Chereads / Fall Angel : cried over fear / Chapter 3 - 1.2 Janji kedamaian

Chapter 3 - 1.2 Janji kedamaian

'Hidup dipenuhi keinginan. Jika kamu menginginkan sesuatu, bersiaplah untuk menderita' MR.Y.E.Y

Ketika kekuatan Elaiaz itu tidak bisa ia kendalikan, maka terjadilah peristiwa aneh yang belum pernah terjadi sebelumnya. Matahari mulai mendekat seakan menambah panasnya siang hari yang mulai mencucurkan keringat para penjaga desa yang terkejut karena ledakan yang dibuat Elaiaz terdengar sampai ke pelosok desa seberang. Elaiaz terpelanting ke sebuah pohon dimana ia terbaring manja sambil berbinar-binar seakan ingin pingsan lagi. Lalu datang sekelompok penjaga desa dan melihat sebuah kemah yang sudah tidak berbentuk lagi. Dengan heran mereka melihat ke arah tembakan itu berasal. "Mengapa ada anak kecil dari asal tembakan itu?? Mengapa tangannya memerah," kata seorang prajurit. " Aku tidak tahu!! bagaimana pula matahari bisa sedekat ini sedangkan hari dewa Matharbartir masih besok. Bukankah hanya dewa Matharbartir yang dapat memindahkan matahari sesuai keinginannya," Balas prajurit lain sambil merengek. Lalu datanglah ksatria muda Charles dan melihat kemahnya sudah terporak-porandakan akibat perbuatan Elaiaz. Seketika langit menjadi gelap dan awan mulai bergemuruh. Namun anehnya matahari di atas kepala mereka tidak tertutupi seakan awan hitam itu menaungi matahari. Seluruh masyarakat Java takjuk dan takut akan hal itu. Maka keluarlah Iblis dari awan-awan itu dan berseru," wahai penduduk Java. Serahkan anak bernama Elaiaz, keturunan Aliona, anak dari malaikat agung Alfonzus. Kalian harus persembahkan dia kedalam Mesbah sembah diatas gunung sembiru, dan jangan pernah kalian memberikan sesembahan pada hari dewa Matharbartir ke kuil-kuil suci atau aku akan menjatuhkan matahari ini kepada kalian semua". Masyarakat Java pun terkejut. Penjaga desa pun memandang anak itu dan saling bersaut-sautan. "Inikah anak yang dimaksud?? Inikah anak bernama Elaiaz??"

"Aku kenal anak ini !! Dia adalah anak teman anakku di desa tempat aku tinggal dulu." Lalu tanah pun mulai bergetar. Charles mengeluarkan kekuatan gelapnya untuk menyelamatkan Elaiaz yang setengah sadar dibawah pohon. Ia membelah tanah dan mengendalikan akar-akar yang ada dibawahnya. Ia melempar penjaga-penjaga itu jauh jaraknya dari mereka. Charles menggendong Elaiaz dan berlari meninggalkan mereka. Charles membawa Elaiaz ke tempat persekutuan Ilmu putih di kaki Gunung Merpobu, gunung yang berada di seberang gunung sembiru. Sebab letak kedua gunung ini berhadapan dan memiliki ketinggian yang sama dimana ia dipisahkan oleh dua desa besar dibawahnya ( desa perdagangan Java dan desa Jayakarta ). Hari mulai malam, ketika Elaiaz tersadar, ia sedang berada di sebuah perapian di samping pohon beringin dan melihat Charles sedang memoles pedang disamping perapian. "Aku akan memilih untuk tidak tersadar jika aku jadi engkau," Kata Charles, "Apa yang engkau lakukan padaku?!," Jawab Elaiaz. "Semua orang memburumu. iblis menyuruh orang-orang untuk mempersembahkanmu besok kepadanya, jika tidak, iblis itu akan melempar matahari ke tanah Java ini. Aku menyelamatkan engkau. Kita harus ke tempat para biksu dan pengabdi ilmu terang. Disana, kamu akan belajar cara mengendalikan kekuatan besarmu itu. Lagipula, kau berhutang padaku karena telah menghancurkan kemahku. Anggap saja, kau akan membalas budiku begitu engkau berhasil mengalahkan iblis jahat itu dan membantuku mendapatkan kekuatannya. Jadi jangan berterimakasih dulu." "Dasar paman aneh, lihat saja. Aku akan membuat iblis itu lari ketakutan melihat ketangguhan kekuatanku" "cihhh," Gumam Charles sambil setengah tertawa. Lalu mereka beristirahat dan melanjutkan perjalanan mereka saat matahari terbit.

_°_°_°_°✓