Tanpa mengatakan apapun, Qiara memberanikan diri untuk mendekat. Naluri keibuannya membuatnya memeluk tubuh kecil yang sedang dilanda kemarahan dan ketakutan itu.
Julian dibuat kaget oleh tindakan Qiara yang tiba-tiba memeluk Zio tanpa banyak berpikir.
'Tuhan ... Tolong satukan anak dan istriku. Biarkan mereka hidup dalam kasih sayang tanpa kebencian dan ketakutan.' Batin Julian sambil memperhatikan Qiara dan Zio.
"Sayang ... Tenanglah! Ada Mama disini!" Kata Qiara sambil membelai rambut Zio dengan lembut.
Air mata jatuh di pipi Qiara tanpa bisa di tahan lagi saat ia menyadari kondisi buruk anaknya.
Qiara sudah cukup lama bersabar. Dia rela menjadi pengasuh dan di panggil Tante oleh anaknya sendiri. Padahal ia sangat ingin di panggil Mama.
Zio berhenti memberontak dan berteriak saat mendapatkan kelembutan dan kehangatan dari Qiara.
Julian tersenyum dan berharap kalau ini adalah awal yang baik bagi hubungan Qiara dan Zio.