"Rick, kamu kapan mau lamar aku?" tanya Luna.
Mereka sedang makan bersama di food court dekat Erick mengajar. Luna sengaja mengajak Erick makan siang bersama, dia sudah cemas karena satu bulan syarat dari Ayah hampir habis, hanya tinggal dua minggu tersisa. Sementara Erick masih belum ada tanda-tanda akan melamar dirinya.
"Apa kamu udah nyerah lamar aku?" tanya Luna lagi, melihat kekasihnya hanya diam, Luna jadi punya pikiran buruk pada Erick.
"Iya Lun. Aku sedang usaha, uang aku belum cukup" aku Erick, dia menghela napas dengan berat. Erick mencoba bersabar, dia juga mengerti Luna takut kalau dirinya benar akan dinikahkan pada lelaki lain oleh ayahnya, Erick juga tidak mau hal itu terjadi.
"Aku pinjamkan kamu uang ya, tidak usah bilang Ayah, ya Rick?" usul Luna. Dia sudah memikirkan ini jauh-jauh hari, tapi baru hari ini Luna menyampaikannya pada Erick setelah lama mempertimbangkan.