Persiapan pernikahan telah rampung dan esok harinya Vella dan Edward akan menikah. Gugup, cemas itulah yang dirasakan oleh Vella sekarang. Menunggu hari besarnya yang tak akan lama lagi. "Kau kenapa berada di sini?" tanya Vendri mendadak.
Entah dia datang dari mana. "Vendri, ayo duduk bersamaku." Vendri patuh dan duduk di samping Vella yang langsung merebahkan tubuhnya di paha Vendri namun pria itu tak protes. Besok, Vella akan menikah dan akan hidup dengan Edward, dirinya akan ditinggalkan oleh sang saudara kembar.
Selagi mempunyai kesempatan, Vendri membiarkan Vella untuk bermanja-manja sedikit padanya. "Vendri, apa kau pernah merasakan gugup saat kau berpikir tentang pernikahan atau lamaran?" Vendri mengangguk.