Singkirkan tanganmu dari rambut indah calon istriku!" Suara teriakan seorang lelaki yang cukup keras menggelar di lorong itu.
Seketika itu mereka semua terkejut dan langsung menoleh kearah sumber suara.
"Tuan Max ... " Tubuh Direktur itu gemetaran saat melihat ekspresi gelap Maxwell.
Vania menoleh kearah Maxwell sambil memegang pipinya yang memerah.
Maxwell berjalan mendekati direktur itu yang diikuti oleh Rafael. Semua orang menjadi tegang setelah melihat siapa yang menyebabkan keributan ditempat itu.
"Maxwell ... Jangan lakukan apapun! Sebaiknya kita tinggalkan mereka!" Kata Vania sambil memegang lengan Maxwell yang sudah berdiri di sampingnya.
Dengan pelan Maxwell menoleh kearah Vania. Setelah itu ia menempelkan tangan kanannya di pipi Vania yang memerah. Ia juga menyeka darah yang ada di sudut bibir Vania akibat kerasnya tamparan yang dia dapatkan. Seketika itu hati Maxwell patah.