Erlina menatap tumpukan kertas itu dengan wajah lesu, baru hari pertama tugasnya sudah banyak seperti ini, pikirnya.Tiba-tiba dia teringat perkataan Romi sebelumnya kalau Yudha tidak suka pekerjanya terlihat tidak bersemangat, Erlina mengubah ekspresi mukanya dengan cepat. Harus bersemangat, ucapnya berkali-kali dalam hati. Dia langsung duduk dan memulai pekerjaannya. Dia larut dalam tugas pertamanya, tidak terasa sudah waktunya makan siang. Erlina bahkan belum sempat sarapan pagi. Perutnya sudah perih karena sedari pagi belum diisi. Erlina tidak berselera makan dari semalam mengingat dia harus memulai pekerjaannya di kantor Yudha.
"Lin, mau makan siang?" tanya Romi, mendatangi meja kerja Erlina.