'Pantas saja anak dan suamiku menjadi orang yang cerdas. Ternyata mereka memiliki hobi Yang sama, yaitu membaca. Tapi, dimana sekarang suamiku berada?' Batin Qiara sambil menunduk sedih.
Tanpa sadar ia meneteskan air mata tanpa tahu apa sebabnya.
"Julian ... " Qiara memanggil nama Julian berulang kali karena hatinya sangat sakit dan terasa sesak.
Tanpa sadar ia menyentuh pot bunga yang ada di samping rak buku itu. Pot itu terlihat unik sehingga Qiara tertarik untuk menyentuhnya. Ia memutarnya karena pot itu tidak bisa diangkat begitu saja layaknya pot bunga yang lain.
Seketika itu Qiara terkejut ketika mendengar suara aneh setelah memutar pot itu.
"Apa itu?" Qiara langsung menoleh kearah rak buku yang tiba-tiba bergeser ke arah kanannya.
Qiara berjalan pelan kearah kanan. Ia terkejut melihat ada ruangan lain selain ruang kerja yang biasa Julian gunakan.
.....