa tahan lagi... aku akan urus semuanya... kita akan bercerai Mas... jika itu yang kau inginkan.. ternyata ini sangat menyakitkan" Gumam mala dalam tangisnya.
Meskipun dia ingin mengakhiri hubungan ini, tapi di tak ingin Fatih yang lembut berubah menjadi orang yang berbeda.
"Aku harus menyelamatkan Reka... tapi gimana caranya? " Gumamnya sambil berdiri dan mengigit kuku ibu jarinya karena cemas
" Ya... kak Anjas.. aku harus menghubungi nya... mudah-mudahan masih ada waktu" Gumamnya.. wajah Mala sedikit cerah.
Mala menghubungi ayahnya dan meminta nomor Papinya Anjas, karena kebetulan Pipinya Anjas adalah kolega bisnis Ayah Mala, setelah mendapatkannya, dua menelfon Papinya Anjas dan meminta nomor telepon Anjas, karena kebetulan mereka ada di runah... Papi Anjas langsung memberikan ponselnya Anjas.
Mala menceritakan semuanya, Anjas tampak kaget dan sangat cemas. Dia tak ingin Reja akan mengalami nasib itu untuk kedua kalinya, hati gadis itu pasti akan sangat terluka, terlebih hal ini di lakukan oleh orang yang sangat di cintainya.
" Aku akan segera ke sana" Kata Anjas pada Mala..
"Aku juga Kak... kita ketemu di sana aja.. cepat ya... aku tak mau kita terlambat" Kata Mala dengan nada cemas lalu menutup telfonnya.
" Mas Fatih... jangan lakukan itu.. kamu harus sabar... aku akan mengurus semuanya secepat mungkin dan kalian bisa bersatu, jadi... kau tak harus berbuat seperti itu " Gumam mala dan gadis itu langsung berangkat menuju tempat Fatih akan bertemu dengan Reka.. di rumah kontrakan Fatih...