Kehidupan yang memaksa-ku jadi seperti ini. Jujur aku tidak menyesal ada di titik seperti sekarang ini, karna mungkin ini memang hidup-ku yang tidak mungkin orang lain bisa rasakan. Dan sudah pasti aku pun tidak bisa merasakan bagaimana hidup orang lain. Pada dasarnya setiap orang mempunyai jalan hidup yang berbeda-beda bukan.
Kedua orang tua-ku sudah meninggal, ayah meninggal waktu aku berusia tujuh tahun. Sedangkan ibu-ku baru saja meninggal tiga tahun yang lalu. Tapi aku tidak hidup sendiri sekarang, ada seseorang yang menemani-ku setiap harinya. Entah ini salah atau tidak yang jelas aku sangat membutuhkan dirinya.
••
Nama-ku Clarissa Davira, aku biasa di panggil Rissa tapi hanya ada satu orang yang memanggil-ku Vira. Dia bilang biar berbeda dari yang lain. Aku masih anak SMK, dan usia-ku baru 18 tahun. Aku cukup pintar di sekolah dan nama-ku selalu ada di peringkat tiga besar. Lumayan sedikit berprestasi bagi diri-ku.
Aku hanya gadis polos di sekolah, teman-teman-ku bilang aku anak yang beruntung karna mempunyai segala hal. Mungkin karna memang aku selalu mendapatkan apa pun yang aku mau. Tapi mereka hanya melihat-ku dari luar, mereka tidak tau aku yang sebenarnya seperti apa. Hanya ada satu sahabat-ku yang mengetahui kehidupan-ku yang sebenarnya sejak dulu.
••
Karina Khansa, dia sahabat-ku dari kecil. Usianya sama seperti-ku, dan kita pun satu sekolah. Karina lah satu-satunya orang yang mengetahui tentang hidup-ku. Dia mengetahui segala lah tentang diri-ku, karna aku memang selalu menceritakan segalanya pada Karin. Jadi sudah jelas dia tau betul tentang kehidupan-ku sekarang.
Sebenarnya tidak ada yang spesial dari hidup-ku ini. Aku hanya seorang anak gadis yatim piatu yang tinggal di ibu kota dengan seseorang yang lebih pantas menjadi...
●
●
●
Kenan Alvaro, laki-laki yang berusia 32 tahun ini ialah seseorang yang aku bilang selalu menemani-ku setiap harinya. Dia pengusaha travel yang terbilang sukses. Dulu ibu-ku yang mengenalkan aku pada dia. Tapi mungkin bukan melalui ibu, tapi melalui kepergian ibu aku jadi mengenal dia.
Setelah ayah meninggal ibu bekerja sebagai pelayan di salah satu restoran. Ibu memang pernah memperlihatkan foto bosnya. Kata ibu Kenan itu adalah bosnya. Ya, dia juga punya beberapa restoran sebagai investasinya. Entah atas dasar apa ibu menitipkan aku pada dia, aku pun sampai saat ini masih bingung. Setelah aku mengenal dia, aku justru terjerumus dengan dirinya.
••
Jujur saja. Sebenarnya dia sudah mempunyai seorang istri, yang lebih muda dua tahun dari dirinya.
Elisa, dia pernah memberitahu-ku nama istrinya itu. Usia pernikahan mereka kurang lebih sudah 5 tahun. Tapi sampai saat ini mereka belum memiliki keturunan. Entahlah kenapa...
Istrinya pun tidak tinggal bersama dengan dirinya, melainkan tinggal di Malaysia. Dia tidak pernah memberitahukan pada-ku alasan apa yang membuat mereka hidup terpisah. Dalam benak-ku "pernikahan macam apa yang mereka jalani jika tidak tinggal satu atap". Tapi entahlah itu urusan mereka bukan urusan-ku. Tetapi kadang-kadang aku merasa aneh. Kenapa mereka harus menikah tetapi hidup berpisah.
••
Yang aku tau saat ini, aku hidup bersamanya dengan dirinya, dan aku pun malas untuk memikirkan hal-hal lain.
Jujur saja. Sebenarnya Kenan lebih pantas menjadi ayah-ku bukan. Tapi sayang dia bukan ayah-ku melainkan Pacar-ku. Ya dia Pacar-ku....
Dan inilah hidup-ku, hidup seorang gadis perempuan 18 tahun yang menjadi simpanan seorang laki-laki yang berusia 32tahun.