Setelah peristiwa itu, Ryan benar-benar memutus hubungannya dengan Shina. Dia memutus semua kontak, agar Shina tidak dapat menghubunginya sama sekali. Dia sangat kecewa, bahkan melebihi apapun.. dia sangat membenci wanita itu hingga saat ini. Baginya, luka yang ditinggalkan Shina begitu membekas dihatinya. Bagaimana tidak, dia pikir selama ini Shina benar-benar mencintainya dengan tulus.. ternyata hanya demi uang 15 milyar tersebut dia memilih mundur. Sebegitu rapuhnya kah cinta Shina padanya karena hanya dihargai oleh uang 15 miliyar, pikir Ryan saat itu. Tidak masalah tentang jumlah uangnya, bahkan jika Shina mau.. Ryan bisa memberikan lebih dari itu, perusahaan atau bahkan semua yang ada pada dirinya karena dia benar-benar mencintai wanita itu.
Sebulan setelah hubungan Ryan dan Shina berakhir, karir Shina mulai menyusut. Dia menolak semua tawaran iklan, film, sinetron hanya karena depresi ditinggal oleh Ryan. Masalah cek itu.. dia sudah merobeknya jauh-jauh hari saat Ryan pergi meninggalkannya. Perlahan, kesehatan tubuhnya pun mulai menurun dan dia juga sering pingsan. Hingga suatu hari dirumah sakit,
"Dok, gimana keadaanya?" tanya Lucy pada dokter yang memeriksa keadaan Shina waktu itu
"Kadar alkohol ditubuhnya sangat tinggi sehingga menyebabkan gula darahnya rendah. Kalau terus begini maka akan berpengaruh buruk pada janin yang ada dalam kandungannya."
"Hah.. Jadi maksud dokter dia hamil??"tanya Lucy yang seolah tak percaya.
"Iya, usia kandungannya kini telah mencapai 2 bulan. Intinya, jangan biarkan pasien mengkonsumsi alkohol lagi dalam waktu-waktu dekat ini. Alkohol dapat berdampak buruk bagi perkembangan janin."
"Baik dok. Terima Kasih." ucap Lucy
Mengetahui dirinya tengah hamil, Shina sangat bahagia. Setidaknya demi anak dalam kandungannya tersebut, dia mempunyai alasan untuk kembali bersama Ryan. Akan tetapi, harapannya tersebut menjadi sia-sia. Bahkan, sampai usia kandungannya hampir mencapai 4 bulan, dia tidak bisa bertemu atau menghubungi Ryan sama sekali.
"Jadi, apa keputusan lw buat anak ini. Atau mau lw gugurin aja??" tanya Lucy serius pada Shina
"Gak. Gw gak akan ngebunuh dia." jawab Shina sambil mengelus perutnya
"Lw tenang aja, gw gak bakalan biarin anak gw ini lahir tanpa seorang ayah.. Jika ayah kandungnya tidak bisa bertanggung jawab, maka kita hanya perlu mencari seorang Ayah pengganti baginya" lanjut Shina kemudian
Saat malam dini hari di Blue Ocean, terlihat Aris yang sedang depresi pasca memutuskan berpisah dengan Lena (baca Bab Pengambilan Keputusan). Dia terlihat duduk sendiri di bar itu, dengan beberapa botol alkohol kosong yang telah diminumnya. Saat itu, Shina langsung mendekatinya.
"Alkohol memang obat paling mujarab untuk menghilangkan stress dan depresi pada seseorang.. Tuan, apa kau sedang dalam depresi berat?" tanya Shina pada Aris
Aris diam tidak menjawabnya. Dia terus meneguk alkohol yang masih ada didepannya, satu gelas, dua gelas.. dan masih berlanjut lagi.
"Biar kutebak.. Masalah dengan wanita? Apa dia selingkuh?? Meninggal??? " tanya Shina sambil berusaha membaca raut ekspresi Aris untuk menemukan jawabannya
"Atau kau dicampakkan dan ditinggal kawin olehnya?"
Mendengar pernyataan dari Shina itu, Aris kemudian menghentakkan gelasnya keras ke meja di bar tersebut.
"Ahh.. Pantas saja. Kau terlihat benar-benar menyedihkan saat ini." ucap Shina pada Aris
Aris ingin segera pergi dari tempat itu meninggalkan Shina, namun sayangnya pengaruh alkohol yang begitu kuat membuatnya jatuh pingsan hinga tak sadarkan diri.
"Didunia ini ada tiga macam golongan pria, yang pertama hidung belang, kedua penipu, dan yang terakhir yaitu pria bodoh."
"Melihat dari reaksinya saat ditinggal oleh wanitanya, sepertinya dia termasuk jenis pria golongan terakhir.. Tentu saja, aku tidak boleh melewatkan kesempatan ini" pikir Shina sambil tersenyum sinis
Shina pun lalu membawa Aris ke hotel. Setelah itu, mungkin kalian dapat menebak apa yang akan dilakukan Shina pada Aris. Ya, dia menjebak dan menjadikannya sebagai "ayah pengganti" bagi anaknya tersebut. Mau tak mau mereka pun akhirnya menikah.
Saat anak tersebut lahir, Shina memberikan nama anak tersebut Rani yang merupakan singkatan dari Ryan dan Shisi. Awalnya Aris sama sekali tidak mengetahui bahwa anak itu bukan darah dagingnya. Namun, saat dilakukan tes darah untuk mengetahui golongan darahnya, dia pun akhirnya mengetahuinya. Aris sangat marah pada Shina karena telah menjebak dan membohonginya selama ini, hingga Shina pun akhirnya terpaksa menceritakan segalanya pada Aris, kecuali identitas ayah dari anaknya itu.
Iba terhadap anak yang mungkin akan tumbuh tanpa kasih sayang dari ayahnya, Aris memilih untuk tetap bertahan dalam pernikahannya. Namun Shina berpikir lain, dia mengajak Aris membuat kesepakatan bahwa pernikahan mereka hanyalah sebuah pernikahan kontrak, dimana masing-masing pihak tidak berhak mencampuri urusan pihak lain, kecuali jika urusan tersebut berhubungan dengan Rani. Lalu, Aris pun menyetujuinya. Sejak saat itu, mereka berdua tinggal terpisah dimana Rani, tetap tinggal satu atap dengan Aris. Hanya sesekali Shina datang berkunjung untuk menemui Rani, hanya demi memenuhi kewajibannya sebagai seorang Ibu.
**Menjawab Pertanyaan
Kenapa Aris bisa tinggal di apartemen yang sama dengan Lena?
Awalnya mungkin itu adalah suatu kebetulan. Aris bekerja sebagai seorang arsitek diperusahaan Jaya Corp di kantor cabang pusat di Surabaya. Namun kemudian prestasinya meningkat. Akhirnya, berkat kerja kerasnya itu dia berhasil ditarik ke kantor pusat di Jakarta untuk bergabung dengan tim inti yang ada disana.
Awalnya Aris ingin mencari sebuah rumah sederhana yang bisa dia tinggali berdua bersama Rani anaknya. Namun, saat melakukan survey ke Jakarta, tanpa sengaja dia melihat Lena disana. Tanpa sadar dia pun mengikutinya, hingga akhirnya dia mengetahui bahwa Lena tinggal di apartemen Royal Village dekat kantornya itu. Meskipun biaya pembelian apartemen disana sangat mahal hingga menguras lebih dari 80% uang simpanannya, namun Aris tidak mempermasalahkannya. Saat itu, dia hanya tertarik untuk bisa melihat Lena lebih dekat dan mengawasinya. Walaupun dia sadar, hal itu tidak pantas dia lakukan karena bagaimanapun Lena telah menjadi istri dari orang lain.
Untuk masalah pemilihan unit 702,
Aris sama sekali tidak mengetahui bahwa unit tersebut bersebelahan dengan unit tempat tinggal Lena. Ia hanya asal memilih unit tersebut karena dia menyukai angka 7, begitupun juga dengan Lena. Mereka berdua memang sama-sama menyukai angka 7.
Note: Disini, Ryan tau Aris sengaja tinggal di apartemen Royal Village agar bisa lebih dekat dengan Lena. Alasannya? karena dia telah melihat data rekening tabungannya Aris. Jarang ada orang yang mau mengeluarkan uang lebih banyak untuk beli aparteman mewah, bahkan sampai menguras hampir semua uang tabungannya. Beda halnya kalau dia masih single. Kalau sudah berkeluarga, biasanya mereka lebih memilih menyimpan uang untuk keperluan keluarganya, seperti contoh untuk biaya pendidikan anaknya dimasa depan atau keperluan tidak terduga lainnya.. Disamping itu, fakta lainnya adalah dilihat dari riwayat transaksi rekening Aris, dia jarang membeli barang mewah.