Chereads / Langit Sembilan Bintang / Chapter 11 - Pertandingan!!

Chapter 11 - Pertandingan!!

Pemilihan penerus ketua klan merupakan tradisi penting yang harus dijalankan. Setelah penerus ketua klan terpilih, ia akan turut campur tangan dalam seluruh urusan klan sampai ia dapat meneruskan posisi ketua klan. Ketua yang terdahulu akan mundur dari posisinya dan pergi ke suatu tempat untuk fokus berkultivasi, seperti yang dilakukan oleh Ye Cangxuan. Meskipun hanya sebagai penerus, tapi posisi ini sangat penting di dalam klan.

Penerus ketua klan harus berasal dari generasi muda yang memiliki kemampuan hebat. Oleh karena itulah ia harus menerima semua tantangan dari para generasi muda yang lain, dan kalau sampai dikalahkan oleh yang lain, maka ia tidak berhak menjadi penerus ketua klan.

Anggota klan sudah menyiapkan panggung untuk kompetisi kungfu, mereka saling menebak siapa yang akan menjadi penerus.

"Selain Xuan'er, siapa pemuda yang paling kuat?" Tanya Ye Cangxuan pada orang-orang.

"Di bawah Xuan'er ada Rou'er."

"Rou'er kurang sesuai untuk menjadi ketua klan."

"Kalau begitu hanya tersisa putra dari Ye Moyang, Ye Kongyan!" Sahut salah satu anggota klan.

"Kalau begitu biarkan ia mencoba." Balas Ye Cangxuan datar.

Wajah Ye Moyang terlihat senang. Ia menoleh ke Ye Kongyan yang berada di belakangnya lalu berkata, "Naik dan cobalah, Nak. Tapi kau harus ingat, jangan sampai melukai lawanmu!"

"Baik, Ayah!" Ye Kongyan naik ke panggung dengan penuh percaya diri.

Melihat Ye Kongyan dari belakang, Ye Zhantian merasakan hawa yang berbeda dari biasanya. Apa Ye Moyang menggunakan suatu cara agar anaknya dapat menerobos ke tingkat enam? Hal itu membuat Ye Zhantian merasa sedikit khawatir karena ia tidak tahu perkembangan Ye Chen.

Ye Zhantian menatap Ye Chen yang ada di belakangnya dengan penuh pertanyaan. Ia melihat Ye Chen yang nampak tenang dan penuh dengan percaya diri, lalu dengan penuh perhatian ia tersenyum. Akhirnya, ia memutuskan untuk menunggu hasil akhirnya saja.

"Kak, berikan pil kondensasi energi ini pada Chen'er." Ye Zhanlong diam-diam memberikan kotak perak pemberian Ye Cangxuan kepada Ye Zhantian.

"Ini pemberian ketua terdahulu, berikan pada kedua anakmu saja."

"Ye Chen sedang membutuhkannya!"

"Ia tidak membutuhkannya lagi." Balas Ye Zhantian sembari tersenyum kecil. Meridian Ye Chen sudah pulih kembali, dan itu sudah lebih cukup baginya. Mengenai posisi penerus ketua tidak lagi penting bagi Ye Zhantian.

Melihat senyum Ye Zhantian, Ye Zhanlong tertegun sejenak. Tiga tahun ini, ia sudah tidak pernah melihat senyuman kakaknya. "Tidak perlu pil kondensasi energi lagi? Apa meridian Ye Chen sudah..."

"Lihat saja nanti, kau akan tahu sendiri." Jawab Ye Zhantian sambil mengulas senyum misterius.

Senyuman itu membuat Ye Zhanlong bertanya-tanya sekaligus merasa antusias.

Saat mereka mengobrol, Ye Kongyan sudah menaiki panggung kompetisi.

"Ye Kongyan semangat!"

"Kak Xuan'er akan pergi ke sekte Awan Hijau, jadi ia tidak bisa mengikuti kompetisi ini. Rou'er juga tidak bisa berpartisipasi, jadi menurutku posisi penerus ketua akan menjadi milik Ye Kongyan!"

Para pemuda-pemudi yang lain nampak saling berdiskusi membicarakan siapa yang akan menjadi penerus.

Kalau bisa memenangkan pertandingan hari ini, maka ia akan menjadi penerus ketua klan Ye. Ye Kongyan merasa puas karena begitu yakin bahwa dirinya akan menjadi penerus ketua klan.

"Para hadirin sekalian. Apa ada yang ingin naik untuk bertanding?" Ia memandang penonton di bawah panggung, merasa sangat bangga karena sudah pasti akan menjadi penerus ketua klan.

Seluruh anggota klan sedang melihat ke arah Ye Kongyan, ingin melihat kandidat terkuat penerus ketua klan.

"Ternyata putra tetua Moyang memang gagah perkasa," ucap seorang tetua di samping.

"Anda terlalu memuji!" balas Ye Moyang sembari tertawa puas mendengar pujian barusan.

"Bagaimana menurut ketua terdahulu?" Anggota lainnya bertanya pada Ye Cangxuan.

"Lima tahun lalu aku memeriksa fisik seluruh generasi muda klan kita. Memang masih ada sedikit kesan terhadap kondisi fisik Kongyan, tapi untuk bakatnya termasuk biasa saja dan tidak ada yang spesial. Agak susah nantinya kalau sudah menjadi ketua." Jawab Ye Cangxuan sembari menghela napas, menurutnya masa depan klan tidak akan bagus jika dipegang oleh ketua yang tidak memiliki bakat.

Wajah Ye Moyang tampak mengernyit setelah mendengar perkataan barusan. Nampak jelas kalau Ye Cangxuan tidak puas dengan Ye Kongyan. Dalam hati ia berpikir. "Memang kenapa kalau tidak puas? Di antara pemuda lainnya, apa ada yang lebih berbakat dari anaknya? Apa ada yang lebih sesuai dengan kriteria untuk menjadi penerus ketua?" Meskipun Ye Xuan yang paling berbakat, tetapi ia memiliki tempat tujuan yang lebih baik. Orang lain tidak akan bisa merebut posisi ini dari anaknya.

Seseorang menaiki panggung.

"Aku Ye Meng, mohon bantuannya kak Kongyan!" Ye Meng paling tidak tahan melihat tingkah Ye Kongyan dan kesombongannya, karena itulah ia menjadi orang pertama yang menantang Kongyan.

"Ye Meng jangan sungkan-sungkan, silahkan." Ujar Ye Kongyan mempersilahkan, sementara ia dengan tenang mulai mengambil sikap dan bersiap untuk bertanding.

Ye Meng mengumpulkan Xuan Qi yang ada di dalam tubuhnya kemudian berseru, "Tinju Guntur!" Ia mengeluarkan pukulan disertai dengan hempasan angin.

Saat Ye Meng berusia enam belas tahun, ia telah mencapai pertengahan tingkat lima. Sebenarnya ia terbilang cukup berbakat, tapi kekuatannya saat ini masih di bawah Ye Kongyan.

Melihat tinju guntur pembunuh dari Ye Meng, Ye Kongyan mengumpulkan Xuan Qi-nya, ia menggunakan jurus telapak tangan guntur untuk menahan pukulan itu.

"Kungfu Ye Meng boleh dibilang sangat matang. Kalau dibantu dengan pil kondensasi energi, bisa jadi sebelum usianya menginjak delapan belas tahun, ia mampu menerobos naik ke tingkat enam." Ye Moyang melihat Ye Zhanlong, ia tak mengerti kenapa Ye Zhanlong sangat baik terhadap Ye Chen. Ada pil pengumpul energi, pil kondensasi energi, dan lain-lain tetapi tidak diberikan ke anaknya sendiri dan justru diberikan kepada Ye Chen.

Mendengar sindiran Ye Moyang, Ye Zhanlong menggenggam erat tangannya. Ia bukannya tidak peduli dengan anaknya sendiri, tapi Ye Chen sudah ia anggap sebagai anaknya. Ketika bulan purnama tiba, ia menyaksikan sendiri bagaimana Ye Chen berteriak kesakitan, dan ia tidak mungkin berdiam diri melihat hal itu. Meskipun harus menghabiskan begitu banyak pil pengumpul energi dan pil kondensasi energi pun tidak apa, asalkan ia tak melihat Ye Chen kesakitan lagi.

Ye Chen dari belakang mendengar semua obrolan seniornya ini. Beruntung meridiannya telah pulih kembali, sehingga ia tidak perlu merepotkan anggota klan lainnya. Saat ia melihat ke panggung, terlihat betul kalau Ye Meng tidak bisa mengalahkan Ye Kongyan.

"Kak Ye Chen, sepertinya kekuatan Ye Kongyan sudah bertambah. Kamu harus berhati-hati." Ujar Rou'er yang entah sejak kapan sudah berdiri di samping Ye Chen.

"Iya." Balas Ye Chen sembari menganggukkan kepala.

"Kalung ini bisa menambah Xuan Qi. Pakailah, Kak." Ye Rou melepaskan kalung giok dari leher putih bersihnya lalu menaruhnya ke tangan Ye Chen.

Ye Chen merasakan kehangatan pada telapak tangannya. Ia melihat ukiran seekor burung phoenix yang terukir di atas kalung giok itu. Dari ukirannya nampak jelas kalau kalung ini menyimpan sejarah yang tak biasa. Ye Rou selalu memakai kalung ini dan tidak pernah sekalipun melepaskannya.

"Kalung giok ini adalah pemberian ibumu, kalau rusak aku akan merasa bersalah seumur hidup, lebih baik kau simpan saja." Ucap Ye Chen. Saat menyentuh kalung giok itu, pemuda itu dapat merasakan pisau terbang yang ada di dalam tubuhnya terus bergetar. Hal itu jelas menandakan bahwa kalung ini memiliki kekuatan tidak biasa, dan ia memilih untuk tidak menerimanya.

"Tapi…" sahut Ye Rou.

"Apa kamu tidak mempercayai Kakakmu ini? Aku tidak akan kalah!" Ujar Ye Chen percaya diri.

Melihat tatapan percaya diri Ye Chen, mata Ye Rou menjadi berkaca-kaca karena terharu, akhirnya Ye Chen yang penuh dengan percaya diri telah kembali. Hal itu membuatnya memutuskan untuk menyimpan kembali kalungnya.

Ye Chen telah menemukan kepercayaan dirinya lagi, ketenangan dan karisma luar biasa kembali muncul dari dalam auranya. Hal itu membuat para wanita di sekelilingnya merasa bahwa ada yang sedikit berbeda dari Ye Chen.

Pertandingan pertama akan segera berakhir, pandangan penonton kembali tertuju ke atas panggung.

"Bang!" Tinju Ye Kongyan dan Ye Meng bertemu, membuat Ye Meng terdorong mundur beberapa puluh langkah. Wajahnya memucat, sedangkan Ye Kongyan terlihat tenang dan datar.

"Menyerahlah adik seperguruan," ujar Ye Kongyan.

"Kekuatan kakak melebihi orang biasa, Ye Meng mengaku kalah." Balas Ye Meng lalu turun dari panggung.

Penonton di bawah saling berdiskusi.

"Kekuatan saudara Kongyan memang hebat, mungkin kekuatannya sudah hampir menerobos tingkat enam!"

"Sepertinya begitu!"

Ye Kongyan cukup puas dengan kekuatannya. Setelah mengalahkan Ye Meng, ia sama sekali tidak merasa Xuan Qi-nya terkuras. Tiga hari setelah ia memakan pil kondensasi energi, ia berhasil menerobos ke tingkat enam. Bisa dibilang, setelah memasuki tingkat enam, ia sudah termasuk seorang ahli. Hal itu jelas berbeda dengan tingkat lima, hanya saja saat ini ia belum mengeluarkan seluruh kekuatannya.

Ye Meng dan pemuda lain yang menantang Ye Kongyan berhasil dikalahkannya, namun Ye Kongyan tidak terlihat kelelahan sedikitpun.

"Apa masih ada yang ingin bertanding?" Tanya Ye Kongyan ke penonton.

Tidak ada yang menjawab.

Melihat Ye Kongyan yang berhasil mengalahkan pemuda lainnya, Ye Moyang sangat senang lalu berkata, "Ketua terdahulu, sudah terlihat pemenangnya. Apa Kongyan sudah dapat diumumkan sebagai penerus ketua?"

Ketika Ye Cangxuan akan mengumumkan pemenangnya, tiba-tiba terdengar gemuruh suara penonton.

"Para senior mohon tunggu sebentar, saya juga ingin melawan adik seperguruan Kongyan."

Pandangan semua orang tertuju pada Ye Chen, ternyata yang bicara barusan adalah Ye Chen. Ucapan pemuda itu membuat semua orang terkejut dan menatap tak percaya padanya. Apa mereka tidak salah dengar?