Setelahnya Maria kembali membaringkan diri, membelakangi Paulo dan memejamkan mata untuk terbawa ke alam mimpi.
Keesokan pagi, Maria menggeliat tak nyaman merasakan sesuatu yang menggurungnya sehingga tubuhnya tak bebas bergerak. "Uhhh ...." mata Maria yang terpejam mulai terbuka dan membelalak saat melihat wajah Zen yang dekat.
"Zen, apa yang kau lakukan?!" tanya Maria nyaris memekik.
"Mmm ...." Zen menggeliatkan tubuhnya namun tak melepaskan rangkulan lengannya dari tubuh Maria.
"Zen, jangan seperti ini aku kesusahan bernapas." Maria terpaksa berbohong sebab ingin keluar dari Zen yang menekannya.
Pria itu lantas membuka mata, tersenyum lemah karena baru bangun pagi namun sialnya dia tak melepaskan Maria. "Pagi,"
"Pagi, bisakah kau melepaskanku?"
"Ah aku malas maunya seperti ini dulu boleh, kan?"