Ivana lalu membaringkan diri di atas ranjang kemudian tertidur pulas. Keesokan harinya, bercak merah yang berada di tubuh Ivana memudar membuat Ivana senang dan hadir ke sekolah.
Sampai di sana, Ivana merasa ada yang janggal dengan tatapan aneh dari semua orang. Apa ada sesuatu yang salah darinya? Make upnya berlebihan ya? Atau sesuatu noda? Dalam kekalutannya berpikir, pundak Ivana ditepuk secara mendadak. "Selamat pagi Ivana, apa kau sudah merasa sehat?" Ivana mengangguk pelan sebagai jawaban dari pertanyaan Tasya.
"Oh ya Tasya, kenapa mereka melihatku seperti itu? Apa aku punya kesalahan?"
"Tidak, itu karena aku membagi foto Pamanmu dan mereka bertanya tentang Pamanmu ya aku bilang kamu keponakannya." Mata Ivana membulat.
"Kenapa kau bilang seperti itu?!"
"Ada apa? Aku kan hanya mengatakan fakta yang ada."
"Tapi akan menjadi masalah untukku." sergah Ivana kesal.