"Benarkah? Ibu rasa kau lebih risau ketimbang marah." kata Shiori mengatakan tentang apa yang dia pikirkan.
"Ibu aku serius! Ya sudahlah kalau Ibu tak percaya aku tak akan memaksa Ibu." Ai kembali menelepon Dani namun kali dia membuat gerutuan. Berharap bahwa Ibu tak curiga lagi padanya.9
Karena berkali-kali tak tersambung, Ai memutuskan untuk menelepon Rani. "Halo, Rani."
"Halo Ai, apa kabar?" tanya Rani berbasa-basi.
"Baik, apa kau tahu di mana Dani sekarang? Aku ingin membicarakan sesuatu yang penting dengannya." kata Ai langsung to the point.
"Abang Dani pergi ke Yogya, mengurus bisnis di sana. Memangnya ada masalah apa sampai-sampai kau harus bicara dengan Dani, apa kalian ingin rujukan?" tanya Rani sekadar meledek lawan bicaranya.
"Rani, aku tutup teleponnya. Titip salam untuk anak-anak dan suamimu." Ai buru-buru mematikan telepon dan bernapas berat.