Chapter 4 - Menjadi Populer

Hari ini Kami resmi memakai seragam Putih Abu-abu setelah melewati masa Orientasi kemarin. Aku dan ke-5 Sahabat ku , kami janjian masuk sekolah bersama-sama jadi kamu saling menunggu di depan gerbang , tepat pukul 06.50 aku tiba dan semua telah berkumpul. " Are you ready guys "? Ucap Kia "Ready" ucap kami bersamaan .

Seluruh mata tertuju pada kami baik wanita maupun pria, dan memberikan kami jalan .

" woww, mereka memang sangat cantik-cantik"

"Riani, body nya goals banget dia yang paling hot dan cerdas diantara semuanya

" Cia , imut banget yaa"

suara bisik bisik sangat jelas terdengar di telinga kami . Kami pun lewat dengan memberikan senyum terbaik, campur ketulusan dan sedikit rasa bangga , heheh.

Sampai di kelas seperti biasa kami ngobrol.

" pagi cewek cewek cantik dan terpopuler ". suara Dimas yang lagi PDKT, ehh mungkin udah jadian sma Citra " Pagi Kak" sapa Citra, terkhusus cewek paling populer " Riani manis , selamat pagi " " pagi" jawabku tanpa melihat nya dan tanpa senyuman . " Aku mau ngajak Citra sarapan, apa kalian mau ikut?" tanya dimas aku tau matanya ke arahku , "mau" jawab Cia" , dengan cepat aku meralatnya " enggak kak, makasih , kakak ber-2 Citra aja , pergi , gih, sebelum Bel masuk lohh " . Mereka pun menghilang dan dengan cepat kami memolototi Cia " maaf , aku lapar soalnya" . jawbanya dengan wajah memelas . " ehhhh, ngomong2 kalian ngerasa nggak sihh klau dimas dari kemarin terus merhatiin dan cari di perhatian ke riani" ucap Rifah dan berhasil membuat ku tersedak ketika sedang minum , " baru aku mau bilang " ucap Kia dan di sambut anggukan dri Lina , " aku kan sudh bilang Dimas play boy " ucap Cia . Yang mereka omongin benar dan itu membuat ku takut " ehh Ri , kok bengong sih, gimna menurut mu ?" sela Cia , " aku, yaa aku takut lah" jawab ku jujur , " takut apa?" tanya Lina . " takut dimas beneran deketin aku, terus Citra tau dan Citra marah sma aku, meskipun aku menolak dimas atau bahakn Pasti mengabaikan Dimas, tpi tetap aja Citra gk akan peduli dia akn marah sma aku dan dimas, kan mengaganggu persahabatan kita ,, hufffttt aku sudh baca gayanya Dimas , gimna dong ??",,,,, "iya Riani bener ?" .

kringggggggggg

bel masuk berbunyi.

Lima menit kemudian masuk seorang Guru Laki-Laki usianya sekitar 35 tahunan, Tinggi, Kurus, bisa menggunakan Peci dan sangat Ramah, namanya Pak Abbas, kami memanggilnya , yaa beliau adalah Wali Kelas kami saat kelas 1.

" Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu" ucapan Salam dari Abbas

"waalaikum salam warahmatullahi wabarokatu" jawab kami seisi kelas yang musli

" Pagi " sambungnya

"Pagi Pak ... "

" saya wali kelas anak anak sekalian , jadi jika ada hal hal apa pun menyangkut kegiatan dan masalah anak anak semua selama di sekolah adalah tanggung jawab saya " ucapnya dengan sangat ramah, dan suaranya seperti ustadz , hehehe

" Kalian ber-6 , dan mulai dari kamu.yang Paling cerewet, Ciara Adinda " ucap nya dengan menunjuk kearah Cia, " Cia emang yang paling cerewet, imut, dan cantik diantara kami itu lah yang membuat nya sangat menonjol dan seolah-olah dia lah ketua diantar kami, dan kami mengiyakan setiap kali ada yang beranggapan seperti itu , walau sebenarnya di antara kami tidak ada ketua atau semacamnya kami berteman dan sahabat terdekat itu lah yang kami tanamkan . "Maju" sambungnya " saya akan memulai hari ini dengan membaca Al-Qur'an, "jadi semua yang Muslim harap mengambil air Wudhu" , "dan yang non muslim akan pindah ke ruang keagamaan karena ada Bu Cristina menunggu disana" . Kami pun keluar dan ke arah Musholla untuk berwudhu.

Kemudian Kami kembali ke kelas dan mengikuti arahan Pak Abbas

"ciara maju , pertama " perintah nya .

semenjak pengumuman saat orientasi siswi terpopuler adalah kami , sontak seisi sekolah pun mulai memperhatikan kami, tidak terkecuali guru guru, mulai dari Abbas, Kepala sekolah, hingga guru BP, namun hal ini ada yang Pro dan Kontra terhadap kami. Seperti hari ini hari pertama kami resmi menggunakan seragam Putih Abu-abu , Pak Abbas memulai dengan membaca Alquran dan kami ber-6 maju di urutan awal, Ciara, citra, Kia, Rifah, Lina dan aku terakhir

" Ariani Saputri , siswa terbaik dan terpopuler selama orientasi " ucapnya saat saya maju " saya bangga pada semua anak anak saya dan kalian ber-6 khususnya, saya hanya ingin kalian bukan hanya mengandalkan wajah kalian, tapi saya mau prestasi kalian , hanya Citra yang membacanya lancar, kalian ber-4 masih harus belajar, tpi Alhamdulillah kalian bisa, itu membuat sya lega dan Sekarang, Ariani kamu paling jadi sorotan saat ini " ucapnya , sontak sya kaget dan tidak merasa seperti itu " hah, saya pak ? saya nggak ngelakuin apa apa pak ?" jawab ku Bingung , dan di sambut tawa oleh ke-5 sahabat ku " sudah sudh sekarng kamu baca surat al-waqiah " sambungnya dan sya pun mengangguk dan mulai membuka surat yang dimaksud tak sampai 1 menit sya sudh mendapat kannya dan mulai membacanya nya "Bismillahirrahmanirrahim

Idzaa wakoatil waqiah,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Alhamdulillah saya mulai mengaji diusia 4 tahun dan sudah khatam 2x Al-Qur'an sebelum SMP , saya memang belum berhijab dan tidak hafidz Qur'an, tapi saya sangat disiplin untuk urusan agama dan sekolah dri saya kelas 1 SD oleh ayah sya, beliau sangat keras tentang pendidikan saya dan juga adik adik saya, jadi Alhamdulillah saya bisa membaca dengan fasih dan benar "sodakoullah 'uladzim"

" Alhamdulillahi Robbil 'Alamiinn" sambut pak Abbas .

tok tok tok.. suara pintu kelas kami di ketuk dan kami pun menoleh ke arah suara "permisi pak, saya mau antar data data ke bapak pada saat orientasi" , ucap orang yang masuk dan menghampiri meja Pak Abbas " ohh ia , Rian sudah sya tunggu dri tadi kamu " jawab pak Abbas . " saya Uda 5 menit pak nunggu di depan nggak enak mau masuk karena mendengar suara orang mengaji" sahutnya sambil melihat ke arah ku , aku hanya duduk biasa di hadapan meja Pak Abbas tanpa memberikan tanggapan apapun. "iya saya lagi ngetes anak anak saya bisa mengaji atau tidak secara mereka sudah SMA dan tentunya memasuki masa *Baligh/dewasa, sama seperti waktu awal angkatan mu masukkan " ucap pak Abbas dan di iyakan oleh Rian , "kalau sudah sya kembali kemeja saya ya pak" ucap ku dengan sopan ke Pak Abbas dan beliau mempersilahkan . " Misi Pak, sambil menunduk ke Pak Abbas dan tanpa melihat Rian aku kembali ke kursi ku. Tak lama kemudian pun aku melihat Rian keluar dari kelas ku.

Kringggggggggg

bel istirahat berbunyi

seperti biasa kami ke kantin .

" Ri, lihat deh keren banget suara mu waktu ngaji, gk kaya biasa nya yang cempreng dan jutek " suara indra teman sekelas ku sambil menunjukkan video yang dia rekam dri hp nya saat aku ngaji tdi "mna lihat , " pinta citra dan langsung mengambil hp indra "wahh, iya Ri tadi aja aku kaget denger suara mu dan cara mu baca fasih banget" sambung Rifah "kami Uda tau Riani bisa ngaji dari awal pak Abbas aja yang ngeremehin iya kan Lin, " sahut Kia disambung suara adu tos nya dengan Lina dan anggukan dri Lina " Riani mah, kami Uda tau emang jutek Ama cowok dri SMP mkanya gk ada yang berani deketin, ampe ampe sempat kami ejekin Kuper dya (kurang pergaulan) Krn sikap nya yang nggk pernah mau di ajak nongkrong , waktu pulang yaa pulang , tapi soal prestasi diluar dugaan kalian , begini dehh " sahut Lina sambil mengajukan jempol nya , " iya aku pernah dengar sih waktu SMP " sambung Citra .

Kebetulan aku Kia, Lina dan Citra 1 SMP bahkan Kia dan aku 3 tahun duduk di kelas yang sama waktu SMP sedangkan Lina kami bertemu saat kelas 2 dan 3 SMP jadi mereka tau tentang ku di sekolah dan kelas kalau citra kami tidak pernah sekelas dulu . "Tak disangka dia malah sangat populer dibanding kami sekarang" sahut Kia sambil tertawa dengan Lina dan diikuti sahabat ku yang lain. " iya Ri, jangan judes judes dong , kami kan mw lihat senyum manis mu tiap hari" goda indra . " iya nih ku senyum," sambil menoleh dan memberikan senyum terbaik ku kepadanya "tapi kamu bayar semua makanan kami yaa, bye " tutup ku dan sambil berdiri dan aku berniat pergi dan diikuti ke-5 sahabt ku meninggalkannya "dibalik senyum mu yang manis mengandung racun Ri " teriak Indra dan membuat kami ber-6 tertawa lepas, " dasar kamu Ri ada aja kelakuan nya " ucap rifah .