"Kamu kenapa Lin? Abang lihat dua minggu ini semenjak Yudha enggak ada kamu enggak semangat terus" tanya Erick saat sarapan pagi ini.
Erlina tidak menjawab kalimat Abangnya, dia sibuk dengan pikirannya sendiri. Erick dan Mama saling berpandangan bingung dengan sikap Erlina.
"Lin," panggil Mama, menyentuh lengan Erlina.
"Hmmm? Apa Ma?" tanya Erlina, dia baru tersadar saat Mama memegang tangannya.
"Kamu melamun terus belakangan ini" ucap Mama.
"Ada masalah? Di kantor, atau barangkali sama pacar kamu?" sambung Mama lagi. Dia merasa Erlina belakangan jauh lebih tertutup dan menghindar setiap ditanya mengenai dirinya.
"Oh, Lina enggak apa-apa Ma, biasa, kerjaan kantor" ucapnya sambil tersenyum manis, berusaha terlihat biasa.
Tapi Mama bisa melihat hal yang tidak biasa dari anak gadisnya itu. Hanya Mama tidak memaksa Erlina untuk bercerita, lebih baik Mama menunggu Erlina untuk bercerita sendiri.