Qiara tidak bisa berkata-kata lagi melihat kelembutan, kesabaran dan cinta yang Julian berikan padanya.
"Aku lelah ... " Ucap Qiara sembarai menempelkan wajahnya di dada bidang Julian.
"Maaf karena aku sudah membuatmu lelah. Tapi, apakah kamu akan membenci Papa?"
Tuan Jhosep memang keterlaluan. Ia melakukan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Tapi, Tuan Jhosep tetaplah Ayahnya sehingga ia khawatir kalau Qiara akan membencinya.
"Papa sudah membawa lelaki hebat ke dunia ini. Dan dia adalah suamiku. Tapi, aku tidak bisa menutup mata ketika aku mengetahui semua yang sudah ia lakukan pada Kakak Vania. Oleh karena itu, aku ingin sebuah keadilan." Jawab Qiara dengan pelan.
Julian terdiam. Ia mengerti apa maksud Qiara. Ia juga tidak bisa membela Papa nya karena ia pun sangat kecewa pada Papa nya.