Nicholas kembali mendengar suara pecahan kaca dan karena hal itu dia berusaha berjalan cepat meski di usianya yang sudah tak muda lagi. Asal suara membawa langkah Nicholas ke kamar sang cucu.
Pintunya terbuka sehingga jelas menampakkan apa yang berada di dalam. Ruangan tampak semrawut dengan barang-barang yang berserakan di lantai. Taffy memandang penuh amarah pada Indri yang menangis sementara menantunya berusaha melerai pertengkaran mereka.
"Sudah Taffy, ingatlah Indri sedang hamil! Jangan marah seperti itu!?" Nicholas diam melihat apa yang sebenarnya terjadi. Tak mau ikut campur dengan rumah tangga sang cucu.
Taffy masih tetap menampakkan wajah marah saat dirinya mencengkeram wajah istrinya dengan salah satu tangannya. Dia membuat agar Indri menatapnya dan tampaklah kedua pipi Indri kemerahan. Sepertinya dari tadi Taffy menampar Indri beberapa kali.