Lamunan Erlina akan cerita masa lalunya, terhenti saat dia menyadari ada yang datang. Ternyata itu Todi yang masuk ke kamar Erlina. Tanpa sadar Erlina menitikkan air matanya, Todi melihat tangis Erlina itu. Todi mengerti Erlina pasti takut dengan prosedur kemoterapi ini. Dia berjalan menuju tempat tidur Erlina dan mengusap air mata yang ada di pipi Erlina. Erlina spontan mengelak.
"Maaf," ucap Todi langsung menarik tangannya dari wajah Erlina. Erlina memalingkan wajahnya. Menghindari Todi.
"Kemoterapi nya nanti siang, aku hanya ingin mengecek keadaan kamu, ini hari terakhir aku tugas di rumah sakit ini. Jangan terlalu khawatir Lin, dokter Anya sudah sering melakukan ini dan sebagian besar pasien nya membaik," jelas Todi lagi. Melihat Erlina tidak bereaksi dan mengacuhkannya. Todi akhirnya memilih untuk keluar dari kamar ini, daripada membuat Erlina menjadi tidak nyaman, pikirnya. Todi berbalik, menuju pintu keluar.