Aku mulai mempelajari mengenai ciri-ciri bahwa seseorang sudah bertemu dengan True Love atau Cinta Sejatinya. Salah satu diantara ciri-cirinya adalah Tertawa Bersama.
Aku Seruni pernah berkata kepada Ara bahwa Ara seharusnya bisa memilih seorang wanita yang merupakan cinta sejati. Aku , Seruni pernah menikah dan merasakan betul bagaimana kesulitankh di dalam menciptakan syurga di dalam rumah tanggaku. Aku sebagai seorang yang sudah lebih dahulu berpengalaman memberikan nasehat kepada Ara agar memilih wanita berdasarkan kriteria bahwa dia adalah Cinta Sejati atau True love agar tidak terjadi perpisahan atau tidka tergoda oleh WIL (wanita idaman lain). Ara berterimakasih sekali atas nasehat yang aku berikan dan dia mengatakan bahwa nasehat tersebut sangat berharga untuknya yang memang sedang memikirkan hal tersebut.
Aku mulai sering bertemu dengan Ara dan Ara bersungguh-sungguh dalam bekerja dan berkarir. Aku merasa memiliki yunior yang mampu menggantikan posisi aku dengan cepat yaitu menjadi Direktur , suatu saat kelak.
Ara adalah seorang pemuda tampan dengan usia 25 tahun dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Ara sangat suka dengan pekerjaan dimana dia memiliki keahlian sebagai seorang Leaders dan juga Manager. Ara bersungguh-sungguh mendengarkan nasehatku karena dia merasa bahwa dia memiliki kakak yang bisa membimbing karirnya untuk bisa cepat sukses. Ara berasal dari kota Solo dan dia merantau ke Jakarta berdua dengan adik kandungnya yang sedang kuliah di fakultas kedokteran dan Ara di fakultas Psychology.
Ara mulai senang berdiskusi dengan ku mengenai apa saja, sepertinya dia mulai mengagumi aku sebagai bos nya di kantor. Dia juga mengamati semua karyawan yang ada di kantor, terutama yang merupakan lawan jenisnya.
Aku juga merasakan bahwa aku mendapatkan dukungan penuh dari Ara terkait apapun termasuk untuk urusan personal. Namun ketika Ara mulai menawarkan diri untuk lebih dekat kepada aku, aku mulai menjawab bahwa hubungan dan posisi Ara bagi aku adalah sebagai mitra profesional dan sepertinya kita akan sulit menjalin hubungan personal disebabkan karakter kita yang kurang cocok.
Aku melihat Ara sepertinya berharap mendapatkan 2 posisi sekaligus yaitu sebagai Partner Professional di kantor dan juga sebagai "teman dekat" secara Personal.
Hatiku tidak mau baper dan merasa bahwa Ara tertarik padaku. Aku cukup tahu diri bahwa aku hanya menganggap Ara sebagai adik di dalam perjalanan hidupku dan bukan sebagai pasangan hidup karena Ara punya hak untuk memilih wanita yang masih Single dan seusia dengan dirinya. Adapun jika Ara memilih aku, maka tentu saja itu akan sangat berat bagi kehidupan Ara dan bisa saja jika keluarga Ara tidak akan mendukung hal tersebut terutama Ayah dan Ibu Ara.
Fikiran dan hatiku menjadi melayang-layang karena mulai merasakan getaran cinta namun mencoba untuk tetap membumi bahwa faktanya Ada berhak bahagia dengan wanita manapun, dan itu berarti bukan dengan aku. Aku pun takut jika kisah masa laluku terulang kembali dimana aku cuma mendapatkan PHP saja (pemberi harapan palsu). Aku memang mengamati "rasa" cinta yang ingin Ara berikan dengan tulus dari Ara untukku melalui tatapan matanya Ara yang tidak berkedip menatapku selama 4 jam ketika kita sedang bertemu dengan relasi bisnis. Itulah Ara, seorang pria yang sangat romantis dengan tatapan mata yang sangat indah dan mempesona sehingga menbuat aku merasa sangat dicintai oleh nya. Aku malu tapi aku juga merasa kan sebuah keindahan yang sangat aku butuhkan di dalam hidupku. Tuhan, berikan aku solusi atas kejadian ini.