Tang Wulin berkata: "Aku ingin berlatih seribu tempat lebih banyak lagi, dan juga mendapat penghasilan yang lebih banyak, kemudian mengumpulkan uang untuk membeli jelmaan jiwa, selain itu juga, aku ingin bisa makan makan-makanan yang lebih baik di sekolah, nafsu makanya terlalu besar, dan makanan itu sangat baik untuk tubuh sehingga uang yang harus dikeluarkan juga sangat banyak.
Mangtian melihat muridnya yang dalam tiga bulan ini seperti sudah banyak bertumbuh, dan cahaya di matanya juga berangsur-angsur menjadi lebih lembut.
Ia menghela napas pelan dan berkata: "Mungkin aku salah. Sebenarnya, ketika kau menyelesaikan Besi Tungsten Seribu Tempa, kau sudah memenuhi kualifikasi ahli tempa tingkat tiga. Energi jiwamu tidak cukup kuat tapi kekuatan bakat alamimu justru bisa menembus ini. Terutama dalam umurmu yang seperti ini, cukup bisa untuk memasuki kondisi penempaan yang hidup dan konsentrasi, dan kau bisa merasakan kehidupan logam, itu bahkan lebih berharga.
"Alasanku mengapa aku tidak menjadikanmu seorang ahli tempa tingkat tiga adalah, pertama kayu akan muncul di hutan, maksudnya adalah aku takut kau akan bangga terhadap bakat yang ada pada dirimu, dan itu akan merusak masa depanmu. Tapi aku justru lupa, bagaimanapun kau itu ahli jiwa juga adalah ahli tempa, untuk berkultivasi yang tingkatnya lebih tinggi maka membutuhkan banyak sumber daya, yang kau bisa andalkan hanya dirimu sendiri. Aku egois."
Tang Wulin memandangi gurunya, yang sedang mengeluarkan emosinya, dengan sedikit tertegun, "Pak, Apakah Bapak menyetujui aku untuk ikut ujian ahli tempa tingkat tiga?"
Mangtian mengangguk, "Ikutlah, lagi pula muridku adalah seorang jenius yang tak tertandingi di dunia penempaan, apakah ada alasan untuk tidak membiarkan dirimu bersinar?"
Karena mendapatkan persetujuan dari gurunya, Tang Wulin tiba-tiba merasa bahagia, "Terima kasih, Pak! Terima pasih, Pak!"
Eskpresi wajah Mangtian seluruhnya berubah, ia berbicara dengan serius: "Kau jangan senang dulu, aku harus mengingatkanmu, setelah menjadi ahli tempa tingkat tiga, kau itu sudah naik tingkat di dunia penempaan. Aku akan meminta asosiasi untuk menjaga rahasia demi dirimu dalam beberapa waktu, ketika kau datang ke asosiasi seperti biasanya, kau harus tetap rendah hati, jangan berpuas dan bangga diri karena telah menjadi ahli penempaan agung. Jika ketahuan olehku, aku tidak akan mengampunimu."
"Baik, Pak!" Tang Wulin segera menjawab dengan hormat.
"Wulin, aku sudah stagnan (mandek) menjadi ahli tempa selama enam tahun dan sudah tidak bisa lagi untuk memasuki peringkat pengrajin suci, ini bukan karena aku tidak cukup mampu, juga bukan karena bakatku tidak cupu. Tetapi karena tidak cukup untuk menyokong energi jiwa dari peringkat pengrajin suci. Benua Douluo kita ini sudah mendekati 10.000 tahun, alat pemandu jiwa dengan cepat berkembang menjadi modern. Secara bertahap, keunggulan absolut dari ahli jiwa telah menghilang, bahkan orang biasa juga mampu untuk menggunakan alat pemandu jiwa, dan bergantung pada alat pemandu jiwa untuk memiliki kekuatan tempur yang kuat. Alat pemandu jiwa sudah sepenuhnya mengubah seluruh benua."
"Tapi, yang harus kuberitahukan padamu adalah, bagaimanapun juga benua Douluo masih dikembangkan berdasarkan ahli jiwa, karena itu, apapun profesinya, ketika mencapai ujung tertinggi perkembangan, energi jiwa, dan ahli jiwa bertingkat masih akan memainkan peran untuk menentukan. Sama seperti ahli mesin tingkat dewa harus memiliki kemampuan diatas delapan cincin, setidaknya harus menjadi jiwa Douluo baru bisa mencapai tingkat itu. Kita sebagai ahli tempa juga demikian, jika tidak memiliki tujuh cincin jiwa petarung dan memahami energi kultivasi jiwa petarung maka tidak akan memasuki tingkat pengrajin suci, sebenarnya aku terganggu oleh aspek ini, dan aku tidak bisa menjadi pengrajin suci dalam hidupku. Ini juga mengapa setelah kau datang ke kota Donghai, alasan Bapak tidak memberikanmu syarat yang ketat, dan justru berharap kau bisa membuat kemajuan dalam mengkultivasikan energi jiwa, bahkan jika energi viguritas bawaan, tunggu sampai setelah kau menjadi peringkat pengrajin leluhur tingkat lima, juga harus didukung oleh energi jiwa dan energi viguritas yang kuat, sehingga, kau pasti bisa berkultivasi dengan giat. Jangan khawatirkan tentang uang, dan juga sekolah pasti akan memberikan makanan yang banyak untuk berkulivasi dengan baik.''
"Iya!"
Mangtian biasanya sangat jarang mengatakan hal sebanyak itu, melihat emosi di mata gurunya, Tang Wulin di hatinya juga sedikit menegang, meskipun ia masih kecil sekarang ini, tapi setidaknya sejauh ini, dalam mengkultivasikan energi jiwanya ia masih menjadi inferior di antara teman seusianya, ingin menjadi ahli jiwa yang kuat, apakah semudah bicara? Dengan hanya ia membayar lebih banyak kerja keras lalu dapat mengejarnya.
Mangtian mencari dengan tangannya, lalu mengeluarkan sebuah surat seperti yang harus diberikan kepada Tang Wulin, "Aku datang kali ini juga untuk sesuatu hal, yaitu untuk memberikanmu surat ini, ini adalah surat yang ditulis oleh orang tuamu."
"Oh? Mengapa ayah dan ibu tidak menelponku dengan komunikator pemandu jiwa saja?" setiap hari Tang Wulin sibuk untuk berkultivasi dan meningkatkan diri sendiri. Tang Wulin menghubungi keluarganya terakhir itu adalah seminggu yang lalu.
"Lihatlah." Mangtian melihatnya dengan tatapan yang mendalam, mengangguk ke arahnya.
Tang Wulin tampaknya telah merasakan sesuatu, ia segera membuka surat itu.
Di dalam surat itu terdapat dua kartu dan satu surat.
Tang Wulin mengambil suratnya terlebih dahulu, diatasnya tertulis tulisan tangan ayahnya yang familiar.
"Wulinku, ketika kau menerima surat ini, ayah dan ibu sudah pergi ke tempat yang sangat jauh.
Ayah selalu sangat egois, demi dapat menjalani hidup yang damai, ayah membuatmu merasakan begitu banyak kepahitan, bahkan untuk jelmaan jiwa yang kau tunggu-tunggu, kau hanya bisa memilih sebuah jelmaan jiwa tak berguna yang paling buruk.
Malam itu, ayah tidak tidak bisa menangis lagi, itu karena ayah sama sekali tidak bisa membantumu, ayah membuat kamu yang masih kecil untuk mulai belajar menempa. Meskipun dalam hal ini, ayah tidak menyesalinya, namun, ayah membuatmu merasakan begitu banyak kepahitan, ayah sangat minta maaf.
Sebenarnya, ayah adalah seorang ahli perancang mesin, pada tahun-tahun awal, karena gambar rancangan diperhatikan oleh kekuatan, dan semua yang ingin aku kontrol. Ayah memiliki untuk melarikan diri, dan membawa ibumu pergi ke kota Aolai. Sejak itu, ayah hidup dalam pengasingan, menjadi oranng biasa. Namun, sepertinya kehidupan orang biasa tidak cocok untukku, demi dirimu, ayah mau kembali ke bisnis lama. Dua kartu di dalam aplop surat ini, satu adalah kartu identitasmu, dan satu yang lainnya adalah kartu bank yang bisa digunakan di seluruh benua Douluo, di dalamnya juga ada uang untuk biaya keluarga dari melakukan rancangan kekuatan, sejumlah 1000.000. Ini cukup untukmu membeli jelmaan jiwa seratus tahun.
Yang sekarang ayah bisa lakukan hanyalah ini, tunggu sampai ayah mengumpulkan uang lebih banyak lagi, ayah juga akan memberikan pada kartumu ini. Nak, bakatmu akan berjalan sampai puncak, jangan melihat ke belakang, selalu lihatlah ke depan. Ingatlah kata-kata ayamu, di dunia ini, yang bisa kau andalkan hanyalah dirimu sendiri. Ayah percaya, dengan kekuatan dengan kemampuanmu, kau pasti akan mencapai puncak.
Tidak perlu mencari kami, kami tidak akan menghubungimu samoai kami memastikan keamanan yang mutlak. Ayah tahu nomor komunikator pemandu jiwamu, tunggu sampai kami semua aman, ayah akan mencarimu.
"Ayah dan ibu mencintaimu, selalu mencintaimu."
Ketika Tang Wulin membaca kalimat pertama dalam surat ini, hatinya menjadi sedikit tegang, perkataan ayahnya sangat biasa, tapi di dalam baris kata-kata itu, semuanya memenuhkan cinta mereka terahap dirinya.
"Ayah, Ibu!" Tiba-tiba Tang Wulin berteriak, kemudian ia berbalik dan bergegas keluar.
Tetapii pada saat berikutnya, ia menabrak tubuh Mangtian yang seperti dinding besi.
Mangtian menggenggam bahu Tang WUlin dengan kedua tangannya, "Mereka tidak apa, mereka hanya pergi untuk sementara waktu. Wulin, kau harus kuat!"
Air mata yang tak terkendalikan keluar dari mata Tang Wulin, demi dirinya, semuanya adalah demi dirinya, demi uang. Ayah dan ibu pergi jauh.
Pada saat ini, pikirannya dalam tiga bulan ini tiba-tiba seperti air pasang yang menghantam hatinya, ia memegang kuat surat itu, ia sudah terisak-isak.