"Baik!" Wen Jingheng tersenyum dengan sangat gembira. Asistennya yang baru saja mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan pun melihat senyumannya itu. Matanya langsung berbinar, gosip pun memenuhi pikirannya.
Setelah Wen Jingheng menutup telepon, asistennya itu langsung maju dan bertanya, "Pak Kepala, apa kamu sudah punya pasangan?"
Wen Jingheng mendongakkan kepalanya perlahan-lahan, matanya yang kelam membuat orang tidak dapat menebak suasana hatinya, "Memangnya kenapa?"
Asistennya tertegun, setelah cukup lama barulah dia mengerti maksudnya.
Dia memang sudah punya pacar, memangnya kenapa?
Dia pun seketika sangat gembira, "Pak Kepala, kamu benar-benar sudah punya pacar, ya? Siapa orang yang begitu punya selera itu? Akhirnya emasmu telah ditemukan!"
Wen Jingheng, "…"
Mengapa perkataannya itu terdengar aneh? Apakah itu termasuk pujian atau hinaan?
"Pak Kepala, siapa calon istrimu itu?" Asistennya bertanya dengan penasaran.