Ye Chen kembali membuat tumbukan obat dan memasukkannya ke dalam tungku. Meskipun ia sempat merasa kesal karena selalu gagal dalam mengkultivasi obat, tetapi ia masih tertarik dalam kultivasi obat dan terus belajar dari kegagalannya. Ye Chen tahu, kalau ketenangan hatilah yang dapat membuatnya berhasil.
Api sudah dinyalakan, tetapi tungku masih belum terlalu panas. Ye Chen sedang berusaha mengendalikan apinya dengan hati-hati. Jiwa yang ada di dalam pelindung lengan juga ikut bekerja sama dengannya.
Ketika mengendalikan apinya, Ye Chen seolah masuk ke dalam dunia ajaib secara perlahan. Itu adalah tahap amnesia, di mana roh Ye Chen masuk ke dalam tungku dan melihat dengan jelas setiap perubahan yang terjadi pada tumbukan obat tersebut.