Malam semakin larut namun wanita itu tetap berlari meski keadaannya cukup memprihatikan. Darah terus merembes keluar dari luka yang diderita sedang wajahnya melepuh entah karena apa. Kedua kaki yang tanpa mengenakan alas kaki pun terluka sehingga jalannya tertatih-tatih. Satu dalam pikirannya yang selalu terngiang dalam ingatan yaitu harus hidup.
Saat ini penangkapnya belum tahu jika dia telah melarikan diri dari rumah siksaan yang bagaikan neraka dan kini dia harus berlari sejauh mungkin sebelum orang-orang itu sadar. Kejadian ini bermula kala mobil yang dia tumpangi kecelakaan dan bukannya di bawa ke rumah sakit, wanita itu malah disekap di sebuah gudang yang sangat jauh dari keramaian kota.