Qiao Ning tertegun, lalu terbelalak kaget, "… apa katamu?"
Chai Xiyang mengulanginya sambil menggertakkan gigi, "Aku tidak mengizinkanmu bersama dengannya, kau jangan berharap bisa bersama dengannya!"
"…" Qiao Ning tiba-tiba merasakan api amarah yang meluap di dadanya, kemudian seakan-akan sedang mendengarkan kisah seribu satu malam, dia pun tertawa geli, "Chai Xiyang, apa kau tahu kau sedang bicara apa? Atas dasar apa kau tidak mengizinkan aku dan dia bersama? Kurasa kau benar-benar punya masalah!"
Qiao Ning mendorongnya dengan kuat lalu dengan wajah dingin dia menunjuk ke pintu, "Silakan keluar, aku sekarang tidak ingin melihatmu!"
Chai Xiyang berdiri tidak bergerak dengan sorot mata yang gelap, "Jadi kamu tetap mau bersama dengannya?"
"Mau aku bersama atau tidak bersama dengannya, apa urusannya denganmu? Chai Xiyang, aku katakan sekali lagi, silakan keluar, uh…"
Tiba-tiba bibir Qiao Ning dicium olehnya.
