Chereads / Hidup Lagi Di Dunia Pararel Yang Penuh Fantasi / Chapter 87 - 86: Keingintahuan

Chapter 87 - 86: Keingintahuan

Sebelumnya : Haru, Lucy dan Nilo melakukan seiza di hadapan sang raja.

Mereka disuruh menemui pemimpin grup penjelajah di dekat gerbang masuk, lalu mereka bertemu dengan seorang gadis kecil 14 tahun berambut putih sebahu, yang mengaku sebagai orang dewasa.

■■■

Baiklah! Aku tidak akan mengatakan apapun lagi yang menyangkut soal kedewasaan, karena kedewasaan yang sebenarnya, bukanlah tubuh, melainkan pola pikir seseorang.

"Jadi..." Lucy melanjutkan perkataannya "...siapa dan di mana pemimpinnya?"

Saat Lucy menanyakan itu, seseorang membuka pintu di belakang gadis kecil ini. Dan keluarlah seseorang dengan tinggi sekitar 180 cm. Rambut pirang pendek. Lengan dan kaki yang terlihat kuat. Tapi dia memiliki wajah yang baik hati.

"Ada apa, Yuki?" Tanyanya saat dia keluar. Lalu dia melihat aku dan Lucy, atau kalung yang kami pakai "Yuki, masuklah dan siapkan teh di ruang tamu."

"Eh?" Yuki mendongak kebelakang "Kenapa?"

"Bukankah itu sudah jelas? Karena mereka seorang tamu!"

"Ooohhh." Yuki langsung berbalik, lalu memberi hormat pada orang pirang itu "Siap, pak!" Setelah itu Yuki langsung berlari masuk ke dalam.

Pria pirang itu tersenyum dan melihat pada kami "Namaku Hiro. Aku pemimpin grup penjelajah the black hole. Kalian pasti dari serikat petualang, kan?"

Aku dan Lucy mengagguk pelan.

"Kalau begitu, kita bicarakan di dalam saja. Bisa?"

"Kau baik sekali." Kataku "Tidak seperti penampilanmu."

"Eh? Hahaha~ banyak yang bilang, kok."

***

Ruang tamu rumah besar tadi. Ruangan ini berada di depan pintu tadi. Terlihat rapih dan bahkan harum.

Kami semua duduk di atas bantal duduk dan melingkari meja kecil bundar ini.

Beberapa detik setelah kami duduk, gadis bernama Yuki tadi, datang membawa tiga buah gelas kaca, dan di belakanya ada seorang gadis kecil berambut hitam pendek yang membawa teko teh. Mereka menaruhnya di atas meja dengan rapih, lalu berkata "Silakan." Dan kembali berjalan ke belakang sana. Aku rasa di sana adalah dapur.

"Namaku, Hiro." Katanya memulai percakapan. Bukankah tadi dia sudah memberitahu namanya? Apa dia itu pelupa atau semacamnya?

"Namaku Lucy. Salam kenal."

"Aku Haru. Ngomong-ngomong, apa mereka anakmu?"

Hiro menggeleng lemah "Bukan! Mereka adalah anggota grup penjelajah."

"Mereka masih kecil."

"Tidak! Mereka sudah dewasa."

"Oh... aku kira itu gurauan." Kataku dengan kagum.

Melihat itu, Hiro tertawa kecil "Mereka memang masih kecil, tapi semangat mereka, bahkan melebihi para orang dewasa."

"Itu luar biasa." Tiba-tiba Lucy memotong dengan suara dan aura yang mengerikan "Tapi bukan itu yang mau aku bicarakan."

"Te-Tenanglah, Lucy! Aku rasa kau mulai lagi."

"A-Apa Anda baik-baik saja?" Tanyanya. Anda? Kau ini bawahannya atau apa? "Ka-Kalau begitu, apa yang bisa saya bantu?"

Lucy kembali tenang, lalu mengambil kertas quest di kartu IDnya "Disini tidak tertulis tujuan questnya, jadi aku... kami tidak tau apa tugasnya."

"Ah... benar juga. Maaf. Karena itu sangat rahasia."

"Rahasia?" Aku dan Lucy saling melihat, lalu kembali menatap Hiro dengan serius.

Suasananya seketika langsung berubah. Bukan hanya kami di ruang tamu ini yang merasakan itu, karena anak-anak yang tadi mengintip pun, langsung pergi menjauh saat suasananya berubah.

"Tujuan questnya." Hiro mengatakannya dengan serius, dan dia seperti hanya akan mengatakan itu satu kali saja "Tujuan questnya adalah membantu grup penjelajah untuk penjelajahan terakhir di the black hole."

"Penjelajahan terakhir?" Tanyaku.

"Iya. The black hole sudah di jelajahi selama lebih dari tiga ratus tahun, dan selama itu juga, hanya beberapa yang baru terungkap, tapi satu hal yang ingin sekali kami ungkap, dan bisa di ungkap, jika sudah sampai di akhir saja. Rahasia dari the black hole, dan siapa atau apa yang membuat itu."