Meja rias Hai Xiaotang kosong, lemari bajunya juga kosong.
Semua barang miliknya sudah tidak ada lagi...
Dongfang Yu memahami maksud istrinya, dia ingin pisah kamar tidur.
Dia tidak tahu kali ini apa yang direncanakan Hai Xiaotang.
Tetapi dia pindah ke kamar lain adalah yang paling baik, Dongfang Yu benar-benar tidak ingin menghadapinya.
Yang terbaik adalah pisah kamar terus sampai mereka bercerai.
Memikirkan bahwa dia masih harus bertahan dengannya sementara waktu, Dongfang Yu menunjukkan rasa ketidak-sabarannya.
Tidak ada yang tahu bahwa dia ingin melepaskan diri dari Hai Xiaotang. Dia sama sekali tidak menyukai istrinya, bahkan membencinya.
Tapi Hai Xiaotang sekarang juga tidak sabar untuk bercerai dengannya.
Mulanya dia mengira masih bisa bertahan dengannya, namun Dongfang Yu setiap hari melihat dia seperti melihat lalat, sekarang dia punya harga diri, tidak mau terus-terusan menanggung kebencian suaminya itu.
Karena itu mereka harus bercerai, segera mengakhiri pernikahan yang salah ini, dengan demikian mereka berdua akan sama-sama lega.
**********
Keesokkan harinya, hari masih gelap ketika Hai Xiaotang bangun setelah semalaman membuat surat perjanjian cerai.
Dongfang Yu adalah seorang gila kerja, hampir setiap hari dia bangun pagi dan ke kantor.
Kalau dia ingin segera menyerahkan surat cerai kepada suaminya, dia harus bangun lebih pagi, Jika tidak, Dongfang Yu sudah berangkat ke kantor sebelum dia bangun.
Kalau sudah begitu, tidak tahu kapan lagi bisa ketemu suaminya itu.
Hasilnya, dia bangun terlalu pagi, ketika dia turun Dongfang Yu masih belum bangun.
Hai Xiaotang berbaring di sofa memejamkan mata.
Dia terbiasa bangun siang, tidak biasa bangun pagi. Setelah memejamkan mata sejenak, tanpa sadar dia tertidur.
Saat Dongfang Yu turun mengambil jas dibawah, dia heran melihatnya tidur bergelung di sofa.
Hai Xiaotang tidak tinggi, hanya 165, badannya kurus.
Ditambah lagi saat ini dia hanya berusia 19 tahun, walaupun cantik, namun tetap terlihat seperti kanak-kanak.
Tertidur dengan mengenakan gaun tidur sutra putih longgar, tenang bagaikan seorang anak kecil, bahkan terlihat suci, bagaikan tak tersentuh dunia.
Rupa seperti ini tidak dimilikinya saat dia terbangun.
Pada saat dia terjaga, sama sekali tidak terlihat kelembutan yang seharusnya dimiliki seorang gadis. Semua yang dimilikinya membuat orang sebal, tindakannya bak seorang nona besar.
Tetapi setiap dia berlaku sedikit lebih baik, sedikit lebih lemah lembut, atau sedikit lebih menurut, Dongfang Yu juga tetap sebal dengannya seperti sekarang.
Sekarang dia ingin berubah, namun sudah terlambat, tidak ada gunanya lagi.
Kebencian Dongfang Yu terhadapnya tidak akan berubah.
Ketika membenci seseorang, melihat orang itu saja tidak akan menyenangkan, bahkan sampai tidak ingin melihatnya sama sekali.
Dongfang Yu hanya memandang sekilas kemudian langsung berjalan keluar.
Kebetulan Mama Zhang berjalan keluar dari dapur. Melihatnya mau pergi Mama Zhang bertanya, "Tuan, anda tidak makan pagi dulu sebelum pergi?"
"Tidak perlu!" Dongfang Yu tidak menoleh.
Hai Xiaotang terbangun mendengar suaranya, ia segera bangkit dari sofa, namun Dongfang Yu sudah tidak terlihat lagi.
"Dongfang Yu sudah pergi?" Dia bertanya dengan tercengang kepada Mama Zhang.
"Benar, baru saja pergi, bukankah nona ada perlu mencari dia?" Ternyata tadi Mama Zhang berbicara kepada Dongfang Yu agar suaranya dapat membangunkan dia.
Hai Xiaotang segera meraih tas dokumen di atas meja kopi dan bergegas keluar.
Keluar dari pintu ruang tamu, berdiri di taman, dia melihat pintu gerbang besi yang terbuka. Supir sudah menunggu dalam mobil Lincoln yang mahal.
Tetapi di samping mobil berdiri seorang wanita, Lin Xin'er!
Dia mengenakan setelan dan rok yang menampakkan keindahan tubuhnya.