Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

SHIROU: Kenangan Putih

Kirazawa_Sata_29
--
chs / week
--
NOT RATINGS
8.5k
Views
Synopsis
Di tahun kedua di SMA Sakurada Kyoto, seorang siswa bernama Kirazawa Sata. Seorang siswa anti sosial yang traumaatas masa lalunya. Ketika ia memulai memasuki sebuah club, ia dipertemukan dengan seorang kakak kelas cantik di dalam ruang club yang baru ia masuki. Pada awalnya keseharian mereka biasa-biasa saja.... Kemudian keseharian mereka berubah karena ada suatu rasa di antara mereka. Disinilah kisah cinta mereka dimulai............
VIEW MORE

Chapter 1 - 1. Musim Semi.

" Yo!... Sata!!... "

" jangan panggil ku seperti itu. Sumpah, jijik rasanya "

" Ayolah... Kalau kau seperi itu terus, kau tidak akan mendapatkan satu Teman pun loh "

" Jangan kamu kira aku tidak ada satupun seorang teman. Waktu ku Sd, aku

bermaain petak umpet bersama teman-teman di kelasku, sampai sekarangpun mereka

tetap tidak dapat ku temukan. "

"hee... Kalau itu mungkin untuk kau bisa terjadi juga. " Satou tersenyum seakan-akan ia mengetahui akan hari itu.

Dia adalah Satou Ichirou, ia adalah teman sekelasku. Orang yang

berisik tapi slalu jujur pada diri sendiri.

" Hei Sata... Kau masuk di kelas berapa? "

"hmm... Aku masuk di kelas 2A. " membalas dengan datar.

" HHHAAAAAA!!!... Kalau gitu kau tidak bisa bersama denganku di tahun ini!!!.. "

" Lagi pula siapa yang mau sekelas dengan orang sperti mu? "

" Jahat kau sata...!! "

" Oh iya,... kamu masuk di kelas berapa? " Tanya ku.

" Masuk di kelas 2B....... Tunggu!, tahun ini kan 2 kelas. Mana

mungkin ada kelas lain. "

" Iya si.... " Aku membalasnya mengingat bahwa kalau tahun ini hanya 2 kelas.

Kami pergi setelah kami mengetahui kelas kami masing-masing. Setelah sampai di

lantai satu,....

Kami berpisah.

Walaupun seluruh teman dikelasku sebelumnya berbeda,... tak ada pengaruhnya

bagiku. Mereka lebih asik pada kelompok mereka, mereka tidak akan pernah ingat

denganku. Karena mereka bilang, hawa keberadaanku sama sekali tidak terlihat.

Ketika aku memasuki kelas baruku dan sudahku duga, mereka dengan secara

alaminya bergabung dalam kelompok mereka.

" Lebih baik aku duduk paling belakang, sama seperti tempatku di kelas sebelumnya.

" Aku menarik kursi dan duduk sambil mengeluarkan mp3 audio dari tasku.

"Lohh.... Kirazawa.... Kamu di kelas ini juga?"

" hmm... Kamu siapa? "

" Ini aku lohh.... Teman sekelasmu sebelumnya. Masa kau lupa dengan teman sekelasmu

sendiri ! "

"Kalau tidak salah.... dia yang slalu duduk di bangku depan itu. " mengingat kembali

saat dikelas sebelumnya.

" Kau yang slalu duduk di bangku depan itukan?.... Siapa namamu... "

" Takamiya Mio "

"Ohh. Maaf... Eetoo... Takamiya-San. "

"Yahh.... Aku sih tidak peduli dengan hal itu. "

Kemudia bel pertama berbunyi, menandakan jam pertama akan dimulai...

" Semuanya duduk, selamat untuk kalian yang berhasil naik ke kelas 2 ini... Aku Tsuki

Hikari, untuk tahun ini aku yang akan menjadi wali kelas kalian. Kuharap kalian akan

menjadi keluarga yang akan saling membantu satu sama lain.... Salam kenal. "

Keluarga? Yang benar saja, ucapan itu hanya sebatas kata-kata. Tidak ada keluarga

lain selain keluarga di rumah. Jika ada keluarga lain selain keluarga di rumah, itu hanya

akan membuat mu kecewa, dan kekecewaan itu akan membuat mu tersakiti.

Mereka akan

memanfaatkan kata-kata itu untuk kepentingan mereka. Ketika mereka

membutuhkan bantuan, ia akan mencari pertolongan. Ketika ia tidak membutuhkan pertolongan itu, mereka akan membuangnya seperti sampah makanan, bungkusmu akan

Kau buang setelah makananmu masuk ke dalam perutmu. Dan apakah maksud dari

menolong satu sama lain?.. Apakah saat kau meminta bantuan orang lain, tetapi kau

sendiri bermain-main. Melepaskan tanggung jawabmu begitu saja. Apakah itu yang di

maksud Keluarga?...

" Baiklah, pemilihan struktur anggota kelas aku serahkan pada kalian." Guru Hikari

menyerahkan pemilihan kepada murid-muridnya.

" Hey.. Hey.. Hey...., Sebaiknya kalian jangan membuat kesalahan dalam pemilihan ini,

dia hanya menguji kalian dengan kerja sama kalian. " di hatiku, aku memberi peringatan

pada mereka.

" Sepertinya pemilihan ini berjalan dengan lancar. Biaklah untuk saat ini sampai sini saja,

sekarang kalian bebas untuk hari ini." Seisi murid di kelas senang kegirangan.

"Bu Hikari, boleh aku minta waktu ibu sebentar? "

"Hmm...? "

Bu Hikari membalikan badan ke arahku.

" Boleh aku minta kertas pendaftaran anggota club baru? "

" Tentu boleh, tapi kenapa kamu baru gabung club sekarang? "

" Kalau itu, aku ada beberapa masalah. Jadi tidak dapat gabung. "

Sebenarnya waktu itu aku tidak ada masalah apapun, aku hanya mencari alasan

untuk diterima logika manusia.

" Baiklah, datang ke ruang ibu. "

" Terima kasih banyak, Bu Hikari. "

Waktupun cepat berlalu, tepat pukul 17.00 WIB semua siswa di sekolah

dibubarkan. Sebelum aku pulang, aku mampir ke ruang club pustaka yang baru aku

masuki.

Aku membuka pintu dan memasuki ruangan itu. Di saat ku memasuki ruangan itu, seorang

wanita berdiri di balik jendela yang terbuka lebar di depannya. Wanita dengan

rambut hitam panjang terurai tertiaup angin senja.

" Akhirnya kamu datang juga. "

Wanita itu tersenyum, senyuman lebar yang terpancar di wajahnya. Dia sangat

terlihat bahagia. Wajar saja sih, ada seseorang bergabung dalam club yang

hampir dibesarkan itu.

" Namamu siapa? " Tanya siswi berambut panjang hitam itu

" Namaku Kirazawa Sata. "

" Oh... Kirazawa Sata... Nama yang bagus."

" Apa kamu suka buku, Kirazawa-Kun? "

Kak Azalia kembali bertanya dengan rasa penasarannya.

" ahhh.... Aku tidak terlalu suka buku, tapi ada beberapa buku yang aku suka. "

" Ohhh..... Beberapa ya..., Buku apa saja yang kamu suka? "

" Seperti... Buku sejarah dunia dan juga buku mitos-mitos yunani. "

" Ternyata Kau itu tipe penyuka buku berat yah?.... "

" Hm... "

" Apa yang membuatmu tertarik untuk bergabung dengan club ini? Bukannya ada club lain dari pada club yang hampir terancam ini?"

" Aku hanya ingin mencari tempat yang membuatku tenang, tempat yang bebas dari suara. "

Kak Azalia membalikan badan ke arah langit di balik jendela senja dan membalas tanggapan ku " Aku pun juga seperti itu, aku hanya ingin mencari tempat yang nyaman untuk diriku. Bahkan itu terlihat egois dimata orang lain, menguasai tempat untuk kepentingan

sendiri. "

" Menurutku bukan seperti itu, kita bebas mencari tempat yang sesuai untuk kita. Jika

kita tidak nyaman pada suatu tempat, bukankah itu tidak salah bagi kita untuk mencari

tempat kita sendiri? "

" Mungkin kamu benar. " balasnya. "Oh iya... Namaku Hana Azalia, yang berarti bunga

Azalea. Salam kenal, Kirazawa-Kun. "

" Jadi, Kak Hana. Apakah kakak cukup lama di club ini?

" Jangan terlalu formal seperti itu, panggil saja aku Azalia. "

" Ya, Azalia. "

Aku memanggilnya dengan nama depannya bukan karena ingin, tetapi

karena kakak sendiri yang ingin di panggil seperti itu.

" Lumayan cukup lama. Mungkin semenjak semester kedua saat ku kelas 1. "

" Berarti selama satu tahun setengah ini Kak Ha..... Kak Azalia di club ini sendiri? "

" Mana mungkin..., setengah tahun yang lalu di club ini beranggotakan 2 orang. Tapi, dia

terpaksa pindah karena pekerjaan ayahnya yang di pindahkan ke luar negeri. "

" Oh... ", " Yah... mana mungkin. Orang seperti Kak Azalia pasti selalu ada yang mendampinginya" yakin pada pikirku.

Seketika, wajah Kak Azalia terlihat seperti awan hitam.

" Apa ada yang membuatmu terganggu? " Tanyaku.

"Ah.. Tidak ada, aku hanya melamun saja. " Kak Azalia membalasnya dengan alis mata yang tampak tertekuk.

Setiap manusia, jika mereka melamun. Pasti mereka sedang memikirkan sesuatu.

Jika mereka tidak memberi tahu masalah mereka, berarti mereka tidak ingin kau

mengetahuinya. Begitulah kerja pikir manusia.

" Kalau gitu ayo kita pulang, Kirazawa-Kun! "

Aku berfikir. "mengalihkan pembicaraan, kah... "

"Kirazawa-Kun!, kemana arahmu pulang? Apa kita bisa pulang bersama? "

" Aku ke arah kanan" Aku membalas dengan jariku menunjukan arah.

" Ohhh... Aku kearah kiri, sepertinya kita tidak bisa pulang bersama deh... Maaf Kirazawa-Kun"

" Tak apa, Biar ku antar!... " Aku mengajukan diri.

" Tidak apa!... Tidak Masalah!... Aku tidak mau mebuatmu repot. Biar aku pulang sendiri

saja.

" 'Biar Aku' , jika aku memaksa tuk mengantarnya, mungkin dia akan terganggu. " Pikirku.

Kami berpisah menuju rumah kami masing-masing.

"Kirazawa-Kun. Sampai jumpa lagi, besok!.. "

" Hm... "

Kemudia, senja sore berganti menjadi cahaya malam.