Chereads / We are Mention / Chapter 2 - Sawah & Lumpur

Chapter 2 - Sawah & Lumpur

"Kuy.. kuy.. besokkan ulang tahunnya Shofa. Gimana kalau kita kerjain dia aja di sawah..? " usul sebuah suara ditengah malam saat itu.

"Hmm.. boleh tuh.. kebetulan di sawahkan baru aja panen.. pasti masih ada lumpur -lumpur di sawah.. "

"Ih.. jangan dong.. entar bau seasrama... "

Setelah perdebatan yang begitu lama..

"Ok.. besok jadi ya... "

Semua mengangguk.

"Udah ah.. aku cape mau langsung ke ranjang aja... " kataku.

Lalu disusul oleh yang lain.

Esoknya...

"Pagi Shofa..!" sapa kami gembira seraya menguncang-guncang tubuhnya.

"Hmm... tumben pada bangun cepat.. terus bangunin aku lagi... " Ia tampak curiga.

" Gak kenapa - kenapa kok.. "

"Udah ayo sekarang mandi, mumpung kamar mandinya lagi kosong.. ! "

Shofa pun segera ke kamar mandi.

Jam sudah menunjukkan pukul 04.45. Kami pun bersiap untuk pergi ke mushola. Lalu melaksanakan sholat subuh berjamaah, dilanjutkan membaca Al-ma'tsurat. Selesai Al-ma'tsurat, kami bersiap untuk muhadatsah atau mahfudzot. Muhadatsah & mahfudzot selalu dilaksanakan setiap pagi, dari hari senin - jum'at bergantian selang-seling sebelum kami berangkat ke sekolah. Biasanya yang mengajarkan adalah ustadzah Idah atau ustadzah nunung.

Muhadatsah artinya percakapan dalam bahasa Arab. Setiap pagi kami diberikan satu percakapan atar dua - tiga orang. Biasanya ada sekitar sepuluh dialog dalam satu percakapan, lalu dibagi dua. Jadi per orang dapat lima, itu bagi yang pendek. Kalau yang panjang bisa enam - delapan dialog dalam satu percakapan. Setelah hafal, kami akan menyetorkannya kepada ustadzah. Jika lulus boleh langsung ke asrama untuk piket pagi.

Lain halnya dengan Mahfudzot. Mahfudzot artinya peribahasa Arab. Jadi setiap belajar mahfudzot, kami akan di beri satu sampai dua mahfudzot tergantung sulit mudahnya. Lalu dihafalkan dan disetorkan kepada ustadzah.

Selesai agenda tadi, agenda kami selanjutnya adalah piket pagi. Tugas masing-masing regu akan berbeda-beda. Ada yang bagian mengambil makan pagi, siang dan malam. Lalu regu piket asrama, mereka bagian membersihkan asrama, menyapu, mengepel, dll. Selanjutnya regu piket halaman, mereka sama seperti regu piket asrama, yang membedakan adalah tempatnya.

Hari ini aku kebagian piket halaman. Selesai piket aku pun memakai kerudung segiempat, lalu mengambil peralatan makan dan segera ke ruang makan bersama Diah.

"Eh.. hari ini menunya apa ya..? " seruku.

"Hmm... ga tau.. emang sekarang hari apa? " tanyanya.

"Hari selasa" jawabku.

"Hmm.. biasanya sih kalau gak nasi goreng yaa.. ayam.. " serunya.

"Nasi goreng apa dulu nih.. kan disini ada dua, nasgor orange atau teri..? " tanyaku lagi.

Ia pun mengangkat bahu.

Tak lama Mimi dan Najwa RM (atau biasa di panggil RM aja *eits bukan rumah makan yaa..)

"Nah.. tumben lama.. " kataku sambil menyendokkan nasi goreng teri ke piring.

"Iya nih.. kita udah pada lapar tau.. " tambah Diah.

"Sorry.. sorry.. tadi kita joging dulu alias jalan-jalan.. wkwk.. " kata mereka.

Setelah makan aku segera berangkat ke sekolah bersama beberapa kakak kelas dan teman-teman lainnya.

Kegiatan belajar dimulai dari pukul 07.30. Lalu istirahat pada pukul 10.00. Lalu kegiatan berlanjut lagi dari pukul 10.21 sampai menjelang dzuhur.

"Kuy udah jam 11.45 nih.. balik ke asrama yuk.. " ajakku.

"Yuk.. " seru Mia.

Sesampainya di asrama. Aku segera mengganti kerudung segiempatku dengan kerudung instan. Lalu segera berwudhu dan pergi ke mushola untuk sholat dzuhur. Selesai sholat, aku segera mengambil peralatan makanku dan menuju ke ruang makan. Disana sudah ada Mimi dan Mia.

"Lah.. belum pada datang..." kataku seraya naruh sendok, piring dan juga gelas.

"Belum.. gak tau nih yang piket.. " seru Mia.

"Mimi bukannya kamu piket makan? " tanyaku.

"Iya.. tapi bukan aku yang bagian ngambil makan sekarang..!"

"Yang ngambil makan siang itu Hasna, Sarah, sama Radhwa.. " jelasnya.

"Ya udah kamu aja yang ngambil sekarang, supaya nanti gak usah naruh tempat makan.. " usul Mia.

"Iya supaya cepat.. " tambahku.

Dengan langkah gontai, ia pun pergi ke dapur. Tak berapa lama,

"Syami, Mia.. kalian lihat Sarah gak..? " tanya Hasna.

"Hmm.. nggak tuh.. " jawabku.

Mia hanya mengangkat bahu.

"Tapi tadi Mimi lagi ngambil makan ke dapur.. " seruku.

"Tuh... Mimi lagi di penkolan.. " tunjuk Mia.

"Mimi.. " panggil mereka.

Mereka langsung melangkahkan kakinya ke arah Mimi. Sedangkan Mimi hanya bisa ngomel-ngomel kepada mereka.

"Jadi menunya apa nih..? " tanyaku.

"Nasi, ikan sama kangkung " jawab Hasna cepat.

Aku segera mengambil menu siang itu dan segera memakannya.

"Eh.. yang rencana untuk Shofa jadi..?" tanyaku.

"Jadi.. " jawab Mimi.

"Jadi.. nanti kita bakal ngajak Shofa jalan-jalan terus, pas udah nyampe sawah kita ceburin deh.. " jelas Hasna.

"Nah lhoo.. pada ngapain..!! " teriak seseorang dari belakang seraya memegang pundakku dan Hasna.

"Astagfirullah.. " seruku.

"Kita kaget nih.. Shofaa.. " seru Hasna.

"Lagi pada ngomongin apa sih.. ihh.. siang - siang jangan ngegosip.. " serunya.

Kami benar-benar dibuat kaget setengah mati olehnya.

"Siapa juga yang ngegosip..! " seru Mia.

"Udah yaa.. aku duluan. Udah selesai nih... " kataku seraya pergi ke wastafel. Lalu mencuci piring dan segera pergi ke asrama. Dengan sigap aku mengenakan kerudung segiempat kembali dan segera ke sekolah.

"Mia.. " panggilku.

Anak itu kemudian menoleh ke asal suara.

"Ada apa? " tanyanya.

"Bareng yuk!" ajakku.

"Assyami..! "

Sebuah suara terdengar dari belakang kami. Seketika kami pun menoleh.

"Bareng dong.. !" seru suara itu lagi.

"Ayo.. cepat Julia.. " kataku. Sebenarnya nama aslinya Salma Dzuriya. Cuma aku iseng aja manggil dia Julia. Wkwk..

Sesampainya di kelas..

"Dih.. masih sepi..! " seru Julia.

"Kita terlalu rajin..! " kataku.

"Masuk yuk.. udah panas nih..! " seru Mia.

Ketika sudah di dalam kelas..

"Kuy.. lihat mereka pada jajan.. " seruku.

"Aku juga mau jajan ah.. " seruku kepedean keluar kelas.

Tiba-tiba dari arah kantor keluarlah bu Ina, guru Matematika kami. Alhasil bukannya pergi jajan, aku malah manggil teman-teman yang ada di warung depan sekolah.

"Kuy.. kelas 7 udah ada bu Ina cepat...!!" teriakku.

Mereka yang awalnya sedang asyik memilih minuman di warung segera berlarian dengan tergopoh-gopoh menuju kelas. Alhasil hampir saja membuat mereka di hukum oleh bu Ina karena keterlambatannya.

"Maaf bu kita telat" seru Soffie mewakili teman-temannya.

"Ya sudah duduk! " tegas bu Ina.

"Jadi gini. Gimana kalau kita belajarnya di asrama aja! Karena ibunya lagi sedikit capek, pengen cepat istirahat!" tawar bu Ina.

"Boleh tuh.. boleh..! " seru Taqiya.

Semua mengangguk setuju. Kami pun akhirnya pulang kembali ke asrama.

Tepat di ruang makan kami berkumpul dan memulai pelajaran matematika di siang itu.

"Jadi hari ini kita akan membahas Relasi & Fungsi " jelas bu Ina.

Bu Ina mulai menjelaskan. Pelajaran selesai hingga pukul 14.00. Selesai belajar, aku putuskan untuk istirahat siang. Ku langkahkan kakiku menuju asrama. Selesai berganti baju, aku segera menuju ranjang. Ku hempaskan badanku ke atas kasur. Ternyata bukan hanya aku saja yang memutuskan untuk tidur siang, tapi lima puluh persen dari teman-temanku juga lebih memilih untuk tidur siang.

Allahu Akbar... Allahu Akbar...

Suara adzan berkumandang terdengar di telingaku.

"Mi.. ayo bangun mi...! " sebuah suara mengguncang-guncangkan tubuhku.

"Hmm... iya iya sebentar.. " kataku masih sedikit membuka mata. Perlahan-lahan aku melihat teman-temanku mulai menuju kamar mandi untuk berwudhu. Aku pun mengikuti langkah mereka.

Selesai sholat asar dan al-ma'tsurat, kami pun segera berkumpul kembali di asrama.

"Oke.. kita mulai rencananya sekarang ya..! " Seru Taqiya sebagai ketua pelaksana.

"Siap! " kata kami serentak.

Pertama-tama Soffie, Taqiya, Sarah dll. pergi untuk mengajak Shofa jalan-jalan ke luar asrama. Kami yang bertugas belakangan, menunggu di asrama hingga ada yang memberi kode untuk datang ke sawah.

"Woy.. cepat ke sawah! si Shofa udah mau diceburin tuh...! " seru Najwa memberikan kode. Kami pun segera menuju sawah agar tidak terlambat melihat kejadian kocak tersebut. Dan alhasil benar saja Shofa sudah tercebur ke dalam sawah dengan lumpur di bajunya. "Siap-siap kalian..! " teriak Shofa dari kejauhan sambil terus berusaha bangun. Lalu ia mengejar kami.

Aku segera berlari ke asrama agar tidak tidak kena lumpur. Lalu naik ranjang.

Dari jendela terlihat beberapa temanku ada yang ngumpet di ranjang, asrama kakak kelas, hingga WC.

Tiba-tiba Soffie datang dengan lumpur penuh di kerudung hingga roknya. Kayanya dia habis dijatuhin balik sama Shofa.

"Samii.. sini turun! kamu juga harus kena..! " teriak Soffie seraya mendekatiku.

"Dih.. aku gak mau ikut-ikutan kena lumpur.. " kataku menjauh.

"Dikit aja da.. " katanya lagi.

Karena rasa solidaritas sesama teman asrama, oke lah. Aku akhirnya turun juga.

"Ya udah.. tapi sedikit aja lhoo.. "

"Tapi jangan kena rok ya.. " kataku.

Ceprat.. cepret.. sekarang dari kerudung hingga rokku semua kena lumpur.

"Soffie... " jeritku.

"Kan kata aku jangan kena rok.. !" tambahku lagi.

"Heheh.. sorry.. " katanya sambil jengir kuda.

Dan jadilah sore itu kamar mandi asrama penuh dengan santri-santri kelas tujuh yang akan mandi plus ngerendem baju yang penuh lumpur. Kamar mandi jadi semakin sempit dengan banyaknya ember - ember yang penuh dengan baju rendaman santri.

Selesai mandi semua berkumpul di asrama untuk memberikan Shofa kue. Sebenarnya itu kue hasil udunan / patungan kita seasrama. Macam-macam isinya ada astor, keripik, donat, dll.

"Kuy... kuy.. Shofa udah keluar..! Cepat siap-siap..! " seru Taqiya mengkoordinasi.

Satu.. dua.. tiga..

"Barakallah fii umrik.. Shofa.. Barakallah fii umrik..! " seru kami sambil bertepuk tangan.

Keadaan asrama saat itu berlangsung meriah.

Momen mengharukan terlihat dari wajah Shofa yang terlihat terharu dengan kejutan dari kami.

"Hiks.. hiks.. Kalian Love You..!! " katanya seraya memeluk kami. Shofa yang awal kocak dan lucu tiba-tiba berubah menjadi orang yang mudah terharu. Acara hari ini diakhiri dengan makan kue bersama-sama.