"Lizzy..." Saga meremas kedua tangan Lizzy dengan lembut. Tatapan pria itu tampak sangat berharap banyak kepada wanita itu. "Maukah kau menjadi istriku?" Lizzy belum membuka suara.
"Aku akan bertanggung jawab padamu atas kejadian itu dan aku janji aku tak akan menyakitimu. Aku benar-benar mencintaimu, hanya kau yang bisa mengubahku seperti sekarang. Apa kau bersedia?" Lizzy masih menatap sorot mata Saga, berharap bahwa pria itu tengah bercanda.
Sialnya, pandangan Saga sangatlah serius malah menggetarkan hati Lizzy. Perlahan, Lizzy menunduk. Genggaman tangan Saga dilepasnya dengan lemah. "Aku.. tak.. bisa." jawab Lizzy.
Saga tercekat. Sungguh dia tak mengerti jalan pikiran Lizzy, dari tadi jelas Lizzy mengatakan bahwa dia juga tersiksa karena dirinya dipanggil oleh Saga sebagai Lisa sekarang saat Saga melamarnya sebagai Lizzy, dengan entengnya Lizzy bilang tak bisa.