"Ibu Helen?!" pekik Vendri. Sontak saja langkahnya dihentikan dan memandang tak percaya pada temannya itu. "Eh jadi kau tak tahu ya, aku ini, 'kan asisten Ibu Helen." balas Andi yang kemudian dilanjutkan dengan tawa.
"Sudah jangan gugup begitu, Ibu Helen itu orangnya baik pasti dia akan mau menerimamu sebagai asisten keduanya." lanjutnya sambil menepuk pundak Vendri. Pemuda itu buru-buru melepaskan tangan Andi dari bahunya lalu tersenyum. "Siapa bilang aku gugup? Ayo kita pergi."
Sesampainya di sana, Andi langsung mengetuk pintu dan begitu terdengar suara Helen yang memintanya masuk, dia mengatakan pada Vendri agar jangan masuk terlebih dahulu karena ingin berbicara dengan Helen mengenai pekerjaan sekaligus tentang Vendri yang akan menjadi asisten kedua.
Cukup lama Vendri menunggu dan ketika dirinya masuk, matanya yang hitam langsung menatap mata hazel milik Helen. "K-kau?!" Vendri terkekeh.
"Hai bu." sapa Vendri cengengesan.