Sesungguhnya Hai Xiaotang sudah lama memperkirakan datangnya hari ini.
Namun momen ketika dia benar-benar diusir itu tetap membuatnya merasa sangat terguncang. Dia sungguh sulit untuk mempercayainya!
Meskipun pamannya tidak menyukainya, tetapi dia juga tidak seharusnya memperlakukannya seperti ini…
Hati Hai Xiaotang terasa sangat dingin, bahkan mati rasa.
Hatinya sudah lama mati rasa, seakan-akan dia sudah tidak merasakan sakit apapun lagi.
Namun bohong kalau dia tidak merasa sedih…
Terutama sejak peristiwa runtuhnya bangunan panti asuhan itu, dan juga pukulan-pukulan yang terus menerus diterimanya setelah kejadian itu, semua itu membuat mental dan fisik Hai Xiaotang semakin melemah.
Kesedihan di hatinya telah begitu menekannya sampai dia hampir tidak dapat bernafas.
Hari ini pun dia diusir oleh pamannya. Hal ini bagaikan sebuah pukulan telak baginya sehingga membuatnya roboh.