Semakin Ayu mendekat, hati Erick semakin tidak tenang, dia berusaha menyabarkan dirinya sendiri. Apapun kegilaan yang akan gadis itu lakukan, Erick harus menerimanya. Sepuluh detik kemudian, Ayu sudah berada di depan Erick. Gadis itu meraih dagu Erick dan mencium bibir Erick cepat, tanpa Erick sempat untuk menghindar.
Melihat kejadian itu, jantung Laras nyaris berhenti berdetak, ibu muda itu hanya bisa menutup kedua matanya. Dia sama sekali tidak menyangka Ayu yang pendiam bisa segila itu sore ini
Baru selesai mencium, gadis itu langsung menampar pipi Erick dua kali dengan kencang.
"Ternyata gitu aja rasanya ciuman sama playboy kelas kakap, biasa saja." ucapnya sinis setengah mengejek. Dia langsung berlalu dari hadapan Erick, pergi meninggalkan mereka semua yang masih terbengong-bengong.
Erick hanya bisa mengelus-elus pipinya yang terasa perih. Baru kali ini dia merasa seperti baru terbang sebentar tapi langsung dijatuhkan dengan sangat sakit.