"Memangnya kau tinggal di mana?" tanya Lizzy kepada Michael untuk kedua kalinya. Cukup lama pria itu diam lalu tersenyum simpul. "Apa itu penting bagimu?" Nada yang dipakai terkesan tenang alias tak menyolot tetapi mampu membuat Lizzy malu.
"Ma-maaf, aku.."
"Tak apa-apa. Ayo kita mulai saja jalan-jalannya." Michael berjalan keluar dari perusahaan. Dirinya melihat sekeliling dulu lalu mengambil arah ke kiri sedang Lizzy tampak grogi mengikuti dari belakang.
💟💟💟💟
Kata-kata Lizzy selalu terngiang di pikiran Saga sampai terbawa ke mimpi. Bagaimana cara Lizzy mengatakan hal buruk untuk Saga juga terpikir baik dalam memori. Keringat membasahi dahi Saga yang terus saja bergerak gelisah sepanjang tidur sampai dia membuka matanya lebar-lebar.
Saga sontak memosisikan tubuhnya duduk dan melihat sekeliling. Ini bukan kamar di kediaman pribadi milik Saga tetapi kamar di rumah orang tuanya. Bunda Saga yang waktu itu datang mengecek kondisi putranya terkejut lalu tersenyum lega.