Sesampainya Jovan dirumah, ia dengan cepat menganti pakaian kerja dengan pakaian yang biasa.
Penampilan yang begitu trendy dan sangat cocok saat ia kenakan. Dengan postur tinggi dan badan yang bagus, siapa pun yang melihatnya mereka tidak mempercayai bahwa laki-laki ni, terlahir di negri ini yaitu Indonesia. Karena laki-laki normal indonesia mempunyai rat-rata tinggi badan sekitar 160cm sedangkan tinggi Jovan mendekati tinggi badan 170cm ini sangat tinggi untuk ukuran pria indonesia
Pria yang mengenakan kemeja biru berlengan pendek serta daleman kaos putih polos yang sengaja ia buka kemeja biru itu agar memperluar pergerakannya, dan ia juga mengenakan jens hitam serta sepatu nike putih yang membalut kaki jenjang sunguh itu penampilan yang sangat cocok untuk usianya.
Setelah Jovan keluar dari bus ia memasuki stasiun kereta. Ketika petugas stasiun memberikan pengumuman bahwa kereta jurusan Jakarta -Bantu akan tiba dalam !0 menit diharapkan seluruh penupang mempersiapakan diri. Jovan bangkit dari duduknya saat kereta itu berhenti tepat didepannya.
Babarapa tahun ini Jovan sering mengunjungi masa depan untuk melihat update tan berita tentang teknologi baru apa yang akan datang di tahun selanjutnya dan jika ada beberapa barang atau makanan atau semacamnya ia tidak ragu untuk membeli itu semua. Karena menurutnya ketika barang elektronik pertama kali muncul itu aka dijual dengan harga yang sangat mahal, tatapi ketika barang tersebut sudah banyak di pasaran dan langku itu akan di jual dengan sangat murah itu sangat menguntungkan jovan baik finansial maupun ke pemilikan pertama karena barang -barang yang ia biasanya belum ada di zaman, hanya ada di zaman yang akan datang.
Ketika perjalan jauh itu Jovan tempuh, akhirnya ia sampai di stasiun sasaksaan. Ia melangkahkan kakinya keluar dari sana, lalu ia melihat telepon gengamnya untuk mengetahui tahun dan bulan berapa saat ini. Setelah Johan sering mengunjungi masa depan tersebut akhirnya ia mengerti bagaimana cara agar ia bisa ke masa depan sesuai dengan apa yang ia inginkan.
Dengan cara saat ia memasuki terongan tersebut ia harus menyuruh otang untumemprosens dan menginggat tahun dan bulan yang ingin ia kunjungi di zaman tersebut. Dan itu benar saja cara itu terus berhasil. Namun Jovan tidak serta merta percaya dengan yang terjadi itu. Ia selalu melihat ke arah telepon selulerny untuk memastikan bahwa apa yang ingin ia tuju sesuai atau tidak. Dengan ini ia belum pernah gagal da ia terus menggunakan metode tersebut.
Saaat Jovan Keluar dari Stasiun Sasaksaat disana sangat ramai dan tidak jauh dari sana terdapat mall besar di daerah Bandung ini. Jovan pergi untuk melihat-lihat setiap toko ia masuki untuk mencari barang baru yang akan beli lalu menyimpannya.
Namun ia terhenti ketika melihat layar tv besar yang tengah menanyakan berita disana. Ia tidak peduli dengan lalu lalang disana bahkan ada beberapa orang yang mencemooh Jovan dengan nada suara yag sangat kecil, namun masih mampu di dengar olehnya, Sekali lagi ia tidak mengubriskan sama sekali karena itu adalah hal yang tidak penting. Ia terus saja berdir dan melihat tv layar besar tersebut yang tengah menanyagkan sebuah berita seerang CED mudah dari kalangan real ested bangkrung karena ia tersangkut korupsi proyek yang berada di jakarta ia bahkan menjual seluruh asetnya untuk membayar para pekerja namu itu tidak mencukinya untuk menindak lanjutiny sang CEO dengan direkturnya akan di introgasi.
Hapir Saja Jovan tidak bisa bernafas, Ia tidak habis pikir siapa yang berani memfitnahnya dan menghancurkan bisnis yang ia bangun dengan kerja kerasnya. Ia sangat kesal dan marah.
Baru saja iamemulai bisnis di tahun 2020 dan ditahun 2022 saat ini bisnisnya sangat meningkat pesat, dan hacur di tahun 2025. Bagaimana bisa ia meruntuhkaan bisnisnya sendiri dengan waktu yang relatif singkat.
Sesingkat ia mendapatkan bisnis tersebut.
Jovan terus berfikir siapa yang berani memfitnah ia dengan hal honyol seperti itu?
Dengan tidak membawa dan membeli barang apapun ia kembali ke masanya (2022), dengan tergesa-gesa dan berlarian ia tidak peduli dengan semua orang yang ia tabrak memarahinya.
Ia terus berlari dan memesan tiket untungnya tidak lama setelah Jovan mendapatkan tiket itu pengumuman dari stasiun dengan kereta yang akan jovan tumpangin akan berhenti sekitar 5 menit.
Jovan memasuki kereta itu dgengan terus memikirkan apakah ucapan Zean benar tetang beberapa bulan yang ia mengatakan bahwa beberapa tahun dari sekarang kau akan memiliki nasib buruk dan ia mengatakan lagi tidak ada cara lagi kecuali kamu harus menikahi wanita yang memiliki nasib agar kau dapat menghalau semua nasib buruk mu karena ada nasib baik yang akan mengahadangnya.
Jovan yang mendengar itu hanya tertawa dan mengatakan bahwa " Kamu sunguh begitu ahli dalam memainkan pekerjaanmu.". "Aku mengatakannya dengan sunguh-sunguh dan benar memang adanya." jawab Zean ada sedikit ada nada marah di sana, kesal dengan ulah Jovan yang tidak pernah mempercai ramalannya.
Saat sampai di stasiun di jakarta Jovan keluar berlarian dan memangil taksi yang terparkir disan. Ia ingin menanyakan lebih detail kepada Zean tentang nasib buruk dan baik yang ia bicarakan pada beberapa bulan lalu. Jovan memang orang yang tidak sabaran ia terus meminta sopir taksi itu agar bisa mengendarainya dengan lebih cepat lagi.
Sesampainya Jovan di kosan Zean tanpa basi-basi lagi ia mendobrak pindu tepan itu agar ia bisa memasukinya, karena Jovan pikir Zean telah mengunci pintuny karena memang sudah waktunya semua umat mausia untuk terlelap.
Zean yang mendengar pintungnya terbanting ia bangun dari tidurnya dan ia melihat Jovan tengah berdiri disana dengan nafas yang tidak teratur. "Dasar brengsek pintu itu tidak dikunci kenapa kau mendobraknya kau ingin membuatku jantungan lalu mati. HAH!."
Jovan yang mendengar itu ia terdiam sebentar dan ia mengingatkan percakapan dirinya dengan Zean bahwa ia mengusulkan bahwa jika pintunya rusak maka harus cepat di perbaiki, dan jika tidak mampu kau tidak perlu memperbaikinya biarkan saja seperti itu terus dan jovan terkekeh disana.
"Hey jerk kenapa kau berdiam diri disana jika tidak ada hal penting, tutup pintunya dan kau pergilah. aku ingin melanjut kan mimpi indah ku dengannya." ucap Zean sambil memonyongkan bibirnya lalu kembali terbaring di kasur kecil itu.
"Zean aku ingin membicarakan sesuatu, ayo bangun." Jovan duduk di kursi kerja Zean.
"Hai jerk apa kau tidak lihat sekarang jam berapa? semua orang tertidur tidak ada yang berbicara di waktu tidur" Zean berbicara dengan mata terpejam dan memeluk gulingnya.
"Aku tidak tau apa yang kau katakan tempo hari itu apa itu benar atau tidak aku tidak peduli saat itu, namun aku telah melihat diriku bangkut dan aku di penjara karena tidak mampu membayar semua kariawanku." saat jovan mengatakan itu Zean membelalkan matanya dengan terkejut.
"Apa kau tadi barusan dari sana lalu bagaimana ekspresimu saat kau ditangkap oleh polisi ." jovan menendang Zean dengan kakinya tidak begitu keras.
"Brengsek kau mau mau melihatku bangkrut. HAH" yang di tanya malah nyengir kuda.