Pagi subuh menyuramkan suasana Tanah Perjanjian.
"Tekkk....Tikkk...!!!"
Suara langkah kaki yang menginjak lantai kayu rumah.
Solomon mengendap-endapkan dirinya pada kediamannya.
Melihat dua Penjaga Rumah Sendirian Solomon sedang tertidur nyenyak.
(Saat seorang Raja memiliki memiliki anak-anak keturunannya ini sudah disiapkan setiap anak Raja mendapat Rumah Sendirian)
(Rumah Sendirian untuk mencegah pertengkaran saudara dari masa kecil hingga masa dewasa)
Sebelumnya Solomon sudah menyajikan makanan yang banyak kepada Penjaganya saat sore hari.
Sehingga Penjaganya kelelahan karena konsumsi makanan dan minuman.
Akhirnya, Solomon mampu keluar dari Rumah Sendiriannya.
Berlari dan Bergesa desah.
"Asshhhhh....Adhhhh...!!!"
Suara lelah menarik nafas dan menghembuskan nafas Solomon.
Mariam belum datang.
Solomon berdoa di depan Tenda Bait Suci Tuhan Musa.
Terdengar suara gadis sedang membentak sesuatu.
Solomon mengakhiri doanya.
Segera bergegas kepada asal suaranya.
"Mariam?!"
" Mengapa kamu teriak-teriak...?!", tanya pelan Solomon
Mariam berbalik badan.
"Oh, Solomon...!!?"
" Keledainya tidak mau jalan....!?"
" Tidak mau menuruti aku...?!"
" Tadi dirumahku....mereka sangat menuruti aku...?!", kesal Mariam.
"Sekarang....mereka dua keledainya...tiba-tiba berhenti berjalan..?!"
"Lihat tuh...Badan dua keledainya gemetar ketakutan...!?", heran Mariam
Solomon menyimak perkataan Mariam.
Keledai yang dibawa oleh Mariam ini terlihat ketakutan akan sesuatu dan mata keledai tidak berkedip.
Wajah dua keledai ini mengarah ke arah yang sama.
Arah Kediaman Tabut Perjanjian Tuhan Musa.
" Mariam....Coba balik keledai ini menjauhi Tenda Bait Suci Tuhan Musa?!", suruh Solomon.
Mariam pun melakukan.
Keledai kembali melangkah kakinya.
Mariam, Solomon dan dua keledainya semakin menjauh dari Tenda Bait Suci Tuhan Musa.
Badan dua keledai pun berhenti bergemetar ketakutan.
Pandangan mata kembali berkedip.
Wajah pun kembali menghadap ke tanah sembari makan rumput.
"Ada apa sebenarnya yang terjadi pada keledai milikku tadi?!", tanya Mariam sambil mengelus kepala keledainya.
Solomon tersenyum.
"Tuhan Musa tidak mengizinkan Makhluk Hina mendekati-NYA! ", jawab yakin Solomon.
Mariam berpikir sejenak sembari melihat sekitar keledainya.
" Benar juga ya..!"
" Keledainya kotor dan bau kotoran..!!?"
" Ha hah ahahha..haha...!??", tawa Mariam
Solomon ikut tertawa.
Dalam pikiran Solomon, Tuhan Musa menundukkan Mahkluk-NYA.
" Ayo!!"
" Kita berangkat menuju Gunung Tuhan Musa !!!", teriak semangat Mariam sembari menunjuki tangannya.