Dani memperhatikan Ai dengan pandangan aneh. "Serius, aku meninggalkanmu sendiri?" Ai berdecak kesal. "Ya, pergi saja."
"Baiklah, ingat kondisimu dan persiapkan dirimu." kata Dani mengingatkan.
"Iya, iya, pergilah." Dani pun berjalan meninggalkan Ai yang sekarang sibuk menelepon Arta. "Halo Ayah, aku sudah sampai jemput aku."
"Baiklah, kau tunggu di sana." Arta menutup telepon sedang Ai bergerak ke ruang tunggu untuk menunggu Ayahnya menjemputmu. Dia lalu menyibukkan diri dengan memainkan game di ponsel.
"Ai!" Gerakan refleks Ai mendongak. Segaris senyuman ketika Arta dan Shiori datang menghampirinya. Pelukan dia dapatkan dari sang Ayah. "Kami mengkhawatirkanmu Ai, Ayah takut kau tak akan pulang."
Dalam pelukan itu Ai tertawa kecil. "Sudah jangan paranoid Ayah, lihat aku baik-baik saja." Arta melerai pelukan dan mengamati baik-baik putrinya itu.