Chereads / Not perfect / Chapter 2 - Chapter1 - Bertemu

Chapter 2 - Chapter1 - Bertemu

" Ini lah hari terakhir ku ditahan disini....

Ahh aku sangat merindukan pekerjaanku, akhirnya aku dapat bekerja kembali hari ini walau diawasi (dengan ekspresi kurang lebih seperti ini -_-) Tapi yang penting kerja~!. Dan lagian pengawasku baik" - Phoenix

Phoenix sudah dibebaskan dari penjara

"Ah lega uda keluar" - Phoenix

Tiba-tiba ada yang mendorong Phoenix dari samping

"Ah apaan si baru juga keluar udah kenak dorong aja" - Phoenix

Ternyata yang mendorongnya adalah sahabatnya

"ciah elah kejam banget dah! Aku cuman mau bilang selamat udah keluar aja , kejam banget dah !" - Nicho ( sahabat Phoenix)

"lagian si aku baru juga keluar udah kenak dorong hm.. -_- yauda iya dah makasi kalo itu tujuanmu " - Phoenix

"Oh ya aku mau nanya sesuatu mengenai hukuman ku bagaimana bisa aku menyukai manusia?!, apakah ada juga yang pernah menjalani hukuman ini? " - Phoenix

"Nah kau bertanya dengan orang yang tepat! Aku ini si malaikat maut maha tau , hahaha!" - Nicho

"Udah cepat beritahu jangan pamerkan kesombonganmu , memang tidak ada dua nya kau paling pintar dalam mencari tahu suatu hal dan memarmerkannya ( sambil tertawa (😂))" - Phoenix

"Hahaha , oke la, jadi gini aku pernah mendengar ada malaikat maut yang mendapat hukuman sepertimu juga dalam waktu 1 minggu " - Nicho

"Malaikat maut itu mencintai manusia hanya 1 minggu saja? " - Phoenix

"Haduh bukan, maksudku Malaikat maut ini dikenal sebagai malaikat maut yang paling mempunyai hati yang dingin, jadi semua malaikat mau dan dia sendiri berpikir tidak mungkin ia mencintai manusia .Tapi dalam hari ke 7 ia mulai mencintai manusia itu selama 6 hari sebelum ia mencintainya sifatnya mulai berubah dari yang tidak pernah khawatir jadi selalu khawatir " - Nicho

"Jadi bagaimana dengan manusia yang dicintai nya? " - Phoenix

"Manusia itu? Hm.. Seingatku manusia itu juga mencintai nya" - Nicho

"Hah(terkejut) bagaimana bisa manusia kan tak dapat melihat malaikat maut" - Phoenix

"Ya! ,tapi malaikat maut yang mendapat hukuman itu dapat membuat manusia melihatmu." - Nicho

"Hah? Kau yakin? Jadi bagaimana aku bisa melakukan pekerjaanku?" - Phoenix

"Itu sih masalahmu (😜)" - Nicho

"Ish aku sedang serius ini" - Phoenix

"Iya iya, setau ku nanti sang pencipta akan memberikanmu sebuah pil atau alat apa lah, nah itu dapat kau gunakan agar manusia tak dapat melihatmu" - Nicho

"Kenapa semua jadi sangat rumit! ,ah aku sangat membenci ini! , Jadi bagaimana dengan akhirnya?" - Phoenix

"Awalnya mereka saling mencintai dan bahagia tapi karena manusia tidak ada yang abadi, jadi saat manusia itu sampai pada waktunya maka yang harus mencabut nyawanya itu adalah malaikat maut yang mencintainya, malaikat itu terpaksa harus mencabut nyawanya jika tidak nanti nyawa manusia yang dicintainya akan tercabut sendiri dan menjadi arwah gentayangan" - Nicho

"Jadi bagaimana dengan malaikat mautnya apa yang terjadi padanya?" - Phoenix

"Ia dilenyapkan karena hukumannya sudah selesai, tunggu tapi ada satu hal jika malaikat maut dan manusia itu sudah saling mencintai maka nyawa manusia itu hanya dapat bertahan selama 5 tahun lamanya" - Nicho

"Hah jadi bagaimana denganku? , aku akan dilenyapkan saat sang pencipta selesai membuat malaikat maut baru" - Phoenix

"Ye kau tanya aku, ya mana ku tau kau kan adalah malaikat maut pertama yang gagal!, jadi tak ada kasus sepertimu!" - Nicho

"Tapi aku pernah mendengar jika malaikat maut itu duluan lenyap daripada manusia yang dicintainya, maka manusia itu akan hidup normal dan ia akan meninggal pada waktunya bukan bertahan selama 5 tahun, tapi jika manusia itu duluan meninggal dari malaikat maut yang dicintai maka hukuman malaikat maut itu dianggap tidak ada" - Nicho

"Hm.. Mungkin aku mengerti, tapi aku tak kan mau mencintai manusia!!, terimakasi atas penjelasanmu itu" - Phoenix

"ya sama-sama tapi walau kau bilang begitu kau tetap akan mencintai manusia itu hanya dalam waktu 1 minggu" - Nicho

"Lihat saja heh tidak akan!" - Phoenix

"Ya terserahmu lah aku mau pergi kerja, kau datanglah ke ruangan koperasi dan tanya pada malaikat maut cantik di sana apa ada titipan dari sang pencipta untukmu" - Nicho

"Ya ya baiklah, sudah pergi kau hus hus hehe" - Phoenix

Mereka pun pergi meninggalkan ruang penjara itu

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Phoenix ke koperasi malaikat maut

"Hai kakak!, lama tak jumpa"

"Owh hai Phoenix lama tak jumpa!, oh y kudengar sisi jahatmu semalam keluar dan membuat keributan ya? Pasti sangat sulit mengatasinya" - Kak Adel(kakak malaikat maut koperasi)

"Yah... begitu lah kak!, tak bisa kuatasi dia terus melawan" - Phoenix

"Ya bersabarlah sedikit ya!, kamu pasti bisa melawannya suatu saat!" - Kak Adel

"Terimakasi atas dukungan kakak! Kakak yang terbaik!" - Phoenix

"Ah bisa saja kamu!. Oh iya ada titipan buat kamu ini dari sang penguasa. Ia berkata kau pasti sudah tau ini buat apa, didalamnya ada surat keterangan untuk cara pemakaiannya okay!" - Kak Adel

"Ah iya terimakasi kak atas bantuannya! Kurasa aku harus pergi bekerja sekarang, sampai junpa nanti kak!" - Phoenix

"Baiklah semoga harimu menyenangkan ya sampai jumpa" - Kak Adel

Phoenix berjalan keluar dari koperasi dan bersiap-siap untuk bekerja. Seperti kata sang pencipta ia bekerja dengan diawasi pengawasnya.

"Aku harus segera meminum pil yang diberikan agar aku dapat bekerja dengan tenang( sambil meminum pil)" - Phoenix

Phoenix bersama dengan pengawasnya pergi ke dunia manusia dan menjemput nyawa setelah selesai mereka kembali ke tempat tinggal mereka

"Phoenix kusarankan kau agar pergi ke bumi untuk berjalan-jalan dan melihat-lihat untuk terbiasa dengan hukumanmu" - Morgan (pengawas Phoenix)

"Tapi pil ku hanya dapat digunakan sekali dalam sehari yaitu hanya untuk bekerja dan jika sekarang aku ke dunia manusia mereka akan dapat melihatku" - Phoenix

"Justru itu aku menyuruhmu untuk berjalan-jalan agar kau dapat terbiasa kedepannya" - Morgan

"(mendorong dari samping) iya betul itu pergilah ke sana agar dapat terbiasa" - Nicho

"Ehh.. Kaget aku. -_- ,kenapa kau selalu mendorongku hah?" - Phoenix

"Maaf-maaf lagian aku cuman bercanda (😂)" - Nicho

"Ya terserahmu lah, Ok aku akan pergi ke dunia manusia untuk membiasakan diri disana" - Phoenix

"Apa kau sudah selesai bekerja Nick? Mau ikut aku?" - Phoenix

"Kata- kata inilah yang kutunggu darimu hehe.. Baiklah ayo kita pergi lagian kerjaku sudah beres~! (tak sabar) - Nicho

"Baiklah jika terjadi apa-apa langsung kabari aku ya Nick" - Morgan

"Siap pak pengawas (hormat)" - Nicho

Phoenix dan Nicho berangkat dan pergi ke dunia manusia. Manusia dapat melihat Phoenix tapi tak dapat melihat Nicho, jadi ketika Phoenix berbicara dengan Nicho ia dikira gila (😂)

"Hoi nix, sebaiknya kau tak usah berbicara denganku kau lihat manusia-manusia pada melihat ke arahmu" - Nicho

"Emang kenapa orang aku bukan ngomong sendiri" - Phoenix

"Ya mereka kan gak bisa lihat aku, ntar kau dikira gila ngomong sendiri" - Nicho

"O iya lupa aku, udah diam kau Nick nanti aku dikira gila" - Phoenix

"Sialan udah kau yang ngomong sama aku -_-" - Nicho

Tiba-tiba ada perempuan yang lewat dengan pakaian serba hitam sambil menangis. ternyata ia adalah manusia yang dilukai sisi jahat Phoenix. Ia berjalan mendekati Phoenix

"Nih mas buat anda uangnya saya tau anda pasti sedang kesusahan tapi jangan berpura- pura gila dengan pakaian ini (sambil menangis(atas kematian sahabatnya) memberikan uang pada Phoenix)" - Dara Veronica (wanita yang dilukai sisi jahat Phoenix)

"Kurasa dia pikir kau berpura-pura gila(karna berbicara sendiri) agar mendapatkan uang" - Nicho

"Hoi (menjeriti wanita itu) kau pikir aku ingin uang ini" - Phoenix

"Ah(menoleh ke arah Phoenix) bersyukurlah walaupun itu tidak banyak(sambil sedih)" - Dara Veronika (berjalan pergi)

"Hei kau kurang ajar!! hei tunggu!!" - Phoenix

"(menoleh ke arah Phoenix) tidak bisakah ku diam tidak kau lihat aku sedang bersedih?! Hah?! Sudah syukur kuberikan uang ya! (dengan nada teriak)" - Dara Veronika

"Hah?!(tertawa kecil) gila kau ya?! Beraninya berbicara denganku seperti itu?! Ikut aku sekarang aku kubawa kau!" - Phoenix

"Hoi nix kau tak bisa berbicara begitu kau lupa itu termasuk pembunuhan? Lagian itu kan perempuan jangan kejam begitulah dia juga cantik lagi" - Nicho

"Hais(dengan nada marah) Yasuda kalau gitu kau saja yang jadi aku menangani orang gila yang berani berteriak padaku! (menoleh ke arah Nicho)" - Phoenix

"Sudahlah jangan bersandiwara untuk mendapatkan uang lebih sudah kuberi juga seharusnya kau bersyukur!, awas kau jangan sampai muncul dihadapanku lagi dasar kurang waras(sambil marah)" - Dara Veronika

"Awas kau sempat ketemu aku lagi!" - Phoenix

"Hahahaha, dasar bajingan ini(Phoenix) cewek cantik malah digalakin" - Nicho

"Udalah diam kau!, aku mau balik saja dasar si kurang ajar sinting itu(dara) bikin ngak betah saja(marah)" - Phoenix

"Hei tunggu lah" - Nicho