Penuh keberanian, Ai membuka pintu dan melihat sesosok wanita yang tak dikenal tengah menceramahi Dani dengan bahasa asing. "Ai?!" Ya, tak butuh waktu lama kehadiran Ai diketahui dan wanita itu melangkah masuk ke ruang kerja Dani secara perlahan.
Dani mendekati dengan raut wajah cemas. "Kenapa kau datang? Bukankah sudah kukatakan kau itu harus menghubungiku ketika pulang." Ai cemberut.
"Aku benci menunggu jadi ya sudah aku datang ke sini saja sendiri." Dani mendengus.
"Kau ini keras kepala." ujar Dani seraya mengelap keringat Ai dengan sapu tangan yang dibawanya. Mulanya keduanya larut dalam perbincangan namun ketika suara dehaman menginterupsi mereka sama-sama diam kemudian melirik pada gadis yang menunjukkan raut wajah kesal.
"Oh perkenalkan ini teman semasa kecilku Tari, anak Pak Damar. Tari, perkenalkan kekasihku Ai." Sepasang mata Tari menatap tajam pada Ai yang merunduk. Enggan untuk bertatap muka dengan Tari yang sepertinya galak.