Erlina tidak bisa membalas semua kalimat yang diucapkan oleh Luna. Pikirannya sibuk sendiri. Hatinya berdebat sendiri, memikirkan semua kalimat yang baru dia dengar dari calon kakak iparnya itu.
"Lin," panggil Luna. Memegang tangan Erlina.
"Ya Kak?" sahut Erlina, tersentak dari lamunannya.
"Yudha juga butuh kamu Lin, dia kan enggak selingkuh dari kamu. Anak itu ada saat dia masih cinta sama perempuan lain, bukan saat dia sama kamu, salahnya dia hanya karena tidak jujur sama kamu. Kakak harap kamu pikirkan lagi ya," ucap Luna.
"Aku..., aku hanya bingung Kak. Aku takut dia berbohong, aku cuman takut sakit hati lagi." aku Erlina dengan jujur. Dia membalas genggaman tangan Luna dengan erat, seolah menggambarkan betapa bingungnya dia saat ini.