Wajah Lizzy memerah mengerti dengan ucapan Saga apalagi seketika itu juga Saga melayangkan ciuman penuh hasrat. "Saga hent.." bibir Lizzy bungkam karena bibir Saga menempel dengan bibirnya.
Sentuhan intim pun dilancarkan oleh kedua tangan Saga. Lizzy melepas ciuman dan mendorong Saga menjauh ketika Saga memutar tubuh Lizzy. "Hentikan Saga." Saga berhenti dan memandang Lizzy yang memasang wajah serius.
"Kita sudah bicarakan ini sebelumnya, bahwa aku tak bisa melakukannya." Kening Saga bertaut.
"Untuk tidur denganku?" Lizzy menggeleng.
"Untuk menikah denganmu, Saga. Aku belum siap sedang kau tahu menikah itu bukan main-main, aku ingin kita menikah dengan semua persiapan yang matang termasuk aku." jelas Lizzy mencoba membuat Saga mengerti.
"Jadi kau tak ingin punya anak juga?" Lizzy mengangguk.
"Aku masih trauma dengan keguguran yang aku alami dan aku tak ingin semua peristiwa itu terulang." lanjut Lizzy dengan nada sendu. Saga menarik napas kemudian mengembuskan napas panjang.