Apa kau tahu apa yang lebih tenang dari malam, lebih indah dari senja dan lebih hangat dari sebuah peluk? Ketika segala usaha yang kita lakukan akhirnya membuahkan hasil. Saat kerja keras tak menjadi sebatas angan, saat sebuah senyum mampu tercipta di wajah indah orang yang disayang, dan di saat kita mampu memberi apa yang mereka inginkan tanpa perlu memikirkan harga dan sejenisnya. Hal itulah yang menjadi kebahagiaan terbesar bagi seseorang, membahagiakan orang yang disayang.
Namun, terkadang semua tak sejalan dengan harapan, tak tergenggam sesuai perkiraan; lika-liku dan rintangan di sepanjang jalan hampir membuat banyak orang menyerah, dan hal yang paling lucu adalah ditertawakan oleh mereka yang tak tahu apa pun. Ingin marah rasanya, tapi tentu percuma karena tak akan ada hal indah di akhir. Ingin mencaci, tapi untuk apa jika menyesal kemudian.
Terkadang yang perlu dilakukan hanya diam dan tersenyum saat menghadapi dunia yang sering bercanda. Beginilah dunia, terkadang ia bercanda tanpa peduli apakah hal itu akan membunuh seseorang atau menyisakan trauma di hati. Terkadang, mereka yang tertawa tanpa harus berjuang mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dari apa pun, padahal sebagian orang harus berjuang sampai tersungkur berulang kali hanya agar bisa mencoba lagi.
Dan hal yang paling lucu adalah saat seseorang telah memberikan segalanya hanya agar mendapat sebuah pengakuan, malah mendapat sebuah kegagalan. Ironis, 'kan? Namun, inilah kenyataan. Sebuah keadilan hanya kalimat penenang, sebuah kata yang ditujukan agar seseorang bisa menjadi lebih tenang saat menghadapi nasib buruk.
Tepat pada bulan kedelapan tahun 2076, dunia yang indah mengalami sebuah kemajuan begitu pesat. Berbagai macam teknologi mutakhir satu per satu mulai tercipta. Virtual reality, Augment reality, Artificial Inteligensi dan banyak hal lain. Kendaraan beroda dua yang bisa terbang, mobil yang mampu berjalan di atas air atau sejenisnya. Namun, hal yang paling menonjol pada setiap tahun adalah perkembangan VR, di mana hampir setiap negara berlomba untuk mengembangkannya hingga menjadi semirip mungkin dengan kenyataan.
Hingga pada bulan kelima tahun 2081, impian mereka terimplementasikan dalam sebuah permainan bertema Vrmmorpg (Virtual Reality Massively Multiplayer Online Role-Playing Game), berjudul Trinity Online. Sebuah permainan yang berbasis virtual dengan genre abad pertengahan-modern dengan berbagai macam jenis keajaiban dan petualangan tak berujung. Para pemain memiliki kebebasan dan kemungkinan tak terhingga, karena mereka benar-benar harus melakukan segala hal secara manual karena tak ada sistem skill book dan bantuan kontrol dari Ai.
Namun, yang menjadikan Trinity Online sebagai permainan nomor satu bukan hanya karena kebebasan dan keindahan dari dunia itu, melainkan para pemain bisa menukarkan mata uang dalam permainan itu menjadi mata uang asli (USD) bahkan sebelum permainan itu resmi diluncurkan.
**
Mata biru terus memandang sudut luar jendela, setiap helai benang hitam terurai lembutnya. Dengan tangan menopang dagu, ia tampak terhanyut dalam pikiran. Tenang tapi memilukan saat tak ada ekspresi apa pun di wajah mungil itu.
Apa benar-benar layak untuk menghabiskan semua tabunganku hanya untuk mencoba sebuah peruntungan? Kalau kali ini gagal lagi, apa yang terjadi pada adikku? Kenapa mereka begitu bodoh, sampai menjual keluarganya sendiri hanya demi berjudi?
Begitu banyak pertanyaan dan kemarahan di balik ekspresi datar seorang remaja berusia 17 tahun, dengan sejuta beban menumpuk di pundaknya. Terasingkan seorang diri di pinggiran kota metropolitan, tanpa memiliki pendidikan yang layak dan dipaksa untuk menghadapi kejamnya dunia bahkan di saat masih usia kanak-kanak.
Tanggal 29 Agustus tahun 2081, Trinity Online resmi diluncurkan. Lebih dari 10 juta pemain dari seluruh dunia membeli permainan tersebut, tanpa peduli pada harga dan sejenisnya. Hanya satu hal yang tersisa dipikiran mereka, kebebasan tak terbatas.
**
Peringatan!
(Ketika memulai, tidak ada kata mundur. Apakah Anda yakin untuk tetap mencoba menjelajahi dunia asing?)
(Yes/No)
Sebuah peringatan yang sama sekali tidak dipedulikan, seakan hanya sebuah gimmick belaka. Dengan penuh rasa penasaran, dia tanpa pikir panjang langsung melanjutkan login ke dalam permainan.
"Selamat datang petualang, silakan daftarkan diri Anda." Kalimat muncul di hadapannya, memberikan sebuah pertanyaan sekaligus pernyataan.
"Abysal," lirihnya penuh keraguan.
Setelah sedikit melakukan penyesuaian di sana dan sini, dia langsung dipindahkan ke kota permulaan. Dia juga mendapatkan sedikit penjelasan tentang sejarah Trinity World. Saat mendapati pemandangan dan sensasi baru, matanya tak henti-henti berbinar takjub akan keindahan dunia itu.
Bersikap konyol dan sedikit bodoh, bahkan sampai menyebabkan kehebohan atas setiap tindakannya itu. Hal itu berlangsung cukup lama, hingga akhirnya memutuskan untuk mencoba menaikkan level melalui raid.
Raid atau leveling adalah tahap atau suatu proses di mana seorang player memutuskan untuk berburu monster (sendiri atau berkelompok) dengan tujuan mendapatkan sejumlah experience guna meningkatkan status dan level. Dalam game bertema Rpg, Raid merupakan hal yang wajib dilakukan dalam waktu-waktu tertentu. Hal tersebut sudah menjadi pengetahuan umum bagi para player.
Begitu ke luar dari gerbang kota, Abysal langsung disambut oleh sejumlah monster berlevel rendah. Monster berwujud kucing dengan perawakan sangar dan cakar tajam.
Kucing Liar (F)
Level : 1
(Strength +2, Inteligensi +5, Agility +7, mana +2, Dexterity +3)
Secara harfiah, monster terbagi dalam beberapa tingkatan (F, E, D, C, B, A, S dan Ss) dan terbagi menjadi beberapa kategori (Normal, Elit, Bencana, Legendaris dan Mythical). Setiap monster dengan tingkat di atas C atau kategori elit selalu memiliki trait atau kemampuan unik.
Sekilas tak ada yang berbeda dari perawakan monster itu, selain tubuh dan cakarnya yang lebih besar dari kucing pada umumnya. Mata merah, cakar tajam dan seringai yang menakutkan serta tubuh sebesar anjing cukup membuat seseorang berpikir dua kali untuk mengelus perutnya. Selain itu, sikapnya pun begitu agresif untuk menjadikannya sebagai hewan peliharaan.
Dengan sebilah pedang tua dan berkarat yang ia dapat dari bonus pemula, Abysal dengan penuh keraguan mencoba untuk mengalahkan monster itu. Tubuh gemetar memegang erat pedang itu, tampak keringat dingin deras bercucuran. Terlalu nyata hingga membuatnya sulit membedakan antara realitas atau virtual.
"Meow" Saat suara lirih terdengar, sebuah luka sayat tercipta di lengan pemuda itu. Rasa sakit begitu nyata, teriak tak lagi terbungkam. Darah kian menetes mengalir hingga ke pergelangan tangan, membuat lawannya semakin bergairah saat mencium aroma tersebut. Saat dirinya tengah kebingungan dalam seribu tanya, kembali kucing itu melancarkan serangan.
Begitu cepat, hingga membuatnya tak mampu bereaksi dalam kondisi yang sedang kebingungan. Menghindar ke sana-sini, Abysal mencoba yang terbaik untuk tetap bertahan. Namun, satu hal yang membuatnya tampak kebingungan, tak adanya bar darah dan mana.
Beruntung, ada beberapa pemain yang juga memburu monster itu di sekitarnya. Abysal terus mengamati sekitarnya, sembari mencoba untuk menghindari serangan lawan semaksimal yang ia bisa. Ia terus menghindar tanpa mampu memberikan perlawanan, hingga menjadi sebuah hiburan bagi kebanyakan player di sana.
"Hei, coba liat si nob ini. Kok bisa-bisanya dia kesulitan melawan monster sekelas ini?" Banyak hinaan juga suara tawa, tapi tak ada satu pun yang mencoba untuk membantunya. Hingga pada titik di mana Abysal menjadi putus asa dan memilih untuk melakukan hal gila.
Dengan penuh ketakutan, ia menyerang secara membabi-buta tanpa lagi memedulikan rasa sakit yang ia terima. Dia berteriak kencang, menebas secepat dan sekuat yang dibisa. Tubuh yang bersimbah darah, tak lagi menjadi sebuah hambatan.
Slash! Wush!
Setelah pertarungan yang cukup melelahkan, akhirnya dia mampu mendaratkan satu serangan tepat di mata monster itu.